Shalom!

Selamat malam kalian semuanya!



Pada kesempatan yang sangat berharga ini, gue akan membahas tentang manfaat dan cara mengolah otak sapi dengan benar.



Otak sapi merupakan salah satu produk sapi yang banyak dimanfaatkan sebagai makanan di Indonesia. Selain bisa dimasak menjadi gulai otak, otak sapi juga bisa diolah menjadi pepes otak.

Otak sapi dikenal sebagai bahan makanan di beberapa negara seperti Prancis, Italia, Spanyol, El Salvador dan Meksiko. Di Indonesia, otak sapi biasanya disajikan sebagai hidangan istimewa dengan cita rasa yang berempah (spicy) dan tekstur yang sangat lembut.

Selain lezat, otak sapi juga mengandung banyak nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh balita dan anak-anak. Otak sapi mengandung protein sebesar 10,4% dan lemak sebesar 8,6%. Kandungan fosfolipid dalam otak sapi sebesar 83% dari total kandungan lemak (Prisilia dkk, 2017). Otak sapi juga mengandung kolin dan DHA dengan kadar yang tinggi. Setiap porsi 100 gram otak sapi mengandung kurang lebih 491 miligram kolin dan 700 miligram DHA. Kolin dan DHA merupakan dua zat gizi yang sangat diperlukan untuk perkembangan kecerdasan intelektual balita dan anak-anak. Sayangnya, otak sapi tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang berusia 18 tahun ke atas karena kandungan kolesterolnya yang sangat tinggi, yaitu sekitar 3010 miligram per 100 gram otak sapi.

Sayangnya, apabila cara mengolahnya tidak benar, otak sapi bisa berbau amis atau hancur saat dimasak.

Supaya otak sapi tidak hancur dan tidak berbau amis, berikut adalah 3 langkah mengolah otak sapi dengan benar.

Selamat menyimak .



Jadi kesimpulannya, ada 3 langkah dalam mengolah otak sapi dengan benar supaya tidak hancur dan tidak berbau amis. Pertama-tama, pilihlah otak sapi yang sehat, masih segar dan berwarna cerah. Setelah itu, bersihkan selaput yang menyelubungi otak sapi. Terakhir, rebus otak sapi dengan air mendidih selama beberapa menit.