Apa yang paling membekas dari sebuah perayaan 17 Agustus? Yakni mengenang pada pahlawan yang telah berjasa dalam memperjuangkan bangsa Indonesia, hingga membuat tegak tiang bendera merah putih dengan hormat!





Adakah kita masih setia hingga detik ini?Semoga dan selalu selamanya, Aamiin.


Berbicara tentang kenangan 17 Agustus, ane memiliki dua kenangan pahit dan manis.


Kenangan pahit yang ane rasakan adalah saat mempersiapkan hiasan kelas buat menyambut perayaan kemerdekaan. Diadakan perlombaan untuk menilai hiasan kelas. Kami membuat kolam kecil di halaman kelas. Dan tidak disangka, malah tengkorak kepala yang tercangkul. Automatis pada lari deh semuanya ke ruangan kepala sekolah. Ternyata setelah lama bapak kepala sekolah menjelaskan, hal tersebut sudah biasa, menemukan kerangka dan tengkorak manusia. Kerana dulunya sekolah ane merupakan tempat pembuangan mayat G30S/PK-I. Memang sih bentuknya menjorok ke dalam dan terkesan seperti jurang. Dari gerbang sekolah menuju sekolah dan asrama, berupa turunan dan menuju gerbang sekolah berupa tanjakan.





Usai mengetahui hal tersebut kami pun menguburkan tengkorak tersebut. Setelahnya kami selfie dan menikmati hidangan yang disediakan panitia penyelenggara pra 17 Agustus.





Sampai detik ini ane nggak bisa lupakan kenangan tersebut, seumur ane nggak pernah melihat tengkorak aseli. Ya, shock ajah dan menjadi cerita tersendiri yang menarik dan mengerikan juga dalam hidup ane. Tiap Hari Ulang Tahun Indonesia, ane nggak akan pernah lupa kenangan ini. Secara sekolah ane juga angker luar biasa dan merupakan saksi dari perjuangan Pejuang Indonesia di masa G30S/PK-I.


Kenangan manis lainnya adalah, guru dari ponakan ane malah naksir ma ane. Emm masih muda sih gurunya dan masih single hensem juga. Tapi kan yaa nggak mungkin aja ane balik naksir 😆





Saat perayaan, ponakan ane mengambil peran sebagai pilot. Anak lainnya ada yang menjadi dokter, pramugari dan lainnya.





Mengingat sekarang Indonesia dalam krisis Pandemik Corona COVID19, sepertinya semangat jiwa Indonesia dalam merayakan kemerdekaan tak akan sirna. Perlombaan akan tetap dilaksanakan akan tetapi tetap dalam protokol kesehatan. Memakai masker dan mengikuti peraturan lainnya. Untuk upacara, ane kurang tau. Harusnya sih tetap ya, rasanya sedih luar biasa pastinya kalau bendera tidak dinaikkan dengan penuh peluh dan hormat. Semoga saja tetap yang terbaik. Aamiin.


Itulah kenangan pahit dan kenangan manis ane selama merayakan Hari Ulang Tahun Indonesia 😊


Sekian, yuk selalu belajar bersama bisa dan terima kasih.