palapanusaAvatar border
TS
palapanusa
Mengenal Tradisi Nomikai Jepang, Tradisi Minum-Minum Sehabis Pulang Kerja.
Hello GanSis selamat beraktivitas, GanSis kali ini TS akan membawakan mengenai tradisi orang Jepang yang bisa dikatakan memang sudah menjadi tradisi orang Jepang sejak lama. Biasanya sehabis kerja, orang melakukan berbagai hal. Ada yang memilih langsung pulang dan rebahan saking lelahnya ada pula yang masih mau nongki bareng teman-teman di mal atau kafe atau mengadakan buka bersama (bukber) di bulan Ramadhan. Nah, beda halnya dengan Jepang, di Jepang terdapat sebuah budaya yang "wajib" diikuti karyawan kantor sebagai bagian dari "orientasi", "team building" hingga "makrab" sehingga tidak boleh ditolak yang biasa disebut sebagai Nomikai.


Sumber Gambar

Nomikai ini biasanya ditunjukkan juga diserial anime-anime di Jepang contoh saja detektif conan ataupun di Doraemon. Kalau GanSis sering tengok ayah Nobita pulang dengan keadaan mabuk sehabis pulang kerja, inilah yang biasa dikatakan Nomikai. Asal mulanya bermula dari Budaya Alkohol di Jepang. Jepang adalah asal dari minuman alkohol yang populer berasal dari beras yakni sake yang konon pengolahan sake serta esksistensinya sudah ada ribuan tahun. Bahkan, ada tata krama dalam menuangkan sake sebagai tanda penghormatan baik bagi tamu, petinggi atau sebagai tanda dari sebuah persaudaraan, persahabatan bahkan simbol dalam pernikahan. Tak heran, selain sebagai minuman orang awam, sake juga banyak dipakai dalam ritual Shinto seperti pernikahan. Kemudian bir masuk pada periode Edo yang dibawa oleh pedagang Belanda dan tersebar luas usai Jepang dipaksa membuka diri. Bersamaan dengan masuknya alkohol lain seperti wine, whiskey, atau vodka, pabrik bir pertama di Jepang, Kirin, dibuka di Yokohama pada tahun 1869.

Kapan Nomikai awalnya bermula tidak ada yang tahu pasti, tetapi yang jelas, nomikai merupakan inkarnasi dari budaya hierarkial yang ketat di Jepang yakni Budaya senpai atau Kouhai. Fungsi dari nomikai sendiri adalah bertujuan untuk meningkatkan loyalitas dan keakraban antar kolega suatu kantor. Biasanya mereka mendatangi bar, restoran atau Izakaya dan memesan berbagai macam minuman beralkohol seperti bir, sake hingga wine atau beberapa makanan kecil seperti Yakitori. Biasanya sebagai tanda penghormatan, sebelum menuang ke gelas sendiri mereka akan menuangkan minuman ke gelas senpai atau mereka yang memiliki kedudukan tertinggi terlebih dahulu di tuangkan. Nomikai dilakukan biasa untuk merayakan ulantahun bos, menjamu klien yang akan bekerja sama, atau adanya pegawai baru atau keluarnya karyawan dan secara tak tertulis nomikai adalah acara yang "wajib" bagi siapapun yang diajak.


Sumber Gambar

Selain nomikai, biasanya yang masih kuat akan mengadakan pesta lanjutan yakni "nijikai" dimana mereka kembali minum-minum, atau sekedar berkaraoke, ataupun pergi makan ke kedai oden. Pesta lainnya yang diselenggarakan oleh perusahaan adalah "bonenkai", pesta ini adalah melupakan segala hal-hal buruk atau semua masalah ditahun itu dan menatap masa depan yang lebih cerah, ya bahasa di Indonesia mungkin Healing ya GanSis. Pesta ini biasanya diselenggarakan langsung oleh Presdir atau pemimpin tertinggi perusahaan sehingga seluruh karyawan tentunya wajib untuk mendatangi pesta ini. Acara lain lagi adalah "hanami" dimana kantor, keluarga ataupun asosiasi tetangga akan melakukan pikni bersama di musim semi ketika bunga sakura mekar.

Berbeda dengan barat yang terkenal lebih speak up, orang Jepang terjebak dalam suatu konsep yang disebut sebagai Honne dan Tatemae dimana mereka tidak boleh menyakiti hati atau membuat orang lain jadi kesusahan serta karena sistem hierarki yang ketat. Oleh karenanya, selain sebagai ajang orientasi atau unjuk kesetiaan, nomikai adalah saat dimana sesi curcol atau sesi ghibah antar karyawan mengenai bos atau karyawan lain yang dianggap menyebalkan. Biasanya, seorang karyawan yang sudah "ngehigh" atau menjelang mabuk akan langsung julid dan mengeluarkan uneg-uneg karena pengaruh alkohol tanpa memikirkan lagi tata krama yang mereka pegang. Biasanya mereka akan mengajak teman dekatnya dengan harapan tidak akan cepuin ke bos atau kolega yang diomongin.

Karena sebagai bukti loyalitas, hampir pasti ajakan nomikai tidak dapat ditolak meski mereka sebenarnya ingin pulang dan rebahan karena lelah dalam bekerja. Terutama mereka yang berstatus pegawai baru yang memiliki pangkat paling rendah. Sontak, para senpai atau bos akan mencekoki mereka sebanyak-banyaknya dan mereka tidak bisa menolak karena kedudukan dan usia kerja mereka yang terbilang masih baru. Biasanya mereka yang mabuk tak terkontrol menjadi hiburan bagi yang lainnya. Selain itu, beberapa yang tidak suka alkohol dan memilih minuman seperti teh oolong atau cocacola pasti akan dicengin dan dikatakan cemen sampai kurang loyalitas dengan kantornya sehingga dengan terpaksa menenggok alkohol yang disodori oleh senior atau bos mereka.


Sumber Gambar

Ketatnya nomikai ini bahkan membuat adanya peraturan tak tertulis untuk tidak terlihat bosan. Akibat nomikai ini, banyak sekali karyawan yang ditemukan tertidur di sembarang tempat seperti bangku taman atau bahkan trotoar. Selain itu, hal ini juga memicu mereka yang berkeluarga menjadi kurang menghabiskan waktu dengan keluarga dan berujung kepada peristiwa tak mengenakan seperti KDRT dan bahkan berujung dengan perceraian. Selain itu, karena terkadang nomikai bersifat tekanan sosial atau peer preasure maka akan mendorong banyaknya kematian orang-orang berusia muda. Kematian berusia muda biasanya diakibatkan dari bunuh diri akibat depresi karena selalu dipaksa mengikuti nomikai oleh bos mereka ataupun karena masalah kesehatan akibat terus-terusan dicekoki alkohol ketika nomikai.

Tentunya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat beberapa aktivitas berkumpul menurun, Tentunya pandemi ini membatasi kegiatan berperan membuat menurunnya budaya nomikai dimana Izakaya atau tempat untuk minum biasa ramai menjadi sepi. Namun, hal lain yang membuat budaya nomikai ini menurun adalah ketika generasi muda Jepang perlahan meninggalkan alkohol dan memilih meminum minuman lain karena alasan untuk lebih menjaga kesehatan. Oleh karena itu tahun 2022 tercatat penjualan alkohol mulai menurun drastis hingga membuat pajak pendapatan dari alkohol langsung anjlok ke angka 25% dalam setahun terakhir. Pemerintah bahkan sampai meluncurkan kampanye "SAKE VIVA!", tujuan dari kampanye ini untuk mendorong anak muda lebih banyak meminum alkohol untuk menambah kas negara. Tetapi, hal ini tidak berdampak besar GanSis anak muda Jepang sekarang sudah muak dengan nomikai dimana mereka harus dicekoki sake oleh seniornya didalam pekerjaan.

Menurut GanSis gimana nih apakah Nomikai ini bisa efektif menyamakan perspektif dan mendekatkan antara senior dan junior atau malah sebaliknya?. Sampai sini dulu thread TS kali ini TS ucapin terimakasih dan selamat membaca semoga bermanfaat.

emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal

Spoiler for Sumber dan Referensi:



pesulap.merah
kwacimuffin
ochezz
ochezz dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan