Kalian yang sedang berkuliah atau yang dulunya berkuliah teknik kimia pasti tidak asing dengan nama software ini atau mungkin tidak sedikit dari kalian yang dibikin pusing dengan software ini.
Aspen hysys adalah salah satu software engineering yang digunakan sebagai model simulator untuk satu atau beberapa rangkaian proses yang berkaitan dengan bidang ilmu teknik, khususnya teknik kimia. Beberapa contoh proses disini antara lain proses reaksi yang melibatkan reaktor, proses pemisahan (separator), dan proses pemurnian (destilasi, absorbsi).
Aspen Hysys banyak digunakan oleh professional yang berkarir di Chemical Process Industry (CPI) dan mahasiswa teknik kimia. Beberapa fungsi yang Aspen hysys diantaranya :
• Pra-rancang pabrik
• Studi Optimasi Proses

1. Pra-Rancang Pabrik
Para sarjana teknik kimia pasti sudah paham betul mengenai hal ini karena umumnya pra rancang pabrik merupakan syarat mutlak bagi para calon sarjana teknik kimia untuk lulus dan mendapatkan tittle sebagai seorang sarjana. Tujuan utama pra rancang pabrik adalah untuk menganalisa studi kelayakan dari suatu pabrik yang akan dibangun. Disini akan dilakukan perhitungan dan analisa mengenai kebutuhan dan cost bahan baku, cost produksi, dan cost utilitas pendukung lain. Dengan mengetahui point-point diatas, kita akan mengetahui seberapa besar jumlah modal yang harus dikeluarkan, fixed cost, variable cost, dan keuntungan yang akan didapatkan sehingga nantinya dapat diketahui layak atau tidak pabrik tersebut untuk dibangun.
Okay... Mari kita samakan asumsi dahulu mengenai definisi pabrik yang saya bicarakan. Pabrik yang saya maksud adalah Chemical Process Industry (CPI) atau pabrik/industri yang terdapat proses kimia di dalam proses pembuatan produknya. Contoh dari CPI ini adalah pabrik petrokimia, pabrik gula, pabrik minyak dan gas bumi. Berikut ini adalah contoh gambar dari Chemical Process Industry (CPI).


Source : www.gewater.com
Dalam merancang suatu pabrik maka seorang teknik kimia perlu menghitung kebutuhan bahan baku menggunakan perhitungan neraca massa, kebutuhan energy menggunakan prinsip neraca energy, membuat flow process (baik Process Flow Diagram (PFD), maupun Process Instrumentation Diagram (PID)), dan mendesign setiap alat dan komponen alat yang dibutuhkan sebelum akhirnya membuat studi kelayakan berdasarkan data perhitungan diatas. Berikut ini adalah contoh Process Flow Diagram (PFD) dan Process Instrumentation Diagram (PID) :


Contoh dari Process Flow Diagram (PFD)


Contoh dari Process Instrumentation Diagram (PID)

Rumit bukan ?? Ya sangat Rumit !!! Percayalah ini merupakan cobaan besar bagi seorang mahasiswa teknik kimia. Karena tidak sedikit mahasiswa yang sudah begadang semalam suntuk melakukan perhitungan namun mendapat kenyataan jika perhitungannya salah dan perlu menghitung lagi. Karena umumnya, proses pada CPI adalah proses kontinyu, sehingga kita kita salah mengitung salah satu aliran maka kita harus menghitung kembali semuanya dari awal. Cukup membuat otak saya keriting pada saat itu.
Untungnya pada saat itu saya dapat menggunakan AspenHysys untuk membantu saya dalam mengerjakan pra rancang pabrik saya. Dengan Hysys kita hanya perlu membuat Process Flow Diagram (PFD) dan memasukan seluruh komponen kimia yang terlibat pada industri yang akan dirancang. Sisanya biarkan Sang Software yang bekerja. Software ini akan menghitung neraca massa, neraca energy, hingga beberapa spesifikasi alat. Ajaib bukan ?
Sangat membantu ? ya, sangat membantu.
Saat saya mengerjakan tugas pra rancang pabrik saya, saya menggunakan AspenHysys untuk menjadi pembanding/referensi dari perhitungan manual yang saya kerjakan. Berikut ini Process Flow Diagram (PFD) yang telah di buat menggunakan software hysys dan menjadi suatu model proses pembuatan suatu industri kimia.


Seperti yang terlihat diatas, beberapa parameter proses seperti laju alir, temperatur, tekanan, dan konsentrasi komponen dalam setiap aliran dapat dihitung secara komputerisasi menggunakan software ini.

2. Studi Optimasi Proses
Studi Optimasi Proses adalah studi yang dilakukan untuk mengoptimalkan suatu proses yang terdapat pada CPI. Jika dalam Pra-rancang pabrik nya belum ada, pada studi optimasi ini pabriknya sudah berdiri dan berjalan, hanya saja kita ingin membuat/merekayasa agar prosesnya lebih optimal lagi. Optimal disini dapat diartikan dengan yield produk yang dihasilkan bertambah (dengan jumlah bahan baku yang sama dapat menghasilkan produk yang lebih besar), pemanfaatan energy (reuse, sehingga kebutuhan pemakaian energy berkurang), dan pemanfaatan produk samping (recycle, cost bahan baku menjadi berkurang).
Bagaimana caranya ? Dengan merekayasa proses.
Maksudnya ?
Rekayasa disini adalah ketika melakukan analisa ulang dari seluruh proses yang sudah ada.
Apakah sudah optimum ?
Apakah bisa dibuat lebih optimum ?
Hal ini dapat dilakukan dengan cara merubah aliran proses (Process Flow) dan/atau mengubah parameter proses (seperti temperatur, tekanan).



Nah... Untuk melakukan studi analisa ini hingga nantinya dapat mengetahui Flow serta parameter proses yang optimum, tentu perlu dilakukan trial berulang-ulang. Yang tentunya tidak cukup sekali atau dua kali, butuh uji coba berkali-kali hingga kita menemukan jawaban dari studi yang kita lakukan.
Jika kita melakukan studi pada pabrik yang sudah ada dengan begitu banyak alat yang ada serta proses yang rumit tentu pihak pabrik mengalami kerugian karena uji coba yang dilakukan akan berpengaruh pada produk yang dihasilkan atau bahkan pabrik harus shut down sehingga tidak berproduksi sama sekali.
Dengan menggunakan AspenHysys, studi tidak perlu dilakukan di pabrik nya langsung. Kita dapat membuat model simulasi yang merepresentasikan pabrik yang ada dan melakukan simulasi dari model tersebut. Kita dapat melakukan uji coba dengan merubah parameter proses dan flow proses untuk mendapatkan kondisi optimum.
Spoiler sedikit software AspenHysys



Kalian juga bisa visit website nya di www.aspentech.com