Wah, kayanya suasana hati para fans Juventus lagi gundah gulana ya? Bukannya Juventus menang? Eh tapi gak lolos ya? Hiyahiyahiya. Dini hari tadi, Juventus menang 3-2 atas Porto. Akan tetapi, secara gol tandang Si Nyonya Tua gak berhak buat lolos ke perempat final.


(Sumber Foto: Bola.net)

Di leg pertama, skuat asuhan Andrea Pirlo hanya mampu mencetak satu gol tandang saat berlaga di markas Porto, itupun mereka kalah 1-2. Sebaliknya, pada leg kedua dini hari tadi, Porto sukses cetak dua gol tandang di Turin melalui kaki Sergio Oliveira. Dengan agregat 4-4 dan selisih gol tandang, Juventus gugur dari Liga Champions.

Untuk kesekian kalinya perjalanan Juventus harus terhenti pada ajang liga bergengsi di Eropa tersebut. Salah satu bintang Bianconeri, Cristiano Ronaldo menjadi sorotan para pecinta sepak bola dunia. Pasalnya, ia diboyong dari Real Madrid musim 2018-19 guna untuk membantu Juventus meraih trofi Si Kuping Besar. Namun apadaya, tak sesuai ekspetasi, justru nasib Juventus bersama Ronaldo di Liga Champions tak begitu baik.

Di Real Madrid, performa Ronaldo begitu gemilang. Ia bersama Los Galacticos mampu meraih trofi Liga Champions secara beruntun tepatnya di musim 2016, 2017 dan 2018.

Berbandingan terbalik, bersama Juventus, Ronaldo justru menangis sebab dalam tiga musim berturut-turut (2019, 2020, 2021) ia tak pernah kembali merasakan bahagianya mengangkat trofi Liga Champions. Lantas menurut GanSis, apa faktor utama yang membuat Ronaldo melempem? Faktor diri sendiri atau karna tim? Dan pada laga dini hari tadi pantaskah Ronaldo disalahkan?

Kalau melihat 25 tahun ke belakang, Juventus pernah dikomandoi oleh pelatih-pelatih berpengalaman. Seperti Ancelotti, Capello, Deschamps, Ranieri, Ferrara, Zaccheroni, Delneri, Allegri, Conte dan Sarri. Dari semua pelatih yang ane jabarkan, Juventus belum meraih gelar Liga Champions kembali sejak mereka terakhir juara di musim 1984-85. Dan kini, dibawah komando Andrea Pirlo, Juventus lagi-lagi gagal. Padahal bisa dibilang Pirlo ini masih minim pengalaman sebagai pelatih, tapi kok Juve berani coba-coba pakai jasa dia?


Kalau menurut GanSis, agar bisa juara Liga Champions, apa yang harus dilakukan Juventus? Tulis di kolom komentar ya!