yurii95Avatar border
TS
yurii95
Ditinggal karena lebih memilih dijodohkan
            Halo semua. Ingin sekali aku sebut namaku, tapi aku malu. Usiaku saat ini 22 tahun. Tergolong muda lah ya. Saat ini aku tinggal di kota yang dingin di daerah Jawa Timur. Kali ini aku mau menceritakan kisah cintaku yang bisa dibilang pahit betul, hehe. Sedih banget ngejalaninya, tapi aku yakin ini mungkin sebuah ujian dari Tuhan biar aku makin dewasa kedepannya.
            Cerita dimulai saat aku bertemu dengan cowok dari tempat lahir dan tinggalku dahulu di kota M, Jawa Timur. Aku sebut dia Ace. Dulu kita hanya saling tahu tanpa mengenal, hmm mungkin bisa di deskripsikan kita hanya sekedar saling tahu nama kita masing-masing. Ini terjadi sekitar tahun 2011, saat aku masih SMA dan sedang eksis-eksisnya BBM. Tapi sebelum itu, aku pernah melihat Ace didepan rumahnya saat aku pulang sekolah. Aku terpesona dengannya, saat itu mungkin aku hanya sekedar kagum layaknya anak SMA melihat anak kuliahan seperti sangat keren. Aku pun mulai cari-cari tahu tentang Ace yang kebetulan dia bertetangga dengan sahabatku. Tak kusangka, aku mendapatkan pin BBM nya dari grub daerah tempat tinggalku. Dan yah, kita hanya berteman di BBM tanpa saling sapa. Sampai akhirnya suatu hari aku membuat status di BBM dan dia merespon statusku untuk memberiku semangat. Bisa dibayangkan, betapa senangnya aku. Hehe. Aku pun langsung membalasa mengucapkan terima kasih dan mulai bertanya, “kakak, ini yang tinggal di daerah situ kan?”, aku menunggu balasannya, namun tidak dibalas. Huh. Aku pun berpikir dia sombong sekali, mungkin aku hanya anak bau kencur baginya, tapi setelah itu dia mulai jarang aktif di BBM beda dengan teman-temannya lain. Okelah skip.
            Tahun 2014, aku sudah kuliah semester 2 dan pindah ke kota yang menjadi tempat tinggalku sekarang. Aku satu kampus dengan Ace namun kita beda fakultas. Saat itu sedang asyik-asyiknya dengan aplikasi Path. Yah, aku bertemu lagi dengan Ace. Kami pun berteman di Path, tapi jangan sangka kita bakal saling sapa. No, No, No. Tidak ada interaksi sama sekali. Aku pun berpikir saat itu hanya aku yang selalu ingat dia, mungkin dia sudah melupakan aku, yah cowok kayak Ace pasti banyak kenalan cewek yang mungkin dia gak bakal ingat saking banyaknya. Okelah Skip lagi.
            Dan pada bulan puasa tahun 2017 lalu kita dipertemukan lagi. Pada saat itu, Ace mulai mengontakku di Facebook untuk menyapaku. Jujur, saat itu aku bahagia sekali. Tak kusangka dia masih mengingatku dan berusaha menjalin hubungan denganku. Dia mulai minta pin BBM ku agar chat lebih intens. Jujur, saat itu aku tidak membayangkan kita akan menjalin hubungan sebagai pacar. Yah, kita pacaran saat itu. Setelah melakukan pertemuan dan pendekatan rutin. Sebenarnya sih aku ragu, karena aku yakin Ace itu playboy. Ace itu badboy. Ace itu bandel, dan orang-orang banyak yang bilang padaku untuk hati-hati denganya. Oh gaes, bisa dibayangkan aku bimbang seperti apa. Apakah aku harus percaya dengan orang-orang ini ? atau pada Ace ? namun, Ace bilang padaku untuk memberikan dia kesempatan, Ace menceritakan semua masa lalunya padaku dan dia berniat ingin serius padaku. Bahkan, dia berani menemui orang tuaku. Saat itu aku pun berpikir baiklah akan kuberi kesempatan pada Ace jika dia ingin berubah.
            Waktu pun berlalu, hari-hari yang kujalani selama pacaran dengan Ace adalah LDR. Karena dia sudah lulus dan balik ke kota asalnya, sedangkan aku tetap tinggal di kota M. Kita bertemu satu bulan sekali, berat sih tapi oke saja toh aku sendiri termasuk tipe yang pacaran males banget kalo tiap hari ketemu, hehe. Curiga jelas ada tapi aku berusaha menepis segalanya dengan berusaha percaya dengan dia. Berantem pun juga sering bahkan Ace lebih sering mengucap putus saat marah, dan dengan bodohnya aku selalu yang ngalah.
            Langsung ke kejadian yang sebenarnya, setelah 9 bulan 20 hari hubungan kami mulai aneh. Sangat sangat aneh. Ace bercerita kalau dia tiba-tiba dikenalkan ayahnya dengan anak gadis teman ayahnya. Semacam ditawarin dulu lah. Katanya dia akan dikenalkan 3 cewek, satu guru, satu hafal al qur’an, satu ngga cantik tapi tajir. Ace bilang kalau dia ngga melihat bagaimana rupa cewek itu dan ngga mau dijodohkan, bahkan dia bilang takut. Anehnya Ace bilang padaku seperti ini, “Kamu jangan banyak berharap sama aku, karena apabila perjodohan itu benar terjadi, aku ga akan nolak”. Sontak aku marah, karena aku merasa aku sangat tidak dia prioritaskan. Kenapa dia tidak peduli denganku yg telah menemaninya dimasa-masa dia susah ?. Aku pun bertanya, “Kenapa tidak jujur saja kalau punya pacar?”. Ace menjawab, “Sudah, tapi ayahku diam saja, dan bertanya kamu sudah lulus apa belum, aku jawab belum, terus ayah diam saja ngga meneruskan’. Hancur hatiku, gaes. Bayangkan berpacaran denganku tapi aku dikasih peringatan ngga boleh berharap lebih. Padahal selama ini dia susah denganku. Sebelum pacaran denganku, dia hanya sibuk hobi kicau burungnya, tapi semenjak pacaran denganku dia mulai membuka usaha tempat ngopi di kota tempat tinggalku dan tempat tinggalnya. Memang aku tidak membantu modal, tapi aku membantu fasilitasnya. ATM ku yang merupakan barang pribadi, aku pinjamkan ke dia. Nggak ada isinya sih, tapi aku ingin dan senang melihat dia mau bergerak daripada tidak sama sekali. Selama pacaran ATM ku dia yang pegang, dan aku ? gampang lah yang penting aku ingin Ace lanjut terus usahanya.
            Namun apa? Sesudah usaha tempat ngopinya mulai memperlihatkan hasil, ayahnya malah menjodohkan dia dengan gadis anak temannya dan parahnya dia mau. Mungkin gadis itu keluarga berada seperti keluarga Ace. Setara dengan keluarga Ace. Beda denganku yang mungkin belum menutup aurat dengan baik seperti yang dikatakan Ace padaku. Tepat hari Selasa, tanggal 10 April 2018, Ace bilang ingin break dan intropeksi. Dia bilang kalau hubungan kita nggak sehat, kita sering berantem, aku selalu menuduhnya, aku selalu menekan dia dengan berbagai pertanyaanku, padahal kalau aku pikir pertanyaanku termasuk wajar karena kami LDR. Ace sendiri kalau aku tanya selalu menjawab dengan emosi, wajar ngga kalau aku semakin penasaran kenapa dia menjawab pertanyaan harus dengan emosi ?. Okelah, saat itu aku menangis semalaman. Pagi-pagi mataku sudah bengkak banget. Karena pikirku mungkin memang salahku, bahkan Ace menyuruhku untuk memblokir kontaknya, namun aku menolak, tapi dia bersikeras menyuruhku memblokir dengan alasan agar kita saling intropeksi dan tidak saling menghubungi dulu. Dia juga mengatakan padaku seperti ini, “Tuh, kamu nangis terus soalnya kamu nyesel udah gituin aku, aku udh bilang sama kamu siapa yang berbuat salah pasti bakal nangis nyesel”. Oh gaes, saat itu bener, bener banget aku mengira itu salahku. Tapi ternyata, itu hanya ALIBI!
            Kenapa ALIBI? Ternyata harI Rabu dia memblokirku untuk mengganti display picturenya dengan foto dia bersama cewek barunya, alias cewek yg telah dijodohkan dengannya. WHAAT??? Kaget aku jelas. Aku mengetahui ini dari ibuku, kebetulan aku pernah menyimpan -nomer Ace di ibuku. Langsung aku buru-buru menelpon Ace untuk mengucapkan selamat atas pacar barunya di DP Whatsaapnya. Ace kaget, bagaimana bisa aku tau. Ace mulai bertanya aku tau darimana, dan Ace menjawab pertanyaanku dengan terbata-bata. Oh waw, tercyduk sekali dia. Karena dia alasan ingin intropeksi, nyatanya malah untuk ganti DP dengan cewek lain. Akhirnya Ace bilang padaku, saat aku telepon dia sedang mengemudi. Ace berkata dia sedang perjalanan akan melamar gadis itu, ya ampun, hancur aku rasanya. Bayangkan baru putus denganku kemarin hari ini akan lamaran! Bahkan dia dengan nada entengnya bilang akan tunangan. Hancur gaes, hancur. Marah banget aku. Kenapa dia tidak jujur saja ? kenapa dia memutuskan aku dengan mengkambing hitamkan aku lebih dulu ? aku sungguh marah. Aku bertanya, sejak kapan mereka selingkuh, dia menjawab “Aku ga selingkuh, aku sama cewek ini ga pake pacaran, aku tetep setia sama kamu statusku tetap pacarmu, tapi soal perasaan jodohku dilancarin sama cewek ini”. Gaes, bayangkan. Otakku rasanya berhenti sesaat. Nggak habis pikir ada lelaki sejahat ini, dan aku pun langsung mengucap, “Sumpah aku ga bakal maafin kamu”. Kemudian ku tutup teleponya. Aku benar benar marah. Setelah itu aku langsung buru buru ke bank dan memblokir ATM ku yang Ace bawa.
            Setelah itu aku mulai penasaran dan mencari tau, apakah Ace bener bener akan nikah. Aku mulai menghubungi salah satu temanku dan juga teman Ace untuk cari tahu, sebut saja Bang Lud. Aku ceritakan semuanya terlebih dahulu pada Bang Lud, ternyata Bang Lud malah shock dan baru tau dariku kalo Ace akan menikah. Bang Lud pun bersedia mencari tau ke Ace dan mulai memancing pertanyaan ke Ace. Aku pun menunggu kabar dari Bang Lud sambil jalan-jalan malam mingguan bersama teman temanku ke mall. Selama jalan di mall pikiranku sungguh kacau karena menunggu kabar dari Bang Lud, aku pun sudah bersiap kalau sampe rumah mungkin aku bakalan nangis mengetahui kabar tentang Ace. Dan benar sekali, ternyata Bang Lud membawa kabar bahwa Ace memang akan MENIKAH. Kupikir jika Ace tidak benar menikah, maka aku punya kesempatan menjadi lebih baik dan menunjukkanya bahwa aku bisa. Tapi, kecewalah aku ternyata dia akan MENIKAH betulan. Ternyata alasan Ace mau dijodohkan yakni cewek itu lebih cantik dariku (saya merasa minder T.T), dan Ace juga beranggapan kalau dia menurut apa kata orang tua hidupnya bakalan enak dan rejeki lancar. Bahkan Ace dengan sombongnya berkata pada Bang Lud, “Orang tua ngga bakal nyariin anaknya barang yang jelek”. Oh Tuhan, saat itu kakiku sangat lemas saat membaca pesan dari Bang Lud. Bang Lud mengirim screenshot chatingannya dengan Ace. Lebih parah lagi, cewek yang dijodohkan itu satu kota denganku.
            Aku sempat gelap pikiran, kenapa aku merasa sengaja dihancurkan seperti ini. Mengapa Tuhan tak adil padaku ? mengapa keluarga Ace tak menyuruh Ace berbicara baik-baik atau mohon maaf padaku dan orang tuaku? Mengapa sekejam ini mereka ?. apakah Tuhan tak memberiku kesempatan untuk membuat Ace menyesal telah melepasku? Apakah Ace akan selalu happy ending seperti ini?. Sampai akupun protes, apakah karena mereka rajin umroh sehingga selalu dilancarkan seperti ini? Apa karena mereka punya yayasan sehingga untuk meminta apapun pasti dikabulkan? Nggak nyambung memang tapi aku sedang gelap pikiran. Bahkan aku sempat ingin bunuh diri karena aku benar benar merasa sangat dijatuhkan, lebih parah lagi orang tuaku berasa mereka rendahkan. Seperti mereka bisa berbuat apa saja dan tidak akan terkena karma. Sebelum itu, Ace berpendapat dia ingin hidup enak seperti kakak pertamanya. Ace punya 2 kakak, satu cowok dan satu cewek. Keduanya sudah berkeluarga. Kakak cowoknya menikah karena dijodohkan juga oleh ayahnya, dan kata Ace hidup kakak cowoknya ini sangat enak, rejeki lancar, mau apapun juga lancar. Berbeda dengan hidup kakak cewenya yang menikah dgn lelaki pilihannya sendiri, hidupnya penuh KDRT. Ace berpedoman ingin selalu hidup enak, makanya dia ingin seperti kakak pertamanya. Tapi, apakah dengan mengesampingkan perasaanku? Tak peduli aku sesedih apa saat dia katakan semua salahku di awal padahal itu hanya alibinya.
            Coba saja Ace berbicara baik baik padaku, pamit baik baik padaku dan keluargaku, aku pasti akan memakluminya. Menangis, jelas. Tapi tidak akan sebenci ini padanya. Aku benci padanya karena telah membuat luka di hati ibuku, dengan menuduh segala kesalahanku terlebih dahulu. Aku sampai berpikir apakah mereka tidak akan kena karma kedepannya nanti ? apakah Tuhan tidak mengizinkan aku untuk membuatnya menyesal ? karena ku berpikir, Ace sekarang akan punya segalanya. Dia akan menikah. Dia melakukan ibadah. Dia nurut dengan orang tuanya. Dia mendapat istri yang cantik. Lalu, apa yg disesalinya saat melepaskanku? Tidak ada. Itulah yang membuatku kecewa. aku tak ingin orang seperti Ace bisa bahagia seinstan ini. Seperti dia tidak akan mendapat kesulitan hidup jika dia berpedoman seperti ini. Tapi aku juga menyadari, tidak ada yang tahu kehidupan kedepan bagaimana. Menurut kalian semua, akankah Ace dan keluarga dapat balasannya ?
            Aku benar-benar ingin Tuhan segera membukakan pintu hati Ace beserta keluarga, bahwa mereka telah berbahagia diatas penderitaanku dan keluargaku yg direndahkan. Bahwa ga selamanya rencana mereka lancar agar tidak selalu sombong bisa melakukan apa saja seakan seluruh dunia bisa dia kuasai dengan koneksi dan uang. Mereka seperti tidak takut akan karma dan berpikir tidak akan pernah dapat kesialan.
             Aku seperti ini bukan berati aku ingin kembali dengan Ace, tidak. Aku hanya ingin Ace dan keluarga meminta maaf dan mengakhiri dengan baik, bukan seperti ini..
Panjang sekali ya ceritaku, tapi terima kasih sudah membaca. Aku butuh semangat dari kalian, supaya aku sadar kalau Ace memang ga baik untukku.
Thanks all..
           
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
Apakah karma itu ada ?
pasti
77%
tidak
23%
0
6.4K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan