i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Alasan Keselamatan, DKI Tebang Pohon Tua di Kawasan Cikini


Alasan Keselamatan, DKI Tebang Pohon Tua di Kawasan Cikini

Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI menebang pohon di trotoar kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Suzi Marsitawati menjelaskan penebangan pohon jenis Angsana itu dilakukan demi keselamatan warga dan estetika.

Angsana, kata Suzi, memiliki karakteristik pertumbuhan yang sangat cepat namun memiliki kelemahan sehingga DKI memutuskan untuk memotong pohon tersebut.

"Struktur cabang dan batangnya mudah keropos dan rapuh sehingga dikhawatirkan mudah patah cabang dan bahkan tumbang. Dampaknya tentu membahayakan pengguna jalan apalagi keberadaannya di trotoar," kata Suzi saat dihubungi, Senin (4/11).

Ia membenarkan bahwa pohon-pohon yang ditebang itu berusia tua. "Ya," ucapnya, tanpa menyebut rincian angka.

Selain Angsana, ada sejumlah pohon Beringin yang ditebang. Mulanya pohon ini dimaksudkan untuk penghijauan, namun belakangan akar dari pohon beringin merusak infrastruktur bangunan di sekitarnya.

"Semakin tumbuh besar akarnya merusak dan menjebol pot beton dan tentunya juga membahayakan dan secara estetika kota juga kurang mendukung," jelas Suzi.

Untuk melakukan penghijauan kembali, Dinas Pertamanan dan Pemakaman pun kembali menanam pohon dengan karakteristik yang sesuai kebutuhan. Beberapa di antaranya adalah pohon yang tumbuh tidak terlalu besar atau maksimal 10 meter.

"Kemudian akarnya tidak merusak konstruksi pedestrian, dan memiliki keindahan dengan warna-warna bunganya yang menarik," ungkap Suzi.

Selain itu, Suzi mempertimbangkan faktor penyerapan udara kotor. Pihaknya pun menanam tanaman semak bunga seperti Soka dan Bougenville sesuai dengan karakteristik wilayah tersebut tepat di bawah pohon.

"Tujuannya adalah agar polusi dari kendaraan bermotor dapat langsung diserap mulai dari level bawah oleh tanaman semak tersebut sampai level atas yaitu oleh pohon pelindung," tutup dia.

Sejumlah warganet sebelumnya mengkritisi penebangan pohon-pohon tua di sepanjang trotoar di Cikini. Menurut mereka, pohon-pohon itu masih bisa diselamatkan andai Pemprov DKI punya komitmen terhadap lingkungan dan perlengkapan yang lebih baik.



"Jaman Gubernur Sutiyoso, jalur Trans Jakarta di Jln Hayam Wuruk diubah demi menyelamatkan pohon besar. Sangat menyedihkan pohon-pohon besar di Stasiun Cikini ini ditebang habis," kicau akun @mochamadarip.

"Andai saja kita punya perlengkapan ini, pohon-pohon berusia puluhan bahkan ratusan tahun bisa terselamatkan tanpa harus dipotong," kata akun @kamto_adi.

"Itu enggak cukup 20 tahun sampai sebesar itu," timpal @galeshka. (CTR/arh)
sumber

☆☆☆☆☆☆☆

Entah setan apa yang merasukimu Wan Aibon.
Demi estetika, apapun dibabat. Sampai pohon yang berusia puluhan tahun pun dibabat habis!

Angsana mudah keropos? Bohong! Itu pembodohan publik! Angsana terkenal akan kekerasan kayunya, tahan terhadap segala cuaca, dan tidak mudah tumbang. Memang dipikirnya semua pendahulunya bodoh sampai membiarkan Dinas Pertamanan menanam pohon Angsana di pedestrian?

Angsana itu udah pilihan terbaik buat peneduh sekaligus penyerap gas karbondioksida. Pertumbuhannya cepat, perawatan mudah, daunnya rimbun. Kalau memang rantingnya mengganggu kan sebenarnya bisa dipangkas. Bukan pohonnya dipangkas habis.

Itu untuk tumbuh sebesar pohon yang dibabat habis, butuh 4 periode Anies menjabat.
Kalau tak mau merusak pedestrian, tanam kembali aja pohon plastik. Dijamin ratusan tahun tak akan merusak pedestrian. Perawatan juga mudah, tak perlu disiram. Rusak tinggal cabut, ganti baru.

Entah setan apa yang merasukimu Wan Aibon.
APBD dikuras habis-habisan. Anggaran dibuat semaunya, sekenanya, seenaknya. Seolah mentang-mentang bukan duit pribadi, semua yang mustahil dibiarkan lolos begitu aja.

Itu TGUPP coba pakai dana operasional. Jangan dikempit sendiri buat modal nyapres.

Dosa apa sih sebenarnya warga Jakarta ini dapat Gubernur seperti Wan Aibon?

Bukannya cari solusi yang terbaik, ini main pangkas aja. Tapi giliran anggaran gak mau dipangkas. Bawahan sama atasan sama aja. Sampai segitu bencinya sama peninggalan masa lalu. Pohonpun tak boleh tumbuh besar.

Jadi curiga, sebenarnya kemana pohon-pohon yang katanya dipindah tumbuhkan, yang dicabut dari pedestrian-pedestrian. Benar ditanam kembali atau langsung dipotong jadi bahan bakar buat pabrik tahu?

Siapa yang membisiki Anies sehingga membiarkan pohon-pohon itu ditebang? Sampai-sampai aktivis lingkungan luar negeri ikut bersuara.

Bahan si Marco, buzzer Anies yang pakai topeng TGUPP berani bilang kalau penanaman pohon-pohon angsana itu karena proyek kejar tayang. bodoh!!!!
Itu pohon udah tumbuh sejak tahun 70an. Siapa Gubernur yang saat itu dianggap kejar tayang? Ali Sadikin? Siapa si Marco ini sampai berani-berani nuduh kejar tayang?

Pimpinan dongo selalu melahirkan bawahan bodoh. Wajar sekarang ada kebodohan massal di Pemprov DKI Jakarta.

Asli bodoh!
knoopy
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 23 lainnya memberi reputasi
24
4.6K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan