Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
9 Cara Anak Kecil Jadul Dapat Duit dari Bisnis Sendiri, Nomor 3 Sering Bikin Kesal

Uang dari hasil keringat sendiri, meski tidak seberapa namun sangat berarti.Agan dan Sista setuju, kan, ya?
 
Saat kecil dulu, Agan dan Sista mungkin pernah punya semacam bisnis untuk menambah uang jajan. Modalnya Cuma kemauan aja. Terkadang hasilnya tidak seberapa. Namun saat uang sudah di tangan, rasanya kok jadi sangat berharga.
 
Berikut ini 9 bisnis anak jadul, kisaran tahun 80-an dan 90-an. Mungkin Agan dan Sista pernah melakukannya sesekali, bahkan berkali-kali sehingga mendapatkan hasil yang lumayan banyak untuk sekadar jajan.
 
Apa saja? Silakan baca.
 
1. Upah jalan ke warung
 
Zaman belum ada ojol, emak dan bapak memberdayakan anaknya untuk beli sesuatu ke warung. Anak sih mau saja. Selama ada upahnya. Seratus rupiah juga sudah cukup. Emak dan bapak senang karena terbantu, anak juga happy karena bisa jajan.
 

2. Jual barang bekas dari plastik, botol, rongsokan, majalah, koran.
 
Barang bekas dari plastik dan beberapa jenis rongsokan laku dijual per kilogram. Begitu juga dengan botol, koran, dan majalah. Ada tukang rongsokan bawa gerobak atau sepeda muter-muter kampung.
 
Anak-anak senang menunggu tukang rongsokan untuk menjual barang bekas yang mereka kumpulkan. Bukan karena cinta lingkungan atau sadar gerakan daur ulang, ya. Semuanya hanya demi uang jajan. Itu aja motivasinya.   
 
3. Memijat dan injak badan kakek, bapak dan paman
 
Nenek, emak dan bibi biasanya minta pijat. Kakek, bapak, dan paman lebih suka berbaring terkurap lalu badan mereka diinjak pelan-pelan. Sebelnya melakukan bisnis ini, durasi waktu pijat dan injak cukup lama. Upah yang didapat gitu-gitu aja. Malah ada yang pakai utang lagi. Padahal tangan dan kaki sudah pegel tuh.     
 

4. Cabut uban
 
Satu uban dihargai Rp100. Lumayan banget pada masa itu. Orang yang meminta jasa cabut uban itu biasanya om atau paman yang usianya 30-an tapi sudah ada ubannya. Bisnis ini bisa mingguan dan bulanan. Asyiknya meski seriung dicabut, tu uban ada aja di rambut si om.
 
5. Sewain majalah, komik, buku anak, mainan, gimbot
 
Tidak semua orang tua mampu membelikan anaknya majalah dan buku-buku. Termasuk mainan yang sedang tren pada masa itu semisal gimbot (game watch). Sebagian anak meski orang tuanya nggak tajir-tajir amat memiliki barang-barang itu. Tapi mereka nggak mau rugi, jadi disewain deh.
 

6. Jual mainan yang dimenangkan
 
Setiap permainan ada semacam musimnya. Misal musim main kelereng. Anak-anak di lingkungan rumah dan sekolah pada main kelereng. Anak-anak yang jago main kelereng, tentu jadi punya banyak kelereng. Mereka jual deh dengan harga yang lebih murah daripada harga warung.
 
7. Bikin nobar video berbayar
 
Hiburan multimedia zaman old hanya televisi. Nonton film masih tergolong hiburan mewah. Sarananya hanya bioskop dan video tapegitu. Beberapa anak orang berada menggelar nobar, tapi kudu bayar kalau anak lain mau nonton. Biasanya satu film bayar beberapa ratus rupiah. Penontonnya bisa sampai belasan bahkan puluhan anak. Berbagai aroma matahari campur baur dah saat nobar.
 
8. Kasih contekan PR dan bantu bikin tugas sekolah
 
Ada anak-anak yang pingtar tapi mata duitan. Nah, mereka memanfaatkan kepintaran mereka untuk kasih contekan ke teman-temannya yang rada lemot atau pemalas. Biasaya jawaban diatur agak beda-beda dikit, supaya tidak ketahuan guru bahwa PR dan tugasnya hasil contekan.
 
Ada juga yang mau bantuin tugas bikin kliping, merangkum buku, bikin prakarya dan lainnya. Tentu saja semua ada bayarannya. Tidak gratuis begitu saja.
 

9. Jadi kurir kakak atau tetangga yang sedang kasmaran
 
Menjadi kurir di sini bisa berupa bolak-balik antar surat atau paket hadiah gitu. Maklum, zaman itu belum ada ponsel. Telepon kabel pun masih jarang. Hal itu jadi peluang para bocah untuk menjadi kurir remaja yang kasmaran. Upahnya lumayan, bisa berupa uang logam atau jajanan.   
 

Nah, itulah bisnis-bisnis anak jadul. Beberapa bisnis mungkin jadi inspirasi bagi beberapa anak untuk jadi pengusaha saat dewasa. Bagaimana dengan Agan dan Sista? Ada yang diseriusin jadi bisnis beneran saat dewasa, nggak? Silakan cerita.
 
Sekadar opini pribadi


Sumber foto 123456




emineminna
Okutet
aiuredi
aiuredi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.5K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan