Presiden Jokowi memuji keberagaman adat dan budaya yang dari di Provinsi Sumatera Utara. Keberagaman tersebut, diakuinya sangat indah. Apalagi, jika hidup berdampingan dengan rukun.
Presiden Jokowi memuji keberagaman adat dan budaya yang dari di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Keberagaman tersebut, diakuinya sangat indah. Apalagi, jika hidup berdampingan dengan rukun.
"Saya ingin menunjukkan sekali lagi, betapa keindahan budaya, keindahan adat, keindahan tradisi itu ada di tanah Sumatera Utara yang kita cintai ini," ujarnya saat acara “Jokowi Menyapa Etnis” di Stadion Teladan, Medan, Sabtu malam (16/3).
Diperkirakan ribuan orang memadati lokasi acara. Jokowi yang hadir bersama istrinya, Iriana Jokowi mengatakan di Sumut ada banyak suku mulai dari suku Batak Karo, suku Batak Pakpak, suku Batak Mandailing, suku Batak Simalungun, ada suku Batak Toba, suku Melayu, ada suku Nias. Selain itu, ada juga etnis Tionghoa, ada etnis India.
Baca Juga: Pura Jagaditha Toba: Kuil Hindu Satu-satunya di Siantar
"Di sini (Sumut) agama yang ada berbeda-beda, ada agama Islam, agama Kristen, agama Katolik, agama Hindu, agama Konghucu, ada semuanya, agama Buddha. Apa yang ingin saya sampaikan, inilah minaturnya Indonesia. Sumut adalah miniaturnya Indonesia" katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan di Indonesia ada 714 suku, ada lebih dari 1.100 bahasa daerah. Menurutnya, keberagaman, persatuan, dan persaudaraan merupakan aset terbesar, modal terbesar Indonesia.
"Saya tahu sejarah di Sumut tidak ada perpecahan, tidak ada yang namanyan pertikaian. Tidak ada sejarahnya di sini. Oleh sebab itu, jangan sampai karena urusan pilihan bupati, wali kota, dan gubernur, pilihan presiden, kita tidak merasa sebangsa dan setanah air. Akan rugi besar bangsa ini, akan rugi besar kita semua," sebutnya.
Baca Juga: Warga Parmalim Rayakan Tahun Baru Sipaha Sada
Kata dia, pesta demokrasi mulai dari pemilihan wali kota, bupati, gubernur, dan presiden akan tetap ada setiap 5 tahun sekali
"Jangan korbankan persatuan kita, jangan korbankan persaudaraan kita, jangan korbankan kerukunan dan persatuan kita. Apa yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan baik ini, marilah kita bersama-sama menjaga persaudaraan, merawat persatuan, merawat kerukunan kita. Budaya inilah yang mempersatukan kita. Budaya kita menjadikan kita bersatu," ucapnya mengakhiri.
https://www.gatra.com/rubrik/nasiona...gaman-di-Sumut
Tetap berSatu untuk menjaga kebhinnekaan NKRI, jangan sampai pendekatan untuk mengislamkan negara kita dengan ideologi yang dibawa radikalis lewar FPI dan PKS Tercapai, itu akan membawa perpecahan bukan persatuan,