Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

evanidewiAvatar border
TS
evanidewi
(Help) Lanjut atau disudahi?
Assalammualaikum,
ada yang bisa bantu baiknya bagaimana? saya sudah menikah 5th, anak 2, umur 4th dan 2th. Dari awal pernikahan sudah ada masalah, , awal masalah adalah dari pihak keluarga yang sebenernya nggak sreg sama suami. . keluarga tau bahwa suami dari dulu orangnya semena - mena, etika nya kurang baik, tidak pernah sholat dan sering minta uang ke saya. tapi bodohnya saya, dulu saya bisa mentolerir semua itu karena cinta.
Tahun pertama menikah beberapa bulan setelahnya cekcok terjadi karena suami ikut tinggal di rumah ortu saya, bersikap seenaknya, seperti bersuara keras tidak peduli keadaan sekitar, tidak mau ikut membuang sampah, dan hal kecil lainnya yg dirasa tidak baik oleh keluarga saya, dari pihak keluarga pun tidak mau langsung menegur, sehingga tiap saya yg menegur selalu terjadi percekcokan. setengah tahun menikah, suami memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan memutuskan untuk kerja di rumah sebagai freelance desainer, karena saat itu saya sedang hamil, saya merasa kaget dan bingung karena saya takut gaji saya bekerja di dekat rumah saya ini tidak cukup utk hidup keluarga kami. . kemudian beberapa bulan suami usaha di rumah belum menghasilkan, hampir 4 bulan, dia berusaha mencari uang tetap belum berhasil. keluarga saya menilai, suami lebih banyak main game daripada kerja,, sehingga kabel internet yang notabene buat suami kerja dicabut oleh bapak saya. dari situ dia sangat marah dan langsung meminta saya untuk mencari kontrakan. saat itu saya sedang baru beberapa hari melahirkan, sehingga menimbulkan konflik karena ibu saya tidak tega melihat saya yg baru saja menjadi ibu baru dipaksa pindah. saya menurut saja pada suami, dan ibu saya marah, mendiamkan saya selama beberapa hari. suami yang kecewa dengan keluarga saya pun melampiaskan kepada saya atas kekecewaannya terhadap keluarga saya sering tiba-tiba marah dan bahkan saat itu pernah dia hampir mencekik saya (pertama dan terakhir kalinya). dari kejadian demi kejadian suami saya membuktikan bahwa dia bisa mendapatkan uang dengan caranya sendiri, meskipun meminta saya untuk berhutang dulu sampai menumpuk - numpuk utang, akhirnya dia dapat juga uang beberapa dollar cukup untuk membayar utang dan membeli susu serta pampers. konflik terjadi setiap kehabisan uang dan suami belum dapat uang lagi, justru bukan dari pihak saya, tapi dari suami sendiri yang seperti lebih sensitif ketika tidak ada uang, ujung-ujungnya membahas ortu saya yg tidak seneng sama dia. tahun ke dua masalah masih berputar di masalah ortu saya yg tidak suka dan suami saya yg tidak suka dg sikap keluarga saya serta masalah ekonomi yang tidak tetap penghasilannya. tahun ke 3 anak ke2 saya lahir dan suami saya memutuskan untuk kami pulang ke rumah ortunya, tinggal bersama ibunya, saya pun mau dengan perjanjian bahwa jika repot maka harus saling membantu, jangan merepotkan ibu mertua. awal-awal kami hidup di sana baik-baik saja, dan saya memaklumi jika akhirnya suami saya tidak pernah bisa membantu kerepotan saya, malah hal mengantar saya dan lain - lain dibebankan ke ibunya. bahkan jarak saya ke kantor hampir 18km, masih harus rapat malam kadang harus bolak balik kantor rumah, suami tidak peduli, sehingga masalah percekcokan kecil biasa sering terjadi tapi kadang jadi besar karena suami saya yang tempramental dan selalu teriak-teriak kalau sedang cekcok. di tahun keempat, hampir 1th suami saya tidak berpenghasilan dan lebih banyak main game, dia seperti tidak terlalu peduli dengan saya dan anak - anaknya yang tidak diberi nafkah, dia lebih memberikan saran kepada saya untuk tlg diutangkan dulu jika gaji saya sudah habis untuk makan dan beli susu anak2, besok dibayar begitu seterusnya, sampai saya benar - benar kehabisan sabar mengancam dia untuk pulang ke rumah jika dia tidak mau mencari kerja keluar yg mendapatkan penghasilan tetap, dari situ karena suami menyadari tidak ada penghasilan dan lebih banyak main game akhirnya dia meminta pekerjaan ke temannya, alhamdulillah temannya menerima, dan suami langsung dp motor untuk dia kerja, uang dp saya utangkan ke bapak saya. dari hampir 1 tahun tidak berpenghasilan tersebut, meledaklah ke permukaan bahwa ibu mertua terjerat banyak sekali utang ke rentenir dan bpkp motor saya yang baru saya sadari juga hilang dan ternyata sudah digadaikan tanpa ijin dari saya, rasanya menyesakkan sekali, karena saya berusaha sangat baik dan terbuka ke ibu mertua, tapi malah keepercayaan saya dikecewakan. dari situ saya sangat kecewa tapi masih ditahan mengingat beliau ibu mertua saya. setelah semua ini, ibu mertua saya keluar dari rumah dan bekerja sebagai pembantu dg orang yg kami tidak tau dan seperti beliau takut didatangi penagih utang sehingga tidak meninggalkan alamat yg jelas. pada akhirnya saya harus mencarikan utang 15jt untuk menutup semua utang ibu mertua saya. dan akhirnya membuat ibu saya untuk pulang kembali ke rumah walau saya masih menyimpan rasa tidak senang.
1 bulan bekerja dengan temannya, suami mendapatkan tawaran dari orang belgia untuk kerja kontrak dengan waktu tidak tentu dengan tawaran gaji yang cukup dengan format gaji 2 mingguan. gajinya lebih banyak untuk membayar utang, cicilan, dan lain-lain, setiap saya meminta untuk ditabung seperti kurang ikhlas, sampai beberapa bulan setelahnya baru dia mau untuk menyisihkan uang untuk ditabung1/5nya. beberapa minggu setelahnya, si pemberi pekerjaan bersikap tidak adil dan semena-mena sehingga suami memutuskan untuk mengakhiri kerja sama.dari situ kami kembali hidup dg ketidakpastian penghasilan dimana masih banyak cicilan mobil, motor, laptop, utang ibuk mertua, ini itu, susu anak - anak yg hampir 1jt tiap bulan mana setiap kepepet suami saya sensitif, lebih banyak main game, diminta tlg pegang anak lebih berat main game, masih minta rokok, minta kuota, makan juga kalau gaji saya sudah habis, suami saya utang ke ibu mertua. saya berkali - kali meminta dia untuk kmbali mencari pekerjaan lain dia keukeh nggak mau.
sampai akhirnya dia yg kehidupannya terbalik malam smpai pagi bangun, pagi sampai sore tidur, asik sendiri dengan gamenya dan merasa kesepian, berujung pada dia punya pacar dari teman game hago nya. dia chatting sama wanita, sampai akhirnya saya tau dan saya diamkan seminggu tanpa usaha berarti dia tidak berusaha membaikkan saya, sampai waktu itu libur natal dan tahun baru saya plg ke rumah ortu saya. setelah pisah beberapa hari, saya menyadari untuk mengalah dan memaafkan, akhirnya saya dijemput untuk plg oleh suami. ternyata baru sampai di rumah saya melihat wa "yank yank an" dari situ saya benar -benar marah karena ternyata suami saya tidak kapok, akhirnya saya tlpon bpk untuk jemput saya dan anak - anak, yang di pikiran hanya cerai, karena tiap kami ribut sebelum - sebelumnya, suami selalu bilang untuk cerai, pisah atau pun menyesal menikah yang selama ini saya selalu diam dan memaklumi, dan saya berjanji pada diri sendiri, saya akan memikirkan cerai jika ada orang ketiga/selingkuh karena dia pun pernah mengancam saya tanpa alasan kalo saya selingkuh dia akan langsung kembalikan saya ke ortunya, padahal saya selama ini menikah dengannya sangat berusaha setia, bahkan memandang mata laki - laki pun saya tidak berani. saat itu awal2 tahun 2019, saya rasanya sedih sekali karena suami mengkhianati saya, saya merasa dibohongi dan dikecewakan. 2 minggu kemudian suami baru berani untuk ke rumah dan meminta maaf dan bilang akan berubah. . ketika itu saya bersikukuh untuk tidak mau jika dia tidak memberikan hp nya, dia pun bersikukuh untuk tidak memberikan hp nya, dia pun pulang, beberapa hari kemudian dia datang lagi, dan saya menanyakan kenapa baru sekarang2 kamu kesini, dan dia pun hanya minta maaf, dia berjanji untuk menyudahi hubungannya dengan wanita lain, saya pun meminta untuk saya saja yg menyudahi, tapi suami saya tidak mau, saya meminta jika mau baikan, saya minta hp nya, dia berjanji akan memberikan besok kalo dia sudah menyudahi hubungannya. beberapa hari kemudian dia datang lagi, dan mengatakan bahwa sudah mengakhiri hubungannya dan mau memberikan hp nya. paginya saya utak atik hp nya, melihat percakapan dia dengan wanita lain yg sudah dihapus tapi ada beberapa yg masih tertinggal di screenshoot, dan di wa grup gamenya yang 1 grup sama wanita tersebut saya left grup kan, ada beberapa temennya yang bertanya kenapa left grup, saya menjelaskan bahwa suami saya sudah memiliki istri dan anak, saya tidak mau lagi suami saya gabung grup yang tidak jelas, dari situ teman2nya kaget karena selama ini suami saya bilang jomblo sehingga dijodohkan dengan si wanita itu, tidak lama kemudian suami saya terbangun dan langsung merebut hp nya dari tangan saya. tangan saya pun ditepis, dari situ saya kehilangan kepercayaan, saya langsung mengucapkan kita cerai. suami saya hanya diam, saya suruh plg ke rumah dia ttp diam. 1 bulan kemudian, dia datang lagi dan meminta saya untuk memaafkan, tapi saya masih tidak mau karena merasa sudah tidak percaya lagi dan susah untuk melanjutkan hubungan ini. dia pun pulang. 2 minggu kemudian dia datang lagi dan dihadapi bapak saya, bapak saya memberi nasehat agar dia mau berubah, agar dia mau menjadi imam yang baik, agar dia sholat (selama ini dia tidak pernah sholat). dia pun pulang, sehari kemudian dia dtg lagi dan meminta saya memaafkannya. saya masih keukeh untuk tidak mau, sampai saya diberi nasehat oleh teman saya untuk memberi suami saya kesempatan terakhir dengan syarat dan deadline. saya berpikir terus, dan akhirnya saya mencoba untuk memikirkan kesempatan itu, 1 minggu, 2 minggu suami saya tidak muncul, baru minggu ke4 akhirnya dia muncul kembali, dan saya menyampaikan pikiran saya untuk memberikannya kesempatan dengan syarat mau tinggal dulu di rumah ortu saya atau ngontrak dulu karena saya tidak mau tinggal di rumah bersama mertua dikarenakan beberapa alasan salah satunya mertua saya senang menggunjing dan menggosip dengan tetangga, dan alasan bpkb saya yg masih belum kembali serta suami saya yg masih dimanja mertua saya sehingga mertua saya banyak ikut campur dalam semua urusan kami. tapi suami saya menolak. tidak mau untuk pisah dengan mertua saya dg alasan berbakti, saya sudah menjelaskan bahwa saya juga butuh untuk privasi, karena selama ini saya sudah ngempet dan berakhir dikecewakan. tapi suami tetep keukeh tidak mau. saya hanya ingin jika dia tidak mau serumah dengan ortu saya, saya ingin kita pisah dengan ortu masing - masing. dan juga saya ingin suami saya mencari pekerjaan tetap yg waktu kerjanya pagi - sore sehingga kehidupannya tidak terbalik - balik lagi dan bisa meluangkan waktu bersama2 untuk anak istrinya, ini juga dia tidak mau. bahkan terakhir kami berbicara, suami saya juga berpikiran bahwa yg terbaik berpisah karena melihat keluarga saya yg tidak mendukung kami, tapi dia plin plan juga karena kepikiran anak - anak.
dan yg jadi pikiran saya, ibu saya dan simbah saya sudah mewanti - wanti agar tidak rujuk lagi dengan suami saya, mereka sudah sangat kecewa dengan semua perlakuan suami saya. saya harus gimana? tlg bantu saya 😖 apa memang lebih baik berpisah?
maaf jika saya harus mengumbar banyak aib di sini, karena saya ingin memberikan gambaran kehidupan kami dan saya hanya butuh mendengarkan pendapat agar saya tahu harus berbuat apa. terima kasih bagi yang sudah membantu.
wassalammualaikum
4
4.5K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan