Ada sesuatu yang aneh sejak saya mencoba melihat bahasa asli alkitab dan berbagai versinya. Barusan kita dengar kalau orang malaysia kesal dengan orang kristen. Mereka berpikir kalau opini kalau orang kristen menyembah dewa/ilah/allah/tuhan yang sama dengan orang islam sebagai aliran sesat.

Kata Allah tidak seharusnya digunakan untuk menyebut Tuhan.

Mungkin banyak kita disini berpikir kalau pemerintah Malaysia mengada ngada. Tapi mereka sebetulnya punya alasan yang kuat.

Pertama tama kita sebut dulu apa yang namanya mainstream theology. Mainstream theology adalah suatu opini yang dipercaya oleh majoritas orang kristen, islam dan yahudi.

Itu sila ke satu dari pancasila.

Opini yang populer.

Menurut mainstream theology hanya ada satu dewa, tuhan, allah, etc. Saya menggunakan huruf kecil di sini. Mengapa? Karena dewa, tuhan, dan allah itu kadang kadang berfungsi sebagai nama kadang kadang berfungsi seperti kata jenis. Jadi ada species yang kadang kadang disebut "dewa" "tuhan" atau "allah". Species itu menurut mainstream theology hanya ada satu.

Penggunaan kata tuhan dan allah di alkitab dan menurut orang islam kayaknya terbalik.

Kata allah di alkitab berfungsi seperti kata jenis. Kata tuhan berfungsi seperti nama.

Sedangkan orang islam cenderung, (tolong betulkan), menganggap kalau tuhan itu kata jenis. "Tuhannya orang kristen ya Allah juga bla bla bla"

Kata asli di tanach adalah eloah, elohim. Artinya kira kira dewa.

Di alkitab kristen kata elohim itu diterjemahkan menjadi allah.

Kata Tuhan? Orang Yahudi tidak punya kata yang artinya Tuhan. Kita pun tidak sampai 300 tahun lalu. Kata Tuhan dibentuk dengan menambahkan huruf h ke kata tuan oleh seorang penginjil.

Kata "Tuhan" di alkitab terjemahan Indonesia itu adalah penggantian dari kata Yahweh. Setiap kata Yahweh diganti jadi Tuhan di alkitab Indonesia. Yahweh itu nama dewanya orang Yahudi.

Ini menjadi masalah.

Jelas jelas ada banyak elohim di tanach. Apakah itu artinya banyak dewa.

Nah ahli interpretasi alkitab di indo punya alasan yang menurut saya tidak masuk akal.

Alasannya adalah elohim itu homonym. Artinya bisa dewa, bisa judges, bisa penguasa, bisa hakim dan lain lain.

Dan Yahweh diganti jadi Tuhan itu penerjemahan yang wajar karena mengikuti tradisi yahudi yang menyebut adonai tiap kali baca yahweh.

Itu satu theory yang tidak terlalu masuk akal. Ngapain agama kristen mengikuti tradisi Yahudi? Orang yahudi berpendapat kalau kata Yahweh terlalu suci untuk diucapkan. Jadi mereka pakai kata Adonai. Ini tentu saja tidak sesuai dengan budaya mereka mula mula. Jelas jelas nama Yahweh terkandung di banyak nama yahudi. Isaiyah. Jeremiyah. Itu semua mengandung akhiran yah yang merupakan singkatan dari Yahweh.

http://www.sarapanpagi.org/yahwe-buk...wa-vt4308.html

Apakah ada theory lain selain mainstream theology?

Ada.

Theorynya adalah agama yahudi berevolusi.

Artinya apa?

Ya agama berubah.

Contoh, waktu jaman Yesus, golongan saduki bahkan tidak percaya kalau ada kehidupan sesudah mati. Itu kita tahu. Lama lama golongan saduki pengikutnya sedikit. Golongan farisi, yang percaya kehidupan sesudah mati jadi banyak. Lalu "agama yahudinya" sendiripun berubah.

Apakah agama yahudi mengakui kehidupan sesudah mati? Inilah evolusi. Nggak tau. Ada yang mengakui ada yang tidak. Dulu yang tidak mengakui majoritas. Sekarang yang mengakui yang majoritas. Yang majoritas kemudian dianggap "mainstream"

Kembali ke pernyataan, apakah Yahweh itu Tuhan dan sama dengan Allah?

Menurut mainstream theology ya,.

Menurut berbagai ahli, tidak.

Menurut mereka, agama yahudi sama saja dengan agama agama lain. Mereka tadinya polytheist. Lalu kemudian agamanya berevolusi jadi henotheist. Maksudnya?

Maksudnya ada orang Yahudi yang berpikir banyak dewa. Tadinya itu majoritas. Lalu kemudian ada orang Yahudi yang punya ide kalo dewa kita yahweh saja. Nabi Micha misalnya bilang, bangsa bangsa lain punya dewa mereka sendiri, tapi kami akan mengikuti Yahweh dewa kami.

Terjemahan LAI tentu saja libet. Bilangnya bangsa bangsa lain punya allah mereka sendiri tapi kami akan mengikuti Tuhan allah kami. Masalah dari terjemahan ini adalah bangsa lain kan tidak seharusnya punya "allah". Kan allah cuman satu. Paling tidak orang islam mikir gitu dan kata allah dari bahasa arab. Kok bisa bangsa lain punya "allah" mereka sendiri?

Tentu yang dimaksud micha adalah bangsa lain punya dewa mereka sendiri

http://biblehub.com/text/micah/4-5.htm

Ini mungkin cukup jelas kalau kita menerjemahkan alkitab dari bahasa inggris ke bahasa indonesia.

Indeed all the nations may walk in the name of their gods; but we will walk in the name of Yahweh our god forever and ever.

Kalau kita tidak tahu itu alkitab, kita tentu akan menerjemahkannya begini

Semua negara bisa jalan dalam nama dewa mereka, tapi kami akan jalan dalam nama Yahweh dewa kami selamanya.

Anda bisa baca henotheisme di wikipedia indonesia. Tapi penjelasaannya aneh. Menganggap henoteis sama dengan monolatry

https://id.wikipedia.org/wiki/Henoteisme

Wikipedia bahasa inggris lebih jelas

https://en.wikipedia.org/wiki/Henotheism

Idenya adalah orang yahudi awal awal punya banyak dewa.

Lalu mereka berpendapat kalau tiap negara punya dewa sendiri. Tapi dewa mereka Yahweh. Yahweh disebut elohim yang artinya kira kira dewa. Tapi dewa lain disebut elohim juga. Mereka punya kata yang sama untuk menyebut yahweh dan amon dan ashera, semua disebut elohim. Kalo kita beda. Yahweh disebut Tuhan atau allah. Sedangkan "elohim" lain disebut dewa. Ini kan namanya terjemahan tidak konsistent.

Agam yahudi kemudian berevolusi. Yahweh dianggap satu satunya dewa.

Dan kemudian ini mungkin dicopy oleh Muhamad yang punya versi monotheismenya sendiri.

Benarkah begitu?

Bagaimana menurut anda?