Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Posisi strategis Wakapolri di tahun politik

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengangkat Ari sebagai Wakil Kapolri menggantikan Syafruddin pada Jumat (17/8/2018).
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menunjuk Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto sebagai Wakil Kepala Polri menggantikan Syafruddin pada Jumat (17/8/2018). Posisi Wakapolri di tahun politik ini dianggap memiliki peran penting menjaga netralitas Polri pada Pemilu 2019 nanti.

Ari merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1985 dengan jabatan terakhir Kepala Badan Reserse dan Kriminal. Tito menyatakan Ari Dono punya rekam jejak yang baik dan menunjukkan keberhasilan kinerja saat menjabat Kapolda Sulteng dan Kabareskrim.

"Pemilihan Pak Ari Dono sebagai Wakapolri sudah diperhitungkan dengan matang dan saya sudah konsultasi dengan Presiden selama dua hari ini," ujar Tito Karnavian dilansir Detikcom, usai pelantikan di Mabes Polri, Jumat (17/8/2018).

Presiden Joko Widodo telah melantik Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk sisa jabatan 2014-2019 pada Rabu (15/8/2018). Syafruddin menggantikan Asman Abnur yang mundur karena PAN, partai politik asal Asman, memilih mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Wakapolri merupakan unsur pimpinan di Mabes Polri. Berdasarkan Peraturan Kapolri nomor 6 tahun 2017 tentang susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi Mabes Polri, posisi Wakapolri diisi oleh jenderal bintang tiga.Jabatan ini ditunjuk oleh Kapolri dengan konsultasi ke Presiden.

Sejak Syafruddin dilantik, banyak nama beredar menjadi kandidat Wakapolri. Ada delapan Komisaris Jenderal yang secara kepangkatan dapat menempati posisi Wakapolri. Mereka adalah Ari Dono, Putut Eko Bayu Seno, Moechgiyarto, Heru Winarko, Lutfi Lubihanto, Unggung Cahyono, Suhardi Alius, dan Mochamad Iriawan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane memuji pengangkatan Ari menjadi Wakapolri. Ari Dono merupakan Komisaris Jenderal senior di Polri yang juga seangkatan dengan Wakapolri sebelumnya, yakni Akpol 85.

Dengan diangkatnya Ari Dono sebagai Wakapolri, kata Neta, sistem kaderisasi yg dibangun Polri selama ini tidak terganggu. Ia menambahkan dengan demikian jajaran kepolisian maupun masyarakat percaya pada sistem kaderisasi di Polri.

"Wakapolri adalah jabatan karir paling tinggi di kepolisian, sedangkan jabatan kapolri lebih bersifat politis dan menjadi hak prerogatif presiden," kata Neta dikutip Antaranews.

Neta mengatakan, setidaknya ada lima tugas utama Wakapolri. Pertama, harus benar-benar loyal dan mampu membantu Kapolri untuk mengonsolidasikan institusi Polri. Kedua, harus mampu menghapus isu adanya matahari kembar di Polri sehingga jajaran Polri benar-benar solid dalam menjalankan tugas tugasnya.

Ketiga, sebagai Ketua Wanjakti, Wakapolri harus mampu menjaga profesionalitas Polri dalam penempatan personel maupun dalam mendidik kader-kader kepolisian.

Keempat, harus mampu mengawasi proyek-proyek pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan kepolisian. Kelima, harus mampu menjaga netralitas anggota Polri di Pemilu maupun Pilpres 2019.

"Posisi Wakapolri saat ini menjadi sangat strategis, mengingat pada tahun politik ini tugas Kapolri sangat berat dan perlu back up penuh oleh Wakapolri," kata Neta.

Ari meraih bintang tiga dengan pangkat Komisaris Jenderal Polisi sejak 27 Mei 2016 ketika menjadi Kabareskrim Polri. Ia hanya mampir tiga sebagai Wakil Kabareskrim sebelum benar-benar berada di pucuk badan yang menangani reserse dan kriminal ini.

Ari memang malang melintang di bagian reserse. Ia pertama menjabat sebagai Kasat Serse Polres Amuntai Kalimantan Selatan pada 1986. Pria kelahiran Bogor, 23 Desember 1961 ini pernah menduduki jabatan Direktur Reserse dan Kriminal Polda Banten, Yogyakarta, dan Jawa Barat.

Pada 2009, Ari ditarik ke pusat. Ia ditugaskan sebagai penyidik utama di Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri dan setahun berjalan sebagai Kabag Instalfor Puslabfor Bareskrim Polri.

Setelah dua tahun di pusat, Ari diangkat menjadi Wakapolda Sulawesi Tengah pada 2011. Belum setahun sebagai Wakapolda, Ari ditarik lagi ke Bareskrim sebagai Direktur Tindak Pidana Umum.

Ari kembali ke daerah dan dilantik sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada 2013. Tak sampai setahun, ia kembali dipindahkan ke Mabes Polri sebagai Staf Ahli Manajemen Kapolri.

Pada 2016, Ari diberi jabatan Wakabareskrim mendampingi Kabareskrim Komjen Pol. Anang Iskandar. Tak perlu lama, awal tahun 2016, Ari menjadi orang nomor satu di Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri).

Belum lama menjabat, tugas berat sudah mengadangnya. Kasus penistaan agama yang diduga dilakukan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memicu gelombang demonstrasi. Ari mengawasi langsung gelar perkara Ahok secara terbuka.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-tahun-politik

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kenaikan tarif sewa rusun di Jakarta kemungkinan batal

- DP nol persen untuk kredit kendaraan

- Utang Indonesia masih dalam batas aman

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
395
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan