Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kongkalingkong.Avatar border
TS
kongkalingkong.
Korban Persekusi Deklarasi #2019GantiPresiden Surabaya Masih Diintai Preman





Persekusi tidak hanya terjadi ketika Deklarasi #2019GantiPresiden Surabaya digelar di Tugu Pahlawan, Surabaya pada Minggu (26/8/2018).

Rafika Hardhiansari mengaku masih diintai seorang preman saat mengantar anaknya pagi tadi, Selasa (28/8/2018).

Kesaksian satu dari puluhan perempuan yang mengalami persekusi oleh sejumlah pria berpakaian preman saat deklarasi tersebut diungkapkannya lewat akun twitternya @SitiRafikaH.

Dirinya mengaku masih dibuntuti orang asing usai dirinya hendak mengantarkan anaknya sekolah.

Sosok tidak dikenal terlihat tengah mengawasi rumahnya pada sekira pukul 06.00 WIB.

Kehadiran orang asing itu menurutnya adalah buntut dari ancaman pembunuhan yang diterimanya pada saat Deklarasi #2019GantiPresiden Surabaya.

Walau begitu, Rafika mengaku tidak takut akan segala ancaman yang terjadi.

Karena menurutnya apabila dirinya mati, dunia akan mencatat jika demokrasi di Indonesia telah mati karena rezim pemerintahan saat ini.

"Astaghfirullah tadi pagi stelah antar anak sekolah msh jam 6 rumah sy sdh diawasi org asing. Kmarin Minggu malam ada oknum yg ancam bunuh sy. Kalian smua gak usah ancam sy Krn sy gak takut mati. Sejak kecil sy terbiasa di iri difitnah dizolimi dipukul dianiaya sy ikhlas," tulis Rafika.

"Jika kemudian sbg seorang perempuan, seorang emak & dlm kondisi sendirian harus mati Krn ancaman dari oknum2 di rezim ini yg tidak suka sy terlalu vokal maka sy ikhlas biarkan Dunia mencatat bhw demokrasi di Indonesia sudah mati!," tambahnya.


Tidak hanya ancaman, Rafika pun meluruskan isu yang sengaja dihembuskan oleh kubu lawan, pendukung Joko Widodo.

Isu tersebut adalah relawan bayaran dan dugaan makar, yakni mengubah pemerintahan Demokrasi Indonesia menjadi sistem pemerintahan khilafah.

"Kami yg deklarasi 2019 Ganti Presiden di Sby Minggu lalu bukan bayaran demiAllah smua Krn panggilan hati. Sy dikeroyok diserang juga Krn panggilan hati sy ikhlas. Jadi kita bisa bedakan mana yg arogan bayaran & mana yg murni panggilan hati," jelasnya.

"Tidak ada seperpun uang dari kubu manapun ada di tubuh sy atau pun di rekening sy. Krn yg sy lakukan Krn jeritan seorang Emak yg ingin perubahan pemimpin yg pro Rakyat pro Ulama pro Umat di negeri tercinta ini," tambahnya.

Namun dijelaskan kalau isu tersebut adalah fitnah.

Rafika menyebut jika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati dan tidak akan tergantikan.

Pengorbanan yang ditunjukkan senyatanya merupakan jeritan hati, rakyat yang mengalami kesulitan ekonomi saat ini.

"Jangan fitnah kami yg Deklarasi 2019 Ganti Presiden di Sby kemarin dgn ganti sistem menjadi khilafah itu fitnah! Krn bagi kami semua NKRI harga mati! Dasar negara tetap Pancasila. Krn ganti presiden bukan ganti sistem!," tegasnya.


http://wartakota.tribunnews.com/2018...diintai-preman


mempertahahankan kekuasaan pakai preman emoticon-Ngakak


2019gantipresiden emoticon-I Love Indonesia





dizaman mbah harto preman di basmi ini kok di zaman jokowi preman main teror dan persekusi emoticon-Malu
Diubah oleh kongkalingkong. 29-08-2018 09:35
-1
2.3K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan