Banyak yang Tuduh Jamaah Haji Indonesia Riya karena Sering Selfie, Mereka yang Riya atau Kita yang Dengki?




Perkembangan tekhnologi sekarang semakin canggih hingga dalam keadaan apapun kita mampu mendokumentasikan kegiatan kita waktu ini, adanya ponsel pintar selain kita bisa berkomunikasi dengan saudara maupun relasi bisnis juga kita bisa memfoto diri sendiri (selfie) sesuatu yang sangat sulit kita dapatkan di era sebelum milenium kedua ini.

Hingga kini sampai merambah pada kegiatan keagamaan dan pemberitaan viral terbaru adalah tentang seorang imam besar asal Madinah yang menyindir jamaah haji dan umroh asal Indonesia yang suka berselfie ria disaat mereka sebenarnya sedang melaksanakan ibadah keagamaan.

Video ceramah ini adalah video lama tahun 2016 yang kembali viral sekarang dan itu adalah sindiran imam besar tersebut terhadap kebiasaan buruk jamaah haji khususnya dari Indonesia adapun ceramah ini juga tidak bisa dijadikan dalih bahwa niat seseorang beribadah tersebut jadi berubah hanya gegara sering melakukan selfie, cuma waktu dan tempatnya saja yang mungkin kurang tepat karena bisa mengganggu jamaah haji lain atau selfie di luar Masjidil Haram maupun luar Masjid Nabawi itu tentu lebih tepat.

Tentang keniatan tidak bisa kita menjadi tuhan yang bisa menghakimi orang lain sebagai sebuah tindakan riya, beramal untuk sesuatu yang lain bukan semata beribadah hanya untuk sang pencipta, karena menurut saya dari hasil belajar mengaji dulu membuktikan orang telah melakukan riya itu sulit, diibaratkan ....


" melihat semut hitam di batu hitam di malam yang gelap gulita"


Nggak mungkin sehebat apapun dia itu bisa membuktikan seseorang telah berbuat riya bahkan sekalipun itu nabi sebab jika seorang nabi itu bisa menditeksi hati sahabatnya tentu dia akan tahu bahwa diantara sahabatnya ada yang termasuk dari golongan orang munafik.

Karena kemunafikan dan sifat riya itu adalah masalah hati, bukan masalah yang terpampang jelas di depan mata dan memang benar semisal kita memberi dengan tangan kanan sebaiknya tangan kiri tidak sampai melihatnya (jangan dipamerkan) namun memamerkan pemberian atau bentuk kebaikan apapun juga nggak masalah sebab jika diniatkan agar orang lain menjadi termotivasi dengan kebaikan kita justru itu lebih baik dibandingkan memberi tanpa pamer!




Sumber Ilustrasi Gambar
Berhati hati dengan prasangka buruk Gansist, karena prasangka buruk adalah perbuatan keji lagi mungkar apalagi menuduh orang lain sebagai pencuri amalan tuhan (tidak niat hanya karena dia) karena si penuduh itulah yang sebenarnya pencuri alias maling teriak maling.

Tapi biasalah, makanya benar seorang pramuria bisa saja masuk surga dan ada ulama yang ahli ibadah bisa masuk neraka karena yaitu tadi, sifat hasud, iri, dengki dan bodoh itu bisa menimpa siapa saja.

Memang ada masalah jamaah haji Indonesia ber-selfie ria lha pemerintah Arab Saudi aja biasa biasa aja kok ente yang sewot, dan jadi pertanyaan ....

Mereka yang riya atau kita yang dengki?



Tangerang, 4 Mei 2023

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2