cocacolaAvatar border
TS
cocacola
[EVENT LINGKUNGAN] Selamatkan Bumi Dengan Mengurangi Konsumsi Daging.

Ilustrasi: bostonsausage.co.uk


Daging sapi, kambing, ayam, juga susu dan keju sudah menjadi santapan kita sehari hari. Di negeri yang kaya akan ragam kuliner ini, meskipun tidak setiap hari, namun setidaknya kita akan cukup mudah dan sering makan makanan yang terbuat dari produk hewani. Mulai dari sate ayam/kambing, sop buntut, rendang, gulai, ayam goreng, dlsb, belum lagi produk daging olahan seperti nugget, sosis, bakso, dlsb.

Namun, sadarkah kita bahwa hewan hewan tersebut turut berperan dalam perubahan iklim dan pemanasan global? Sapi, kambing, domba, babi, unggas menghasilkan emisi Gas Metana dari kotoran, kentut, hembusan nafas, dan sendawa. Tidak terbatas hanya hewan, manusia, endapan dasar danau, organisme laut, lahan gambut, Lahan pertanian, pembusukan sampah organikpun juga mengeluarkan Gas Metana.

Apa itu Gas Metana dan bagaimana proses terbentuknya?


Ilustrasi: grisanik.com


Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, jika digunakan untuk keperluan komersial biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi, mudah terbakar, non-toxic dan non-corrosive.

Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air):
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

Secara alami Metana terbentuk dari proses Metanogenesis, yaitu pembentukan Metana oleh mikroba yang disebut Metanogen.
Metana juga dihasilkan dari Industri dengan proses Hidrogenasi Karbon Dioksida dalam proses Sabatier. Metana juga merupakan hasil sampingan Hidrogenasi Karbon Monoksida dalam proses Fischer-Tropsch.

Manfaat dan bahaya Metana.


Ilustrasi: heatingandprocess.com


Sebagai gas yang terbentuk secara alami, Metana dapat pastilah memiliki manfaat:

  1. Sebagai alternative bahan bakar fosil
    Dapat diaplikasikan pada kendaraan yang telah dikonversi menggunakan bahan bakar gas atau untuk bahan bakar pembangkit listrik.

  2. Biogas untuk memasak.
    Belakangan mulai banyak kelompok masyarakat yang secara swadaya menggunakan Gas Metana dari limbah pengolahan tahu sebagai bahan bakar gas altenative LPG.

  3. Pupuk.
    Kotoran hewan yang sudah terfermentasi dapat dijadikan pupuk kandang, begitu juga dengan sisa sisa dari sampah organic dapat dijadikan sebagai pupuk.

  4. Campuran karet ban.
    Karbon hitam yang dihasilkan dari sisa pembakaran Metana dapat digunakan sebagai penguat pada karet ban.

  5. Bahan bakar roket.
    Gas Metana yang telah diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar roket.

Selain manfaat, Gas Metana juga memiliki dampak buruk:

  1. Gas Rumah Kaca
    Metana termasuk salah satu Greenhouse Gases (GHGs) penyebab Pemanasan Global. Gas Metana berdampak negative 23 kali lebih besar dibanding Gas CO2.

  2. Inhalasi
    Sebagaimana Metana yang bersifat Asphyxia, terpapar terlalu banyak Metana dapat menyebabkan kekurangan oksigen, jika tidak segera dihindari maka akan menyebabkan hilangnya kesadaran, gagal bernafas dan berujung pada kematian.

  3. Keracunan
    Meskipun jarang, namun hal ini sangat mungkin terjadi. Biasanya oleh anak anak yang secara tidak sengaja menelan Gas Metana dari kotoran hewan.

Bagaimana Sapi dan kawan kawannya berperan dalam pemanasan global?


Ilustrasi: dsm.com



Selain dekomposisi limbah organik, 50% gas Metana berasal dari aktivitas pertanian, yang 70%-nya berasal dari peternakan terutama ternak ruminansia (Hewan pemamahbiak), (Martin, C; Methane mitigation in ruminants: from microbe to the farm scale).
Seperti sudah dijelaskan di atas, Bagaimana hewan hewan ruminansia menghasilkan Metana adalah dengan proses Metanogenesis oleh mikroba Metanogen yang terdapat di dalam system pencernaan. Di peternakan ruminansia sendiri, kambing, domba, sapi dan keluarganya (Bison serta kerbau) merupakan penghasil Gas Metan terbesar.



Dari sebuah studi yang dilakukan di Jepang, Emisi yang dilepaskan produksi 1 kg daging sapi, setara dengan pelepasan 36.4Kg Gas CO2. Jumlah emisi yang sama yang dihasilkan rata rata sebuah mobil untuk jarak 250km.

Di Inggris sendiri setidaknya 10 juta ekor sapi berkontribusi 3% menyumbang Gas Rumah Kaca dengan 25-30% Gas Metana yang dihasilkannya. Di Selandia Baru dimana peternakan sapi dan domba merupakan industry utama, memiliki kontribusi 34% terhadap Gas Rumah kaca.

