Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wiraprasta333Avatar border
TS
wiraprasta333
Resah dengan Penyebaran Hoaks di Negaranya, Singapura Belajar ke Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) menyebut Singapura sudah mulai resah dengan penyebaran hoaks di negaranya.

Negeri Merlion itu sampai membentuk membentuk komite khusus yang mempelajari penyebaran hoaks, seluk-beluknya, dan cara mengatasinya.

"Mereka khawatir hoaks bisa mempertajam polarisasi di masyarakat Singapura yang multietnis," ujar Ketua Mafindo Septiaji Nugroho melalui siaran pers, Rabu (28/2/2018).

Menurut Septiaji, Mafindo diminta Kedutaan Besar Singapura untuk membuat tulisan sebagai masukan kepada komite tersebut.

Tulisan pendek tersebut untuk menjelaskan faktor penyebab hoaks mudah menyebar. Penyebabnya bisa karena rendahnya literasi masyarakat maupun karena polarisasi yang menyebabkan kecurigaan dan kebencian.

Selain itu, Mafindo juga menjelaskan motivasi pelaku menyebarkan hoaks. Motifnya antara lain karena faktor ekonomi maupun politik atau ideologi, maupun kombinasi keduanya.

(Baca juga: Dosen Penyebar Hoaks Sudah 5 Tahun Jadi Anggota The Family MCA)

"Kami menduga di Indonesia penyebar hoaks umumnya masyarakat lokal. Ini berbeda dengan di Amerika Serikat yang penyebar hoaksnya termasuk orang Eropa Timur," kata Septiaji.

Perbedaan tersebut bisa jadi karena faktor bahasa. Menurut Septiaji, bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik dan tidak semua orang bisa membuat konten bahasa Indonesia dengan baik.

Ia mengatakan, upaya penanggulangan penyebaran hoaks akan efektif apabila didukung juga oleh pemerintah. Selama ini, Mafindo bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya melawan hoaks.

Upaya yang dilakukan yakni dengan edukasi literasi dan mendorong gerakan silaturahim. Termasuk sinergi berbagai komunitas literasi digital dalam gerakan Siberkreasi.

"Mafindo berharap para pihak mendukung terbangunnya jejaring cek fakta antar negara sehingga upaya memberantas hoaks bisa sinergis, terlebih karena banyak hoaks yang menular dari satu negara ke negara lainnya," kata Septiaji.

https://nasional.kompas.com/read/201...r-ke-indonesia
0
1.4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan