Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

azis.sattarAvatar border
TS
azis.sattar
Ratna Sarumpaet Menangis Saat Beber Alasan Karang Hoaks
Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet mengaku kebohongan yang dia sebarkan tidak terkait dengan kepentingan politik apapun.

Ratna saat membacakan pembelaannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/6), tampak menangis. Air matanya meleleh saat mengatakan dirinya mengarang kebohongan karena malu dengan usianya yang sudah lanjut tetapi masih operasi plastik.

Di sisi lain Ratna mengaku sadar kasus kebohongannya akan dikaitkan dengan politik.


"Sulit dipungkiri betapa kasus berita bohong yang menimpa saya sudah sejak awal sarat dengan politisasi. Media massa, media sosial, politisi bahkan proses penyidikan saya berusaha keras menggiring opini publik seolah saya telah dengan sengaja menciptakan dan menyebarkan kebohongan demi kepentingan salah satu pasangan calon presiden," ujarnya.

Ratna adalah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia mundur setelah polisi mengungkap kebohongannya.

Sebagian pihak memang menduga ada motif politik dalam kebohongan yang dibuat Ratna. Namun dalam pembelaan hari ini Ratna mengklaim keterangan-keterangan saksi dan ahli mampu membuktikan tidak ada motif politik dalam kasus kebohongannya.

Lebih lanjut menurut Ratna kebohongannya juga tidak menimbulkan kebencian atau permusuhan di tengah masyarakat. Dia mengaku hanya berbohong untuk menutup operasi plastik yang dilakukannya kepada anak-anaknya

Saat pengakuan itulah, tangis Ratna pecah.

"Semata-mata untuk menutupi pada anak-anak saya, dalam usia saya yang sudah lanjut saya masih melakukan operasi plastik sedot lemak," ucapnya dengan terisak.

Dia lantas menjelaskan pertemuannya dengan sejumlah tokoh BPN. Kata Ratna, pertemuan itu untuk meminta saran soal dana swadaya Papua yang diperoleh dari dana raja-raja nusantara yang diblokir pemerintah.

"Dana swadaya Papua itulah alasan utama saya merasa perlu bertemu Fadli Zon dan kawan-kawan di BPN," tuturnya.

Ratna mengaku tak pernah menyangka hoaks yang ia karang membuatnya mendekam di penjara hingga sekarang.

Dalam kasusnya Ratna dituntut enam tahun penjara. Dia dianggap memenuhi unsur menyebarkan hoaks yang mengakibatkan keonaran seperti diatur dalam Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana.

Jaksa juga menilai Ratna tidak memenuhi unsur pasal 44 KUHP terkait penyakit kejiwaannya. Permintaan maaf Ratna dinilai tidak dapat menghapus tindakan pidananya.

Berita bohong pemukulan Ratna bermula pada September 2018. Ketika itu, sejumlah politikus mengabarkan Ratna Sarumpaet dipukul sekelompok orang di Bandung. Foto-foto Ratna lebam beredar di media sosial.

Namun, Ratna akhirnya mengaku luka lebam itu bukan disebabkan oleh pemukulan melainkan operasi kecantikan. (gst/wis)

https://m.cnnindonesia.com/nasional/...n-karang-hoaks

Disaat setan menangis....
cabekriting21
areszzjay
simsol...
simsol... dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.7K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan