rendyprasetyyoAvatar border
TS
rendyprasetyyo
[AUTO KEJANG] Sosial Media Dengan “Tekanan” Paling Besar Selama 2018 apa? Alasannya?




Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES :



Selamat Pagi dihari Senin pertama bulan November!

Bre, jadi di tahun 2018 ini gw banyak banget menggunakan sosial media untuk nge-killing time. Nah karena gw rasa 2018 adalah tahun-tahun dimana waktu kosong gw itu banyaaaak banget akibatnya gw juga ngerasa kalau di tahun 2018 ini waktu-waktu gw menggunakan sosial media juga meningkat pesaaaat.

Disela-sela menggunakan sosial media tadi, sempat terlintas dibenak gw satu pertanyaan yang gak berdasar sebenernya. Pertanyaan yang, ntahlah, mungkin susah untuk ditemukan jawabannya. Pertanyaan nya mungkin sederhana, tapi punya banyak interpretasi dan pertanyaan itu adalah “Yang dirasain orang-orang dalam menggunakan sosial media itu sama yang kayak gw rasain gak sih?”



Bentar-bentar. Selalu ada sebab dari setiap akibat. Pertanyaan ini, menurut asumsi gw, datang mungkin akibat pergolakan rasa yang gw alami setiap menggunakan sosial media. Gw mulai dari penjelasan tentang riwayat penggunaan sosial media gw beberapa tahun yang lalu deh ya.

Dimulai awal tahun 2010 waktu dimana gw baru aja memulai masa perkuliahan gw. Tahun 2010 seinget gw sih waktu itu yang namanya sosial media hits itu cuma Twitter dan kadang Path. Gw? Yes gw punya akun dikedua platform tersebut. Dan karena masa awal perkuliahan adalah masa-masa transisi (selalu sih, ngeles) jadi gw optimalkan penggunaan kedua sosial media ini untuk ya you know what i mean lah. Pepatah yang bilang “Hard Work Forever Pays” ternyata gw rasain langsung karena akibat kerja keras gw dalam mengoptimalkan penggunaan sosial media, akhirnya gw punya cemceman yang bisa menemani gw melewati masa-masa kuliah.

FYI, dimasa-masa ini gw belum mengenal instagram ya. Maksudnya tau sih ya tau, tapi pengetahuan gw tentang instagram cuma sebatas punya akun (Dengan total post 1 atau ya sedikit pokoknya) dan tau kalau ada opsi penulisan caption disana tiap kita ingin mempost sesuatu. Di mindset gw dulu instagram itu sosial media yang mengkhususkan pengguna-nya untuk mepost foto-foto jadi karena gw belum begitu tertarik dengan dunia fotografi jadi sosial media ini agak gw tinggalkan mengingat kesibukan dunia perkuliahan dan kesibukan dunia organisasi kampus yang lagi gw jalanin.



Oh iya satu lagi, LINE. Twitter dan Path cuma sekedar selingan diwaktu waktu yang memang senggang dan lagi jalan keluar kota misal. Untuk komunikasi sehari-hari dulu gw pake LINE. Gak cuma gw aja, hampir keseluruhan orang-orang disekitar gw juga pake platform yang sama untuk urusan chatting. Jadi gak heran kalau awalnya semua grup-grup chat untuk berbagai kepentingan ada di LINE. Beberapa ada yang pake whatsapp juga sih, tapi karena dulu whatsapp gak sebooming sekarang (gw kurang paham alasannya apa, ada yang bisa bantu mungkin?) jadi sebanyak populasi para pengguna LINE.

Ditahun-tahun menjalani hubungan dengan seorang perempuan berambut panjang ini gw gak terlalu banyak “tebar pesona” di sosial media. Ya sesekali posting sih, tapi sebatas post kebersamaan dengan si dia. Ada beberapa peraturan yang dia kasih yang bikin ruang gerak gw disosial media terbatas, termasuk tentang ritual penulisan di KASKUS yang gw mulai sekitar di tahun 2015. Jangankan Twitter dan Path yang bisa langsung nge-ekspos identitas pribadi, tema dan cara penulisan di KASKUS yang notabene-nya bisa pakai akun dengan nama dan foto yang 100% palsu pun harus memenuhi kaedah-kaedah tertentu. Jadi gak terlalu banyak tekanan yang gw dapet dimasa-masa ini karena satu-satunya yang bakal gw terima adalah dari pacar gw.

3 tahun menjalani hubungan yang pasang surut dan penuh dengan lika-liku, bertepatan dengan kelulusan kuliah, gw mulai memasuki fase hidup baru. Fase hidup dimana tanggung jawab sebagai seorang lelaki mulai membebani punggung gw yang lemah tak berdaya, halah. Penggunaan sosial media semakin hari semakin menjadi-jadi. Banyak platform-platform baru kayak snapchat dan Tumblr lahir sebagai alternatif-alternatif dalam menggunakan sosial media. Dan dimasa-masa awal berkerja gw sempet sih ngerasain jadi pengguna snapchat (karena alasan yang berhubungan dengan proses pedekate) dan ya lumayan terhibur dan minim tekanan karena gw cuma punya satu teman waktu itu HAHAHAHA



Selain Snapchat, diawal-awal 2016 gw coba mulai untuk mengaktifkan kembali akun Instagram gw. Bukan, gw bukan mengaktifkan kembali akun ini karena gw udah jadi fotografer handal. Gw memilih untuk mengaktifkan kembali karena gw butuh sesuatu untuk mengisi waktu kosong dan lagi-lagi karena gw butuh akun untuk pedekate setelah sebelumnya hubungan cinta gw kandas. Aktif kembali setelah lama terkubur ini bikin gw awalnya menggunakan instagram dengan perasaan “ah mau ngepost mah ngepost aja, mau dilike si anu kek, mau digosipin kek, mau dapet paradigma negatif kek, bodo amat”. Ya, gw menjalani kehidupan sosial media gw, terutama instagram, dengan prinsip BODO AMAT SUKA-SUKA GW. emoticon-Frown

Hari berganti, bulan berganti bulan, tahun pun berganti tahun. Diakhir tahun 2018 ini setelah hampir 3 tahun aktif didunia perinstagraman, gak tau kenapa perasaan gw gampang banget Insecure cuma gara-gara orang yang gw perhati-in (maksudnya gebetan) ngelike status lawan jenis, atau orang terdekat gw ngepost insta story bareng temen-temennya, atau ada temen kantor yang ngepost foto liburan. Ntah gw gampang terkena serangan cemas akut dan naik darah cuma gara-gara Instagram. Dulu sih gw gak peduli sama hal ini, seriusan. Setelah akhirnya gw analisa dalam beberapa bulan terakhir, gw ambil kesimpulan sementara kalau di 2018 kayak sekarang ini sosial media itu cuma untuk mereka yang “OPEN MINDED”



Analisa satu-satu deh. Kenapa Instagram bisa jadi sosial media dengan tekanan yang paling besar dari semua sosial media yang udah gw jabanin? Jawabannya cuma satu, karena PIKIRAN GW BELUM TERBUKA emoticon-Frown

Zaman bakal semakin maju, buat beberapa orang yang memang kehidupan-nya gak terlalu banyak bersinggungan dengan sosial media mungkin mereka bisa terbebas dari tekanan ini, tapi untuk beberapa orang lain yang berkerja didunia digital dan hampir ditiap waktu dalam 24 jam menghabiskan waktu bersama sosial media, tekanan ini bakal mereka alami terus. Bahkan untuk yang gak kuat bisa gila, beneran deh ini serius.

“Enak ya berarti lo, cuma aktif di instagram aja. Lah kita-kita kan juga aktif di Twitter, Facebook, snapchat, line, whatsapp., beeuh tekanannya men, beraat biar dilan aja.”

Eh jangan tanya kenapa gw cuma pake instagram aja ya. Tapi boleh lah gw cerita-in dikit. Akhir tahun 2017 setelah banyak pertimbangan, gw putusin buat hapus semua akun sosial media gw kecuali Instagram, KasKus, dan Facebook. Bukan karena apa-apa, alasannya cuma karena gak ada waktu lagi emoticon-Frowntime changes, dan sekarang waktunya bukan untuk bermain sosial media sih menurut gw emoticon-Frown Dan diantara ketiganya, tekanan di Instagram lah yang menurut gw paling besar. Ntahlah, tapi gw lagi survei kecil-kecilan di akun instagram @ceritakitauntukselamanya. Hasilnya nanti gw share disini



Jadi menurut kelen, sosial media yang “Tekanan-nya” paling besar ditahun 2018 ini apa? Alasannya bre?

emoticon-Ultah




Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles




Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles


Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz
emoticon-Betty emoticon-Betty emoticon-Betty






Diubah oleh rendyprasetyyo 17-06-2020 19:01
999999999
999999999 memberi reputasi
5
5.6K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan