Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Guru Besar UIN Minta BIN Ungkap 50 Penceramah Radikal
Guru Besar UIN Minta
BIN Ungkap 50
Penceramah Radikal

Rabu, 21 Nov 2018 | 21:43 WIB

Republika/Muhyiddin

Guru Besar Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jamhari
Makruf saat ditemui
Republika.co.id di sela-sela
kegiatan Regional Workshop di
Ayana Midplaza Hotel Jakarta,
Rabu (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Guru Besar Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jamhari
Makruf meminta kepada Badan Intelijen
Nasional (BIN) untuk
mengungkap temuannya
tentang 50 orang penceramah
yang menyampaikan materi
ceramah terindikasi
radikalisme. Menurutnya, BIN
harus segera menunjukkan kepada publik agar masyarakat
tidak saling curiga.

"Menurut saya harus dilihat BIN
itu siapa aja, tunjukkan saja
yang dianggap sebagai radikal,
contohnya apa dan
sebagainya, sehingga tidak
menimbulkan kecurigaan," ujar
Jamhari saat ditemui
Republika.co.id di Ayana
Midplaza Hotel Jakarta, Rabu
(21/11).

Team leader Convey Indonesia
ini mengatakan, jika kemudian
memang ada penceramah
yang radikal maka harus
segera diingatkan agar bangsa
ini tetap berada di jalur yang
telah disepakati bersama.
"Tapi saya kira kalau ada dai
atau penceramah yang
dipandang radikal perlu
diingatkan lagi karena
bagaimananpun juga kita
sudah sepakat negara bangsa
ini sudah menjadi bagian yang
sudah kita sepakati bersama,"
katanya.

"Jadi jangan sampai kemudian
orang mempromosikan sistem
politik yang berbeda yang
disepakati," ucapnya
menambahkan.

Sebelumnya, Badan Intelijen
Nasional (BIN) melakukan
pendalaman terhadap temuan
41 masjid yang terpapar
paham radikalisme.
Berdasarkan penelusuran oleh
BIN, ada 50 orang penceramah
yang menyampaikan materi
ceramah terindikasi
mengandung unsur
radikalisme.

Juru Bicara BIN, Wawan Hari
Prabowo menjelaskan, survei
yang menemukan 41 masjid
terpapar paham radikalisme itu
dilakukan oleh Perhimpunan
Pengembangan Pesantren dan
Masyarakat Nahdatul Ulama
(P3M NU). Survei ini menyasar
kegiatan khutbah yang
disampaikan oleh penceramah.

"Kemudian kami sudah
mendalami temuan ini. Yang
jelas ada ceramah seperti itu,
dan kami lakukan pendekatan
pada penceramahnya," ujar
Wawan kepada wartawan di
Pancoran, Jakarta Selatan,
Ahad (20/11).

Rep: Muhyiddin / Red: Bayu
Hermawan
https://m.republika.co.id/berita/nas...eramah-radikal
0
1.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan