Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bani.malasAvatar border
TS
bani.malas
Gerobak Becaknya Raib, Karya Seniman Terkenal di Kawasan Pasar Hindu Rusak



Ernest Zaharevis saat mengerjakan seni instalasi di Jalan Perdana setahun silam. (Kanan) Gerobak yang merupakan bagian dari karya seni telah raib, Senin (5/3/2018).

MEDAN-Salah satu karya seni instalasi ciptaan muralis terkenal, Ernest Zaharevis, di kawasan Pasar Hindu dirusak oleh orang tak dikenal.

Karya seni instalasi yang sudah berada di Jalan Perdana sejak Februari setahun silam itu menggambarkan anak-anak naik becak bermotor bersama orang utan.

Namun, entah sejak kapan bagian karya seni berupa gerobak becak yang menempel di dinding gedung tua peninggalan masa kolonial telah raib.

Tribun yang lewat di lokasi kota tua itu Senin (5/3/2018) sore menanyai warga yang lewat di lokasi itu. Namun, tidak ada yang mengaku tahu sejak kapan tepatnya seni itu dirusak.

Sejak masa pengerjaannya, tidak sedikit pengendara berfoto dengan Ernest yang sedang menggambar bocah perempuan dan laki-laki bermain di atas becak.

“Sekarang rasanya beda sekali, kalau melintas di sini, jadi ada yang di lihat. Bagus sekali ada gambar murals, seperti di Malaysia,” ujar Ardiansyah, pengguna jalan yang berhenti sekadar selfie, saat diwawancara setahun silam

Menurutnya, warga Medan tidak perlu berkunjung ke Georgetown UNESCO World Heritage Site, Penang Malaysia. Bahkan, kebudayaan Kota Medan lebih menarik bila dilukis pada dinding-dinding gedung tua.

“Saya banyak melihat teman-teman menampilkan foto murals saat berkunjung ke Malaysia. Mereka antusias sekali dan tertarik dengan ide gambar-gambar itu. Kehadiran gambar murals di Medan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga,” ia menambahkan.

“Saya menyatakan Kota Medan punya heritage, dan saya pengin menyulap kawasan Kesawan Medan jadi street art. Jadi mengundang artis murals merupakan bagian dari cita-cita yang tengah saya wujudkan itu. Apalagi selama ini, Ernest Zaharevis, lama di Penang,” ujar Rusmin Lawin, Ketua Apindo, Medan, sekaligus penggagas Tour Medan Murals Art Trail.

Proses mendatangkan Ernest Zaharevis bersama teman-temanya butuh dua tahun. Apalagi, Ernest berencana melakukan tour Asia sehingga Kota Medan menjadi kota pertama yang dikunjungi.



“Saya sudah merayu dia untuk mengambar ke Medan sejak 2015. Selama bertemu di Penang, kami coba meyakinkan Ernest bahwa Kota Medan, tidak kalah bagus dengan kota lain di dunia. Kemudian, kami mengirimkan data,” kata Rusmin.

Sebelum memutuskan untuk menggambar, Ernest mensurvei dua kali. Ia mengamini permintaan Rusmin setelah menyelesaikan survei lokasi ketiga. Selama berkunjung mereka melihat kondisi bangunan serta gaya arsitektur gedung tua.

“Kenapa harus menggambar becak,” tanya Tribun Medan/www.tribun-medan.com, ia menjawab pilihan gambar becak diputuskan lewat diskusi mengingat becak merupakan ciri khas transportasi di Medan.

“Becak merupakan transportasi yang sangat populer di Sumut, terutama Kota Medan jadi saya pengin ketika turis melihat becak langsung ingat Medan. Begitu posting di instagram dan media sosial ada banyak orang melihat Medan,” ia menambahkan.

Murals sangat populer di Eropa dan Amerika, namun di berbagai negara Asia kurang diminati. Karena itu, lukisan humanis murals harus dikembangkan agar dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Apalagi di tengah kemajuan teknologi dan sosial media, dapat lebih efektif dan efisien memperkenalkan kota ini.

"Artis murals ini punya jutaan penggemar, begitu gambarkan foto ini di Medan, akan banyak orang datang. Jadi banyak orang pengin datang. Saya merencanakan 10 artis ke Medan dengan rangkaian murals art trail. Mereka datang bergantian hingga April atau Mei mendatang,” kata dia.

Lokasinya nanti berbeda-beda dengan ciri khas gambar yang berbeda pula. Karena itu, gambarnya berbeda-beda, ada berbentuk seni rupa, dari besi, jadi harus disesuaikan dengan nuasa bangunan yang mendukung.

“Kami inginnya Medan sebagai kota pertama, sebelum Surabaya deklarasi cara serupa untuk mendokrak pariwisata,” Rusmin menambahkan. (*)

http://medan.tribunnews.com/2018/03/05/gerobak-becaknya-raib-karya-seniman-terkenal-di-kawasan-pasar-hindu-rusak.

—------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------—

Lae, pasar hindu itu dekat perumahan Taikarta sungai deli, laeeee, jangan kan merusak dan merampok karya seni, rumah warga pusat kota medan saja jeruji pagarnya tidak ada yang utuh, selalu ada tanggal satu dua jeruji karena dicongkel putra putri lobang berak taik deli, laeee

sadar donk lae, ini medan laeeeee, bukan surabaya, bukan solo, bukan jakarte, tapi MEDAAAAAAAN emoticon-Ngakak

Tanaman2 warga medan saja banyak dirusak karena iseng oleh bocah2 sei taik deli, dan malamnya, bapak nya naik becak barang, "shopping" alias angkut barang2 rumah warga tanpa izin, plus pagi siang sore malam nya pemuda2 nya yg malak parkir dan pungli warga pusat kota medan

Pajak tak bayar, listrik air tanah curian semua, lihat proyek aspal jalan pakai uang pajak rakyat, malah dipalak

Perumahan taikarta sungai deli itu isinya yah para pengkhianat bangsa, preman, begal, pembunuh, narkoba, ormas, okp, ps, tujuh turunan tidak pernah bayar pajak, kerjanya mencuri dari negara dan rakyat Indonesia yang berlokasi di medan

Sudah tradisi turun temurun laeeee, kearifan lokal laeee, sudah rahasia umum toejoeh turunan, semua warga medan kota sudah tahu,KECUALI POLISI MEDANNYA, yang tidak dan tidak akan pernah tahu emoticon-Leh Uga

PEMUDA SUMUT, PENGKHIANAT INDONESIA, TAIK HERITAGE TERSOHOR emoticon-Ultah

[URL="https://S E N S O Rb9YxBUbmgw"]Petisi TAIK HERITAGE[/URL]

#SABERPUNGLISUMUTHOAX
0
2.6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan