Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Bijak Bermain Media Sosial, Bedakan Kritik dengan HOAX.
Judul Berita Asli :
Diduga Sebar Hoaks, Petinggi KAMI Ditangkap
Spoiler for Kutipan berita asli:

Link menuju ke sumber berita.



Media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Sifatnya yang berbeda dengan media konvensional seperti koran, TV, dll; membuat konten media sosial susah dikontrol dan mudah menyebar.

Siapa saja yang memiliki akses ke internet, bisa menyebarkan informasi/opini/dll.

Tidak ada dewan etik yang mengontrol pengguna media sosial. Sebuah cuitan yang diposting, bisa seketika itu juga dibaca oleh umum dan pemilik awal cuitan tersebut-pun tidak memiliki kemampuan untuk mencegah agar cuitannya berhenti di kelompok orang-orang tertentu saja.

Sebuah komentar/opini/percakapan yang awalnya cuma beredar di sebuah WhatsApp Group, bisa dengan mudah direkam dan dilemparkan ke publik, oleh salah satu anggota-nya, tanpa memerlukan persetujuan mereka yang terlibat dalam percakapan itu.

Sejak beberapa tahun terakhir, banyak berita penangkapan oknum-oknum yang ditersangkakan menyebarkan hoax.

Termasuk yang masih hangat adalah penangkapan beberapa anggota KAMI, akibat dugaan hoax yang terkait dengan Omnibus Law ciptaker.

Dari banyak kejadian penangkapan-penangkapan terkait hoax ini, kemudian dari beberapa pihak muncul kritik bahwa pemerintah berusaha memberangus kebebasan berpendapat.

Benarkah demikian?

Menurut saya hal itu tidaklah benar, karena hoax itu berbeda dengan kritik, dan sepanjang sepengetahuan saya, belum pernah ada terjadi selama pemerintahan P Jokowi ini, seseorang ditangkap karena mengkritik pemerintah.

Ketika terjadi sebuah kasus yang kemudian diproses secara hukum, tuduhannya adalah menyebarkan HOAX.

Dan saya setuju bahwa seseorang yang dengan sengaja dan sadar, menyebarkan sebuah berita bohong, alias hoax, apalagi yang sampai akibatnya meresahkan masyarakat, memang sepatutnya diproses secara hukum.

Justru dalam negara yang demokratis, kebenaran sebuah berita itu menjadi penting.

Bagaimana rakyat bisa memutuskan sesuatu dengan baik, jika berita-berita yang beredar di tengah masyarakat adalah berita yang bohong?

Maka sudah sewajarnya, sepatutnya dan seharusnyalah, pemerintah melindungi rakyatnya dari penyebaran Hoax.

Bagi kita sendiri, marilah kita berhati-hati dalam menyaring informasi yang kita terima. Pastikan sumber beritanya valid atau tidak. Pahami mana yang namanya hoax, mana yang namanya kritik. Sebelum emosi terpicu dan kemudian mengeluarkan kritik, pastikan informasi yang membuat emosi kita terpicu itu sudah benar.

Mengkritik itu boleh, tapi ketika kritik itu berdasarkan kebohongan, maka kritik itupun berubah menjadi hoax.

Salam...........
scorpiolama
ushirota
boedkar
boedkar dan 2 lainnya memberi reputasi
3
917
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan