Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
[COC Reg.Jambi] Keren! Orang Rimba Melawan Covid-19 dengan Besesandigon, Apaan Tuh?
Hidup Suku Anak Dalam, Orang Rimba di Jambi


pict: liputan6.com

Membicarakan provinsi Jambi, tentunya ingatan kita langsung akan melayang pada Suku Anak Dalam, sebuah suku yang mendiami belantara di provinsi tersebut. Ada juga yang menyebutnya sebagai Orang Rimba.

Orang Rimba di provinsi Jambi ini terdapat di tiga kabupaten yakni kabupaten Sarolangun, kabupaten Tebo, dan kabupaten Batang Hari. Ada beberapa kelompok Orang Rimba mendiami kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Mereka hidup berpindah-pindah atau nomaden, dengan cara berkelompok dan antar kelompok memiliki hubungan keluarga. Setiap kelompok akan dipimpin oleh seorang pemimpin berperan sebagai ketua adat yang disebut tumenggung.

Pun dari segi hubungan interaksi dengan masyarakat luas, Orang Rimba ini terbagi menjadi tiga bagian. Ýang pertama, Orang Rimba yang masih bertahan hidup di dalam hutan dan sangat membatasi diri berinteraksi dengan masyarakat luar. Kelompok ini masih memegang kuat perihal adat.

Yang kedua, Orang Rimba yang tinggal di hutan tetapi sudah berinteraksi dengan masyarakat luar, misalnya melakukan hubungan transaksi jual-beli. Untuk kelompok yang ketiga, Orang Rimba yang telah tinggal di desa dan mendiami rumah yang dibangun pemerintah. Namun begitu, hidup mereka masih menggantungkan hidup dari hasil hutan.


pict: beritasatu.com

Itulah sekilas tentang Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang mendiami hutan di provinsi Jambi. Karena tinggal di hutan berarti tidak terpengaruh dengan wabah Corona Covid-19? Eits, jangan salah kira, Gansist! Ternyata Orang Rimba ini terkena imbas pandemi ini? Lalu, bagaimana mereka mengatasi? Baiklah, sebelum ane lanjutkan, jangan lupa rate, cendol, dan komentarnya ya, gansist.

Memang pandemi Covid-19 ini, semua lapisan masyarakat kena imbasnya, tak terkecuali Orang Rimba, yang sangat terperanguh adalah dari segi perekonomian mereka.

Bagaimana Orang Rimba mengatasi pandemi yang memawah? Keren, agar tidak terkena wabah seperti Covid-19, Orang Rimba melakukan 'besesandingon'. Agan sista, pernah mendengar istilah besesandingon?

Besesandingon adalah metode karantina yang dilakukan Orang Rimba dengan cara masuk ke dalam hutan lebih jauh untuk mencegah penularan penyakit seperti Covid-19. Sistem besesandingon sudah dilakukan turun temurun sejak ratusan tahun lalu dan sangat efektif untuk mencegah terpapar virus atau penyakit. Dan cara ini pulalah untuk menghadapi wabah Corona. Keren kan, gansis, suku Orang Rimba ini.


pict: harianjogja.com

Dengan adanya wabah virus corona, telah mengubah beberapa kebiasaan Orang Rimba, terutama perihal pemenuhan kebutuhan sehari-hari, yakni:

1. Orang Rimba tidak pergi ke dunia luar untuk menjual hasil hutan seperti kayu bakar, hasil berburu, rotan, buah-buahan. Dengan kata lain Orang Rimba ini melakukan lockdown.

2.Melakukan bercocok tanam.
Karena tidak berinteraksi dengan dunia luar, untuk bertahan hidup mereka mulai menanam pisang, ketela, tebu, serta umbi-umbian yang lain.

3.Meliburkan Sokola Rimba untuk anak-anak Orang Rimba.
Relawan pengajar dari luar hutan tidak diijinkan masuk hutan, untuk pengajar di pegang oleh pemuda Orang Rimba sendiri.

4. Jika ada Orang Rimba yang sakit, mereka akan dikarantina tidak boleh bergabung dengan yang sehat. Seperti di kita ya, gansis ada karantina mandiri.

Demikian sekelumit tentang Suku Anak Dalam, Orang Rimba yang ane sedikit ketahui, bila ada yang salah mohon di koreksi. Wassalam.

Sumber tulisan: oprib dan referensi
Diubah oleh dalledalminto 12-07-2020 13:31
TaraAnggara
delia.adel
Laruku07
Laruku07 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
856
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan