Telur merupakan makan wajib banget bagi kita semua. Hampir setiap hari ada saja masakan kita yang menggunakan telur. Namun bagaimana dengan limbah cangkang telur yang dihasilkan?



Limbah cangkang telur bisa kita manfaatkan untuk kebun kita baik menjadi pupuk organik padat ataupun pupuk organik cair. Tapi masih ada saja kekeliruan ketika pemanfaatkan cangkang telur sebagai pupuk organik. Lalu bagaimana cara mengolah cangkang telur sebagai pupuk?

Cangkang telur merupakan sumber kalsium yang tinggi bagi tanaman selain itu cangkang telur juga mengandung fosfor dan unsur hara lainnya sehingga sangat cocok untuk tanaman. Perlu diketahui bahwa kalsium pada cangkang telur masih dalam bentuk kalsium karbonat sehingga agar unsur kalsium ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman maka kita harus memecah unsur kalsium karbonat ini agar menjadi kalsium, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan bahan yang mengandung asam namun bersumber dari bahan-bahan yang organik misalnya perasan jeruk seperti jeruk nipis ataupun jeruk lainnya, bisa juga cuka seperti cuka makan ataupun cuka apel. Jadi dengan penambahan asam dari bahan organik maka kita bisa meluruhkan kalsium karbonat pada telur.

Bagaimana caranya?
Siapkan cangkang telur yang sudah bersih dan dikeringkan kemudian cangkang telur ini boleh dihancurkan begitu saja atau diblender agar lebih halus. Cangkang telur yang sudah siap ini langsung saja ditambahkan air perasan jeruk ataupun cuka hingga seluruh cangkang telur terendam. Kalau kami biasa menggunakan cuka apel yang kami buat sendiri. Tunggu hingga 1-2 hari maka cangkang telur ini siap untuk diolah kembali menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair.



Lalu bagaimana cara membuat pupuk organik padat dan pupuk organik cair cangkang telur?
Caranya sangat sederhana dan mudah untuk dipraktekkan.
1. Pupuk organik padat
Kalian wajib untuk mencampur cangkang telur dan air dengan perbandingan 1 : 50 jadi misalnya 1 sendok cangkang telur ditambahkan 50 sendok air. Proses ini bertujuan untuk mengencerkan asam yang merupakan campuran dari cangkang telur diawal.



Kemudian campuran ini ditambahkan dengan pupuk padat lainnya seperti kulit pisang, cocopeat ataupun pupuk lainnya dengan perbandingan 1 : 10 jadi misalnya 1 sendok campuran cuka yang sudah diencerkan ditambahkan 10 sendok pupuk padat lainnya. Nah pupuk padat ini sangat-sangat kaya akan kalsium apalagi kami pribadi biasa menggunakan cocopeat sebagai campurannya.



2. Pupuk organik cair
Seperti biasa kita encerkan terlebih dahulu cangkang telur dan air dengan perbandingan 1 : 50 kemudian pupuk ini sudah boleh kalian simpan pada wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari.



Jika kalian ingin menggunakan pupuk ini maka encerkan kembali dengan air menggunakan perbandingan 1:10 maka pupuk organik cair siap digunakan.



Untuk aplikasinya bagaimana?
Aplikasi pupuk padat yang mengandung cangkang telur biasanya kami aplikasikan pada permukaan media tanam. Dengan menggunakan bahan organik pada tanah yang kita gunakan secara terus menerus maka sifat tanah kita akan semakin baik dan tanah kita akan semakin ramah untuk mikroorganisme yang bekerja pada tanah. Penambahan pupuk ini bisa dilakukan 1-2 minggu sekali dibarengi dengan perawatan organik lainnya



Kemudian untuk pupuk organik cair kita aplikasikan 100-250mL per tanaman setiap 1 minggu sekali.



Adakah risiko penggunaan pupuk organik cangkang telur?
Tentu saja ada. Segala sesuatu yang kita gunakan secara berlebih akan ada dampak negatif yang ditimbulkan. Penggunaan pupuk cangkang telur yang berlebih akan mempengaruhi pH, pH akan cenderung bersifat basa padahal pada umumnya pH tanah yang diperlukan berkisar dari 6-7 jadi jika pH terlalu basa maka tidak akan ramah terhadap organisme yang hidup ditanah dan akan berdampak pada tanaman. Itulah sebabnya merawat tanah harus penuh keseimbangan ya.

Itulah cara untuk memanfaatkan limbah cangkang telur sebagai pupuk organik bagi tanaman kita, semoga tulisan ini bisa bermanfaat ya.


Pic : me (Putu Noviyanti)