Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan negara yang majemuk, yang memiliki banyak budaya, setiap daerah memiliki ciri khas masing masing. Setiap warga negara pasti punya ego untuk menggangap bahwa apa yang mereka punya adalah yang terbaik dibanding yang lain.
Fanatik, fans dan idola semua pasti punya jagoan masing masing, punya ruang masing masing. Tapi ya fanatik jangan berlebihan ya bree. Jika sudah fanatik berlebihan wah bisa susah bree, jadi terbawa perasaan alias baper. salah satu idola dihina pasti melakukan serangan balik. Waduh waduh oh my god. Berikut ane rangkum fanatisme berlebihan yang ada di indonesia.
Quote:
1. Team sepakbola
Jika diluar negeri sepakbola merupakan hiburan, baik drama maupun permainan serta rivalitas team semua sangat menarik disimak, contoh adalah rivalitas Real Madrid VS Barcelona, rivalitas yang disajikan cukup menghibur dan menarik disimak, fans mendukung teamnya masing masing dengan sportif. Wah enak ya bree.
Kalau indonesia fanatisme terhadap team sepakbola tidak perlu diragukan, jika ada sepakbola penonton pasti banyak dimulai dari tarkam hingga ke liga profesional. Tapi sayang fanatisme di indonesia begitu berlebihan rivalitas, derby hampir selalu disertai dengan cacian, makian hingga korban jiwa.
Fanatisme yang berlebihan dapat dilihat jika pergi kekota kota yang memiliki basis supporter yang banyak pasti banyak coretan coretan tembok yang menghina team dari lawan. Bahkan fanatisme bisa membuat seseorang membenci warna dari team lawan. Walah walah.
Quote:
2. Pemilihan Presiden
Pemilihan presiden dinegara manapun pasti berlangsung panas, semua pasti membela calon presidennya masing masing seperti contoh pemilu amerika donald trump vs Hillary Clinton tapi ane jarang bahkan hampir tidak pernah mendengar "istilah" yang diciptakan oleh pendukung masing masing.
Di Indonesia pemilihan presiden ketika dimulai pada tahun 2014 hingga sekarang sangat sangat panas hingga membuat ane gerah. Saking fanatiknya terhadap tokoh masing - masing kedua massa pendukung saling ejek, saling hina dan saling menjatuhkan. Hingga ane pun mengenal istilah "cebong dan kampret" bahkan saking fanatismenya sesama keluarga, teman sepermainan tidak jarang yang keluar dari grup whatsapp atau grup lainnya karena berbeda pilihan hingga saling bermusuhan. Weleh weleh segitunya yaa bree
Fanatisme boleh saja asalkan dalam kadar wajar, dukung yang baik kritik yang buruk sertakan solusinya. Gitu aja kok repot