Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar sleeper bus, naik bus sambil tiduran yang menjadi tren baru di dunia per-bus-an Indonesia.




Tiduran dan rebahan, pasti kita semua pernah melakukannya. Baik di kasur, karpet, tikar, maupun di lantai. Tiduran sendiri adalah posisi tubuh ketika rebah di lantai, dengan telapak kaki yang menghadap depan. Sementara perut dan lutut biasanya menghadap ke langit-langit.

Tapi, pernah gak sih Gansis membayangkan tiduran di atas kursi atau "kasur" sebuah bus? Nah, kali ini, ane bakal bahas nih seputar sleeper bus, bus yang memiliki "kasur-kasur" untuk penumpangnya, dengan bentuk seperti hotel kapsul.



Semenjak Adiputro memperkenalkan kembali bus tingkat atau bus Double Decker di ajang GIIAS 2015, banyak PO yang memperkenalkan "sleeper class" di dek bawah bus Double Decker. Posisinya di belakang jok pengemudi, dengan konfigurasi 1:1.

Pada saat-saat itu, "sleeper class" di bus hanya tersedia di bus Double Decker saja. Itupun jumlah kursinya sangat terbatas, dengan 2 kursi, satu di sebelah kanan, satunya lagi di sebelah kiri. Sleeper Class pada bus Double Decker memanfaatkan tonjolan ban depan yang tidak bisa dipasangi kursi biasa, tetapi bisa dipasangi kursi "sleeper".



Biasanya fasilitas yang ditawarkan tak jauh-jauh berbeda dengan sleeper bus zaman sekarang. Umumnya, sleeper class pada bus tingkat menawarkan kasur tidur yang bisa diatur tingkat kerebahannya, LCD, tirai penutup, lampu baca, TV personal, dan lain-lain.

Barulah, ketika Laksana mengeluarkan SR2 Suites Class pada GIIAS 2019 lalu, di Indonesia hadir bus yang sepenuhnya "sleeper". SR2 Suites Class merupakan sleeper bus yang pertama kali hadir di Indonesia, setahu ane. 



SR2 Suites Class merupakan bus berjenis HD/MHD yang diberi 21-23 tempat tidur, dengan konfigurasi 1-1 yang bertingkat. Bagasinya dibuat agak sempit karena memang harus mengakomodir tempat tidur yang bertingkat.

Biasanya, sleeper bus di Indonesia menggunakan sasis kelas menengah seperti OH 1626 atau Hino RN 285. Setahu ane, belum ada atau masih sangat jarang sleeper bus yang menggunakan sasis sekelas O500R 1836, Scania K360IB, O500R 2542 dan Scania K410IB.



Hingga memasuki kuartal keempat 2020, hanya Laksana saja yang menyediakan opsi body khusus sleeper bus. Barulah, pada pertengahan Desember 2020, karoseri Adiputro pun mulai ikut membuat sleeper bus yang bernama Jetbus 3+ Dream Coach, yang bersaing dengan SR2 Suites Class.

Dream Coach sebenarnya basisnya sama, bus HD/MHD yang diberi "sleeper seat" 2 tingkat berkonfigurasi 1-1 dengan kapasitas 21-23 tempat tidur. Sasis yang digunakan pun sama, biasanya OH 1626 dan sekelasnya.



Tetapi, Dream Coach perbedaannya sangat terlihat dengan SR2 Suites Class. Mulai dari bentuknya yang cenderung mengotak khas Adiputro, selendang yang berbentuk vertikal, dan tampang belakang serta depannya yang masih terlihat selayaknya Jetbus 3+ biasa.

Di bagian interior pun terlihat jauh perbedaannya. Mulai dari dashboard, dashboard Dream Coach tetap menggunakan dashboard khas Jetbus masa kini yang bisa dibilang mirip-mirip dengan Innova Reborn, bentuk tempat tidur yang sangat mirip dengan hotel kapsul, dan lainnya.



Hingga saat thread ini ditulis, belum ada karoseri lain yang meluncurkan body seperti Dream Coach atau Suites Class. Tetapi, ada rumor yang beredar bahwa karoseri Tentrem akan meluncurkan body Avante H9 Priority, body sleeper bus yang berbasis body SHD Avante H9.

Tak hanya itu, Tentrem juga dirumorkan akan meluncurkan body Avante D1, body UHD terbaru dengan tinggi yang sama dari Avante D2 setinggi 4,08 meter. Tinggal ditunggu saja, mungkin tak lama lagi, Avante D1 dan H9 Priority hadir.



Nah, itulah isi thread ane seputar sleeper bus. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Narasi: Opini Pribadi
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani