Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irhayuayankAvatar border
TS
irhayuayank
[COC Reg. Jambi] Mengenal dan Mengenang 8 Pahlawan yang Berasal Dari Jambi
Mengenal dan mengenang sosok pahlawan yang berjasa pada masa penjajahan di Provinsi Jambi.




Welcome to My Thread
Jangan Lupa Bersyukur


Kali ini ane, mau mengajak Gansis untuk belajar sejarah Pahlawan dari Kota Jambi.



Sumber gambar: klik


Kota Jambi terletak di bagian tengah sebelah timur pulau Sumatra, yang merupakan Ibu kota dari Provinsi sama dengan nama Ibu kotanya yaitu Jambi.

Kota Jambi sudah berdiri lebih dari 600 tahun yang lalu yaitu pada tanggal 28 mei 1401. Sudah lama banget ya, Gansis.

Tanah pilih pesako betuah adalah semboyan dari Kota Jambi, yang memiliki arti bahwa "Kota Jambi sebagai pusat pemerintahan kota sekaligus sebagai pusat sosial, ekonomi, kebudayaan, mencerminkan jiwa masyarakatnya sebagai duta kesatuan baik individu, keluarga, dan kelompok maupun secara institusional yang lebih luas ; berpegang teguh dan terikat pada nilai – nilai adat istiadat dan hukum adat serta peraturan perundang – undangan yang berlaku".

Sangat mencerminkan Indonesia, yang mengutamakan kesatuan walau berbeda-beda namun tetap satu yaitu Bhineka Tunggal Ika. Ane bangga menjadi bangsa Indonesia, yang kaya akan kebudayaannya.

Dibalik itu semua, Gansis perlu tahu bahwa ada para pahlawan yang telah berjasa berjuang dan perlu dikenang.

Berikut nama beberapa diantara mereka yaitu :

1. Sultan Thaha Syaifuddin (1816-1904)



Sultan Thaha Syaifuddin lahir di keraton tanah Pilih Jambi pada tahun 1816, kemudian wafat pada umur 88 tahun di Betung pada tanggal 26 april 1904.

Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Ahmad Salim (Datuk Paduko Berhalo) dengan Putri Selaras Pinang Masak.

Ayahnya seorang Raja di Kerajaan Melayu Jambi, bernama Sultan Mahmud Fachruddin.

Sultan Thaha Syaifuddin adalah Sultan terakhir dari Kesultanan Jambi. Beliau berjuang dengan gerilya, sekitar 50 tahun melawan penjajah Belanda.

Atas jasa-jasanya namanya diabadikan sebagai nama bandara di Jambi.

2. Kolonel Abundjani (1918-1979)



Kolonel Abundjani lahir di Batang Asai, Kabupaten Sarolangun-Bangko (sekarang dipecah menjadi Sarolangun dan Merangin, Jambi pada tanggal 24 oktober 1918. Kemudian beliau wafat di usia 61 tahun, tepatnya pada tahun 1979.

Abundjani merupakan anak seorang demang (gelar kepala daerah) yang berkedudukan di Rantau Panjang, Batang Asai yang bernama Demang Makalam.

Demang Makalam berasal dari Pondok Tinggi, Kerinci, sedangkan Ibunya bernama Siti Umbuk berasal dari Desa Keladi.

Dilansir dari Tribun Jambi, dalam karier militernya, peran besar Abunjani dalam menunjang perjuangan di masanya adalah membentuk Badan Keuangan Perjuangan yang memobilisasi pedagang karet ke Singapura dengan menyisihkan 10 persen keuntungan untuk perjuangan.

Usaha tersebut, selain dapat membantu perjuangan Pemerintah Pusat, sewa-beli Pesawat Catalina (RI 05) sebagai pesawat penghubung ke Sumatera Barat maupun Yogyakarta dalam jaringan pemerintahan.

Untuk mengenang jasa-jasanya nama beliau diabadikan sebagai nama rumah sakit di Jambi.

3. Depati Parbo (1839-1929)



Depati Parbo lahir pada tahun 1839 di Desa Lolo, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci. Ia memiliki nama kecil  Mohammad Kasib dan akrab disapa Karib.

Ayahnya bernama Bimbe, sedangkan ibunya bernama Kembang. Beberapa kajian mendapati bahwa nama sebenarnya Depati Parbo saat kecil adalah Ahmad Karib.

German Basoi sebutannya, karena keistimewaannya yang memiliki gigi geraham hitam saat lahir. German dalam bahasa Kerinci artinya "gigi geraham, dan Basoi berarti "besi". Dalam bahasa kerinci huruf "i" terakhir kata berubah menjadi "oi".

Depati Parbo merupakan panglima perang dari Sakti Alam Kerinci. Berani melawan belanda, dan rela berkorban demi tanah airnya.

Quote:


Beliau wafat pada tahun 1929, tepat pada umurnya yang ke 90 tahun.

Untuk mengenang jasanya, nama beliau diabadikan menjadi nama bandara di Kerinci yaitu bandara Depati Parbo.

4. Raden Mattaher ( 1871-1907)



Raden Muhammad Tahir kerap disebut Raden Mattaher. Anak dari Pangeran Hussein bin Pangeran Adi, sedangkan Pangeran Adi adalah saudara kandung Sultan Taha Syaifudin.

Ibunya kelahiran di Mentawak Air Hitam Pauh yang di situnya adalah daerah Temenggung Merah Mato.

Jadi Raden Mattaher merupakan keponakan dari Sultan Taha Syaifuddin.

Pada tahun 1858 Raden Mattaher bersama Pamannya Sultan Taha Syaifuddin berhasil menenggelamkan satu kapal perang Belanda Van Hauten di perairan Muaro Sungai Kumpeh.

Karena peristiwa sejarah itulah Raden Mattaher diberi gelar sebagai Singo Kumpeh.

Perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 7 september 1907. Beliau ditangkap dan ditembak mati oleh pasukan militer Belanda di rumahnya sendiri.

Raden Mattaher wafat di usia yang masih terbilang muda, 36 tahun. Dan untuk mengenang jasanya, namanya digunakan sebagai nama rumah sakit di Jambi

Quote:


5. Mayor H. Syamsuddin Uban



H. Syamsuddin Uban adalah seorang Militer TNI Angkatan Darat yang pada saat terakhir karirnya dalam Militer berpangkat Mayor dan diberikan gelar Anumerta setelah beliau meninggal dunia.

Anumerta adalah gelar penghargaan yang diberikan kepada pahlawan setelah wafat, yang dianggap telah berjasa kepada negara.

Tak ada penjelasan lebih rinci tentang beliau seperti kapan beliau lahir dan wafat. Meski begitu namanya tetap diabadikan sebagai nama jalan dan jembatan di Kabupaten Merangin, Jambi.

6. Mayjen. TNI (Purn) H. Abdul Thalib (1918-1973)



Mayjen. H.A. Thalib pernah menjabat sebagai militer RI untuk India dan Burma, juga beliau dipercayakan Bangsa Indonesia untuk menjadi Duta Besar RI berkuasa penuh di Malaysia.

Beliau wafat pada tanggal 23 desember 1973, disebabkan oleh penyakit lever yang dideritanya.

Untuk mengenang beliau maka namanya digunakan sebagai nama rumah sakit di Sungai Penuh, Jambi.

Quote:


7. Kaliyem (1974)

Kaliyem lahir di Kerinci pada tanggal 1 mei 1974, merupakan pahlawan yang berhasil membawa warga keluar dari kemiskinan di kaki Gunung Kerinci, Jambi.

Quote:


8. Makallam



Makallam juga termasuk di dalam daftar nama-nama pahlawan Jambi di Wikipedia, tapi tidak ada penjelasan lebih rinci tentang beliau.

Nama Makallam mirip dengan nama Ayah dari Kolonel Abundjani. Namun tak ada sumber yang menyebutkan bahwa mereka adalah orang yang sama atau bukan.


Namun baru satu yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional yakni, Sultan Thaha Syaifuddin.

Quote:


Itulah mereka Pahlawan yang telah berjasa di Provinsi Jambi. Untuk Gansis sekalian, marilah bersama kita menundukkan kepala sejenak untuk mengheningkan cipta dan mendoakan para pahlawan yang telah mendahului kita. Semoga mereka mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, aamiin.



Sumber : Google, Wiki, Tribun Jambi, Liputan6, GLN Kemendikbud & Harimau Kerinci.
Diubah oleh irhayuayank 09-06-2020 23:35
putrateratai.7
Richy211
riwidy
riwidy dan 7 lainnya memberi reputasi
8
3.1K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan