Tambang berlian yang ada di dunia saat ini hampir habis, harusnya harga naik karena berlian semakin langka di alam. Tapi kenapa harganya malah turun terus ?
 
Untuk memahami alasannya, mari kita tengok Cina. Negara ini memiliki teknologi terbaik dalam urusan sintesis berlian (pemalsuan berlian). Sampai-sampai para ahli kini tidak lagi mampu untuk membedakan antara berlian buatan cina dengan berlian asli dari alam.
 
Oleh karena itu, De Beerssebagai salah satu perusahaan industri berlian terbesar terpaksa harus mengucurkan puluhan juta dolar untuk menciptakan teknologi baru yang benar-benar mampu mengidentifikasi berlian asli atau palsu (sintetis china).
 
Berlian sintetis yang dibuat di laboratorium china hanya perlu waktu beberapa minggu saja. Walaupun dalam waktu yang singkt, berlian palsu yang dihasilkan sangat identik dengan berlian asli dan tidak mungkin bisa dibedakan oleh para ahli (tanpa bantuan teknologi terkini).


 
Berlian sintetis diproduksi dalam ruang microwave yang beroperasi pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi. "biji" berlian yang digunakan akan menghasilkan kristal baru dengan bantuan gas yang mengandung karbon.
 
Diperkirakan bahwa Cina memproduksi antara 160.000 hingga 200.000 karat permata berkualitas tinggi tiap bulan, yang menjadikannya sebagai negara pertama di dunia dalam hal produksi sintetis berlian. Awalnya berlian sintetis ini sebagian besar digunakan untuk keperluan industri, tetapi kini sudah merambah ke pasar perhiasan.
 
Menurut Morgan Stanley, berlian sintetis akan mencapai antara 7,5 hingga 15% di pasar global pada tahun 2020. Sementara itu, merek dagang seperti Swarovskiikut-ikutan "menciptakan berlian sintetis", karena lebih murah dan menguntungkan.
 
Singkatnya, harga berlian jatuh karena proses manufaktur meningkat begitu banyak sehingga membuat malu perusahaan raksasa perhiasan.


 




Sumber: SCMP