harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Asosiasi TV Desak Kominfo Awasi Konten Netflix dan Platform Lain! Takut Kalah Saing?

Sumber Gambar

TV menjadi salah satu hiburan bagi setiap orang. Dahulu, TV menjadi sumber tontonan menarik yang selalu ditunggu bahkan diperebutkan keberadaannya. Kamu pasti pernah merasakan bagaimana dulu kita rebutan remot dengan saudara, dengan ibu dan adik. Ya, beberapa tahun lalu TV sebegitu diperebutkannya di rumah.

Mungkin masih banyak yang menganggap TV sebagai sumber hiburan utama mereka. Tapi nampaknya, anak muda sekarang banyak yang tidak terlalu peduli dengan TV. Sebagian dari mereka justru menonton tayangan dan mencari hiburan melalui konten-konten yang ada di berbagai platform digital seperti Netflix, Disney+ atau bahkan YouTube.

Hal ini membuat remot tidak lagi menjadi benda yang diperebutkan. Jika kita tidak sempat menonton di TV, maka akan ada ulangannya di YouTube. Jika kita tidak bisa menonton siaran sepakbola kita karena kalah remot dengan ibu, kita bisa nonton di platform online. Memang berbayar, tapi rasanya sebanding dengan fleksibilitas dan eksklusifitas yang kita dapatkan.


Sumber Gambar

Hingga pada akhirnya, banyak yang kini menganggap bahwa kini platform digital malah menjadi yang lebih diminati ketimbang TV. Karenanya, kini peminat TV makin sedikit dan mungkin hanya orang-orang tua yang belum kenal Netflix dan sebagainya. Bahkan baru-baru ini terdengar kabar bahwa ada desakan dari asosiasi TV untuk mengawasi konten di platform digital.

Asosiasi TV sendiri meminta hal ini kepada Kominfo. Karena menurut Asosiasi TV, kini persaingan bukan lagi antara TV dan radio. Melainkan juga platform baru seperti Netflix dan lainnya. Sehingga mereka merasa perlu bahwa tayangan dan konten-konten mereka juga wajib untuk diawasi. Salah seorang anggota dari Asosiasi TV pun buka suara terkait hal ini.

Deddy Risnanto sebagai anggota ATVNI menyebut bahwa platform seperti Netflix, Youtube merupakan tempat di mana konten dan tontonan seperti mereka diproduksi. Sehingga mereka merasa perlu diberi pengawasan khusus seperti halnya yang dialami oleh stasiun TV. Bahkan dirinya juga menyinggung sosial media seperti Twitter yang juga memiliki konten-konten di dalamnya.


Sumber Gambar

Deddy juga turut membahas mengenai TikTok yang turut membahas mengenai Pemilu, hal seperti itulah yang dihadapi penyiaran TV. Jadi intinya, mereka meminta aturan main yang jelas yang dapat diterapkan oleh para pepmbuat konten dan tayangan di sosial media dan platform digital lainnya. Apalagi konten yang asalnya dari media mainstream yang punya hak kekayaan intelektual tersendiri.

Ya, pokok dari desakan ini adalah mereka meminta agar dibuatkan regulasi yang jelas mengenai penayangan film, tontonan dan konten yang ada di Netflix dan kawan-kawannya. Karena pada stasiun TV sendiri, mereka tentu memiliki aturan entah dari Lembaga Sensor atau dari KPI yang jelas bisa membatasi mereka dalam menayangkan sesuatu.


Sumber Gambar

Akan tetapi, justru dengan sedikitnya aturan itulah yang mungkin membuat orang pindah dan memilih platform digital. Mereka mendapatkan apa yang didapatkan di TV. Jika dibuat aturan seperti di TV untuk Netflix dan lain-lain, apakah masih akan tetap menarik? Nah itu dia yang jadi pertanyaan. Jadi intinya mereka meminta agar platform digital dapat perlakuan yang sama dengan stasiun TV.

TS yakin Kominfo jelas sudah bekerja pada ranahnya, termasuk Netflix dan sosial media. Jadi seharusnya apa yang ditayangkan sudah sesuai dengan apa yang diregulasikan oleh Kominfo.

emoticon-2 Jempol

Jadi kalau menurut kalian, haruskah platform digital dan sosial media diberi regulasi seperti stasiun TV? emoticon-Bingung (S)

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi


emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
shinwjy
kakekane.cell
cor7
cor7 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.6K
222
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan