Kabupaten Jember dimana kota tempat lahir gw dan dibesarkan kini semakin "gemuk berisi". Gemuk berisi yang gw maksudkan disini dimana volume kendaraan bermotor jumlahnya semakin banyak. Semakin gemuk berisi mengisi tiap jengkal jalanan yang lebarnya tidak berubah setiap tahunnya. Faktor inilah yang menimbulkan kesemrawutan dijalanan. Belum lagi ketika pas jam kantor dan sekolah. Suasana perjalanan kini tak seramah dan menyenangkan seperti dulu.




Semakin gemuknya Jember membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya bahwa penduduk Jember semakin mobile, sehingga kesenjangan antara penduduk kota dan desa semakin menipis. Dampak negatif nya dapat mempengaruhi emosi dan psikis para pengendara. Sehingga tak jarang menimbulkan korban jiwa.

Contoh kecil yang sering gw alami ketika berangkat atau pulang ngantor. Tiap perjalanan itu gw harus melewati sedikitnya tiga kali lampu merah. Ditotal dalam sehari gw bisa lewat lampu merah sebanyak lima belas kali. Yang gw masalahkan bukan tentang lampu merahnya, tetapi tentang sikap pengendara yang sedang berhenti di lampu merah.




Ketika gw berhenti di lampu merah dan gw berada paling depan, disitulah letak keresahan hati gw. Meleng dikit ketika lampu hijau dan gw tidak segera menarik gas maka habislah gw. Klakson Cumiakkan telinga menjadi santapan. Bukan hitungan menit lho, telat sedetik saja sudah menjadi bulan-bulanan pengendara lain. Layaknya sembalap yang sedang berada di garis start begitu lampu hijau langsung geber gas sekuat tenaga. Apa coba yang didapat ketika berhasil mendahului pengendara yang lain dan menjadi yang terdepan? Nope..

Untung saja gw sehat jasmani dan rohani. Bagaimana jika si korban klakson mempunyai riwayat penyakit jantung terus meninggal ditempat? Auto masuk bui donk dengan headline di kolom berita dengan judul "Akibat Klakson Pengendara Dibui", gak keren kan?

Perluasan ruas jalan gw rasa perlu untuk disegerakan. Terutama pada jalur padat pengendara dan padat hunian. Pengadaan dan sosialisasi angkutan masal yang semakin langka di Jember perlu mendapatkan perhatian khusus. Kesadaran dan keluesan hati para pengendara untuk bersabar menjadi kunci selanjutnya agar Jember yang semakin gemuk ini tetap menjadi Jember yang TERBINA (Tertib, Bersih, Indah, dan Aman).

SSS (Salam Suwar Suwir)

Sumber Gambar : Jember,
Lampu Merah,
Sembalap