Pada suatu waktu di langit malam bertahtalah seorang Dewa Bintang. Ia mendaulat langit malam yang sedemikian ranum teduh. Memerintah dengan penuh kebijaksanaan. Sang Dewa Bintang memiliki anak, seorang putri dengan paras sedemikian jelita, berona teduh, dan tubuh yang teramat anggun.
Sang putri bernama Orihime (Si Penunun). Sebuah nama yang cantik disematkan kepada putri yang memiliki kegemaran merajut, helai demi helai benang dengan ketabahannya. Simpul menyimpul dengan kearifannya. Keanggunan putri ini tersebar hingga sepenjuru mata angin. Tak heran masyarakat di belahan dunia barat yang teramat jauh mengenal akan kecantikan dan kelembutan sang putri. Mereka memanggilnya dengan sebutan Vega.
Detik demi detik...
Spoiler for :
Hari demi hari dihabiskan oleh Sang Putri Orihime dengan menenun. Tak terhitung banyaknya rajutan indah yang ia lahirkan. Ia merajut begitu khusyuk. Begitu tabah. Kecantikan yang ia miliki merasuk dalam setiap tenunan.
Kondisi tersebut sedikit banyak membuat ayahnya, Sang Dewa Bintang sedih. Ia amat sadar walau Sang Putri tidak pernah berkata ingin bosan dengan kesendirian namun kesunyian yang mengurung seseorang sedemikian lama dan menjadi sahabat karib bagi orang tersebut merupakan hal yang tidak baik.
Maka, Sang Dewa Bintang pun memberikan pengumuman ke sepenjuru mata angin. Bersabdalah ia: "Wahai semua yang di sepenjuru. Tentulah kalian tahu bahwa aku memiliki seorang putri yang sangat cantik. Ia sangat kesepian saat ini. Maka siapa saja yang mampu menjadi teman Sang Putri Orihime sehingga ia tidak lagi merasa sunyi akan aku beri hadiah.
Sebuah Temu
Spoiler for :
Sabda sang raja dipikul oleh angin, disebarkan ke seluruh negeri. Ke seluruh samudera. Hingga sampailah didengar oleh seorang pemuda penggembala di negeri yang jauh. Penggembala ini bernama Hikoboshi.
Mahsyur pula nama sang pemuda di negeri tempat ia tinggal. Orang-orang tak jarang memanggilnya sebagai Altair. Seorang penggembala cekatan yang memiliki paras tampan. Setelah mendengar maklumat Dewa Bintang maka Hikoboshi pun segera mengembara menuju kediaman Putri Orihime.
Setelah menghadap sang raja, Hikoboshi pun bertemu dengan Orihime. Alangkah cocoknya mereka berdua. Alangkah saling melengkapinya mereka berdua. Dewa Bintang pun berintuisi bahwa Hikoboshi adalah teman yang tepat bagi Putri Orihime.
Romansa di Cakrawala
Spoiler for :
Mereka berdua amatlah girang. Hari demi hari mereka lewati dengan penuh kebahagiaan. Sang Putri merasakan bahwa Hikoboshi adalah teman yang ia cari selama ini, sebuah keping puzzle yang telah lama hilang. Begitu juga dengan Hikoboshi. Ia menganggap Orihime adalah satu-satunya yang mampu mengerti perasaan dan jalan pikirannya. Sebuah pasangan yang teramat serasi.
Setelah Orihime melalui banyak hari-hari manis dengan Hikoboshi, keduanya merasa jatuh hati. Setiap hari yang lahir diperuntukkan bagi mereka untuk beromansa sehingga melupakan masing-masing pekerjaannya. Orihime tidak lagi menenun, sehingga sang dewa tidak memiliki baju untuk dipakai. Sedangkan Hikoboshi tidak lagi meggembala hingga sapi-sapinya banyak yang berkeliaran dan sakit.
Sebuah Lambaian Selamat Tinggal
Spoiler for :
Berita tentang Orihime dan Hikoboshi yang tidak lagi melakukan tugasnya terdengar oleh Dewa Bintang. Sang raja marah besar dan memutuskan untuk memisahkan paksa keduanya. Orihime dan Hikoboshi tinggal dipisahkan sungai Amanogawa (Galaksi Bima Sakti) dan melarang mereka untuk bertemu.
Dipisahkan dari sang kekasih membuat Orihime bersedih dan menangis setiap hari.
Menuntaskan Rindu
Spoiler for :
Tangisan Orihime bagaimanapun akhirnya mampu meluluhkan Dewa Bintang. Sang Dewa yang merasa kasihan melihat Orihime, akhirnya mengiziknkan Orihime untuk bertemu dengan Hikoboshi satu tahun sekali di malam hari ke-7 bulan ke-7 (tanggal 7 Juli) yang dipercaya sebagai tanggal keberuntungan.
Namun, jika hujan turun pada tanggal tersebut air sungai Amanogawa akan meluap, dan keduanya tidak bisa bertemu. Agar hujan tidak turun pada tanggal yang telah dijanjikan, tanggal 6 Juli mereka berdoa kepada Dewa Bintang dengan menuliskan sajak berupa harapan diatas secarik kertas warna-warni, kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu.
Sebuah Perayaan
Spoiler for :
Romansa Orihime dan Hikoboshi yang dipisahkan oleh jarak dan hanya sekali setahun dapat melipat ruang akhirnya dikenang dan abadi dalam ingatan orang banyak. Kisah tragis tersebut akhirnya dikenang tradisi tradisi Tanabata (Festival Bintang) setiap Tanggal 7 Juli. Perayaan ini mulai dikenal di Jepang sejak zaman Edo (1603-1867). Dengan tujuan ikut mendoakan agar pada hari itu cuaca cerah sehingga Orihime dan Hikoboshi bisa bertemu.
Seiring berjalannya waktu, saat ini orang Jepang justru terbiasa mengikuti kebiasaan sepasang kekasih tersebut, menuliskan harapan-harapan mereka di atas secarik kertas berwarna-warni dan menggantungkannya di batang pohon bambu agar doa mereka terkabul.
Harapan-harapan itu dituliskan dalam secarik kertas berwarna-warni untuk mengibaratkan bintang yang berwarna-warni yaitu Vega dan Altair yang berada di Galaksi Bima Sakti.
Selain Tanzaku yang digantung secara vertikal, dalam perayaan Festival Tanabata juga terdapat untaian pita-pita yang digantungkan pada bola kertas sebagai lambang benang tenun Putri Orihime.
Penulisan dan penggantungan secarik kertas harapan ini berakhir ketika Obon Matsuri (Festival Arwah) dimulai. Pohon bambu yang sudah digantungi banyak kertas harapan, akan dialirkan ke sungai sebagai pertanda agar kemalangan atau nasib buruk ikut hanyut terbawa oleh air dan doa segera terkabul.
Penggantungan hiasan berupa secarik kertas di batang pohon bambu saat Tanabata diibaratkan oleh Jepang sebagai pohon natal di musim panas. Perayaan terbesar setiap tahun dilaksanakan di daerah Sendai. Pada saat festival dimulai jalan-jalan pertokoan di daerah ini akan ramai dengan hiasan-hiasan Festival Bintang.
Diubah oleh odemarjinal 08-01-2020 09:46
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
936
Kutip
7
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru