Jambi adalah salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Meskipun banyak yang tidak mengenal provinsi di pesisir timur bagian tengah Sumatera tersebut, tapi wilayah yang dikepalai oleh guberbur ini, memiliki adat budaya unik, destinasi wisata, dan kuliner yang menggugah selera, loh. Salah satunya adalah makanan yang difermentasi.

Pada zaman dahulu, fermentasi sering digunakan untuk mengawetkan makanan dengan menghasilkan sejumlah asam laktat, alkohol, dan asam asetat dalam jumlah yang signifikan. Namun, seiring berjalannya waktu, kini sudah banyak bahan makanan yang diolah dengan teknik fermentasi. Salah satunya adalah tempoyak.


sumber gambar



sumber gambar


Selain di Jambi, makanan ini juga dikenal luas oleh masyarakat yang ada di Palembang, Bengkulu, dan Lampung, loh.

Tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan patin, ikan teri, ikan toman, ikan baung, atau ikan khas Jambi lainnya. Meski begitu, di Jambi sendiri biasanya sering menggunakan ikan patin sebagai campuran dari tempoyak.

Tekstur tempoyak menyerupai gulai, atau sambal berwarna merah. Karena menggunakan durian yang sudah difermentasi, maka tak heran jika rasanya sedikit asam. Pastinya memiliki aroma khas yang sangat pekat. Walau ada campuran duriannya, kuliner ini paling cocok dinikmati dengan sepiring nasi hangat, loh, GanSis.


sumber gambar


Konon katanya, rahasia tempoyak yang begitu sempurna berasal dari bahan durian segar untuk fermentasi. Buah durian yang digunakan, didatangkan langsung dari Kabupaten Selat, salah satu daerah di Provinsi Jambi. Daerah ini memang dikenal sebagai gudangnya buah durian yang berkualitas. Sehingga tak heran, jika bahan tersebut mampu menghasilkan rasa khas tempoyak yang istimewa.

Buat Agan dan Sista yang penasaran dengan rasa tempoyak ikan patin, bisa mencobanya sendiri di rumah. Jadi, tak perlu jauh-jauh ke Jambi, ya.

Berikut ini ane kasih resep pembuatan tempoyak, ya, GanSis. Caranya cukup mudah, kok.

- Pisahkan daging buah durian dari bijinya
- Setelah itu, masukkan garam secukupnya, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup
- Biarkan selama 1 minggu


Untuk resep pembuatan tempoyak ikan patin, ada di bawah ini juga, GanSis.

Bahan-bahan dan bumbu :

- ikan patin
- tempoyak
- 3 daun salam
- 2 batang daun serai dimemarkan
- 1/2 sdm garam
- 1/2 sdm gula pasir
- jeruk nipis

Untuk bumbu yang dihaluskan, antara lain :

- ketumbar secukupnya
- kemiri secukupnya
- cabai merah secukupnya, sebab hanya untuk mempercantik warna
- cabai rawit sesuai selera
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 ruas jahe  
- kunyit secukupnya

Cara memasak :

- Cuci bersih ikan patin yang telah dipotong, lalu lumuri dengan jeruk nipis
- Tumis bumbu halus bersama batang serai yang sudah dimematkan. Masukkan daun salam. Masak hingga harum
- Masukan 5 sendok tempoyak atau sesuai selera
- Tambahkan gula pasir, sedkit saja karna ciri khas tempoyak adalah keasaman
- Tambahkan air seckupnya, dan tunggu sampai mendidih.
- Angkat masakan dan gulai tempoyak ikan patin, siap dihidangkan bersama nasi hangat


sumber gambar

Bagaimana? Cukup mudah, bukan? Jujur ane juga penasaran, GanSis. Teman ane yang tinggal di Lampung mengatakan, jika makanan berbahan dasar durian fermentasi ini, sangat lezat. Ada rasa asam, gurih, dan manis yang berpadu jadi satu. Apalagi jika dicampur dengan ikan patin yang memang dagingnya sudah gurih dan lembut.

Kenikmatan itu pun bertambah apabila dimakan dalam keadaan lapar, ya, GanSis. Pakai sambal saja bisa habis satu piring nasi hangat. Apalagi jika ditambah kuliner legendaris dari Jambi ini. Pasti lidah akan terus bergoyang merasakan sensasi dari gulai tempoyak ikan patin ini.

Kekayaan kuliner yang ada di Indonesia, tentu menjadi ciri khas dari negara kita. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang mencintai tanah air, sudah sepantasnya melestarikan kuliner warisan tersebut. Caranya dengan mencoba atau bahkan mempopulerkan kuliner daerah sendiri ke daerah lain yang ada di negara ini. Bisa dimulai dengan membuka rumah makan yang khusus menyajikan kuliner luar daerah.

Semoga kuliner-kuliner khas daerah di Indonesia, akan populer hingga ke mancanegara. Aamiin. Terima kasih buat Agan dan Sista yang mampir di thread ane. Sampai jumpa di lain kesempatan.

Penulis : @anna1812
Referensi : opini pribadi plus di sini dan di sini