Meningkatnya kesejahteraan penduduk dunia akan meningkatkan konsumsi daging dan produk produk dari peternakan lainnya dari 229 juta ton di tahun 1999/2001 menjadi 465 juta ton pada tahun 2050, Produksi susu juga diperkirakan akan meningkat 2 kali lipatnya dalam kurun waktu yang sama.

Dampak terhadap lingkungan



Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GHGs) yang secara dominan tersusun atas Karbon Dioksida (CO2), Metana (CH4), Dinitrogen Oksida (N2O), dan gas lain (bisa dilihat di tabel). Konsentrasi gas yang meningkat akan menahan panas dari bumi hingga terperangkap di atmosfer sementara panas dari matahari terus masuk dan mengakibatkan meningkatnya suhu di atmosfer.



Dari table di atas bisa dilihat, bersama dengan Nitrogen Oksida (N2O), Gas Metana merupakan Potensi pemanasan global yang berdampak signifikan dibanding dengan Gas CO2.

Peternakan bukan satu satunya contributor dalam pelepasan emisi Metana, Penambangan batubara, minyak dan gas, serta pertanian juga turut berkontribusi sebanyak 25-30%.



Sementara emisi N2O Industri pertanian merupakan memiliki kontribusi terbesar sebesar 75% dari penggunaan pupuk baik kimia maupun organic, serta pengolahan tanah, sisanya dari pembakaran bahan bakar fosil dan industry elektronik.
Berdasarkan Laporan dari tahun 2016, tren dari Negara Negara industry dan maju berhasil mengurangi emisi CO2, sebaliknya, peningkatan emisi CO2 dari Negara Negara berkembang justru meningkat.



  • Most of the large countries showed a decrease in CO2 emissions in 2016; most notably the United States (-2.0%), the Russian Federation (-2.1%), Brazil (-6.1%), China (-0.3%), and, within the European Union, the United Kingdom (-6.4%). The CO2 emissions in the European Union as a whole remained flat.
  • The largest absolute increases in 2016 were seen in India (+4.7%) and Indonesia (+6.4%) and smaller increases in Malaysia, Philippines, Turkey and the Ukraine.

Sedangkan untuk emisi dari N2O mengalami peningkatan 1,3% dan Metana sebesar 0.1% disbanding tahun 2015.

Sumber: TRENDS IN GLOBAL CO2 AND TOTAL GREENHOUSE GAS EMISSIONS; J.G.J. Olivier, K.M. Schure and J.A.H.W. Peters - Desember 2017.

Kebijakan politik dan ekonomi yang lebih pro lingkungan di Negara Negara maju turut berperan andil dalam menurunkan emisi gas dari transportasi, pembangkit energy, dan industri manufaktur. Sementara meningkatnya jumlah populasi juga berbanting lurus dengan peningkatan produksi pangan yang berasal dari hewani, yang juga menuntut perluasan lahan dengan cara deforestasi dan berdampak berkurangnya penyerapan CO2.

Apa yang bisa kita lakukan?


freeformfitness.ca


Tanpa kita sadari perilaku dan gaya hidup kita dalam mengkonsumsi makanan juga turut berperan besar terhadap lingkungan, hewan hewan tersebut tidak berkembang biak secara masif dengan sendirinya, mereka diternakkan karena adanya kebutuhan. Kita tidak bisa hanya berharap kepada pemerintah atau institusi institusi pertanian untuk menghasilkan produk produk makanan yang ramah terhadap lingkungan, konsumen juga harus tergerak untuk melakukan perubahan karena tidak akan ada penawaran tanpa ada permintaan. Hal hal yang bisa kita lakukan diantaranya:

  • Mengurangi konsumsi daging merah.
    Jika permintaan terhadap daging berkurang, maka produksi daging juga akan berkurang dan ini akan memberikan pengaruh yang cukup besar. Selain itu juga memberikan dampak yang positif untuk tubuh, seperti menurunkan risiko kanker, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

  • Ikut serta kampanye Satu hari tanpa daging
    Komunitas ini sudah banyak di berbagai Negara, di Indonesiapun sudah ada komunitasnya. Selain menambah pengetahuan tentang kesehatan dan makanan, juga menambah relasi.

  • Beralih ke sayuran organik
    Selain lebih sehat dan aman di konsumsi, praktik pertanian organic juga ramah lingkungan. Saat ini sudah banyak petani petani atau komunitas Vegan yang menyediakan produk sayuran organic dan dapat dipesan secara online.

  • Menanam sayuran
    Ini bisa kita lakukan dengan skala rumah tangga, dengan modal kisaran 100 – 200rb, kita sudah bisa menanam sayuran seperti cabai, sawi, lettuce, kangkung, dlsb. Jika waktu tanamnya diatur dengan baik maka kita bisa memanennya tiap minggu dan menghemat belanja sayuran. Dengan kita menanam sendiri sayuran akan lebih terjamin kesehatannya, selain itu membuat suasana di sekitar rumah menjadi lebih hijau.

  • Ubah Polutan menjadi energy
    Sampah sampah organic yang terakumilasi gasnya dapat dimanfaatkan menjadi biofuel dan bisa digunakan untuk memasak.

  • Bank sampah
    Belakangan ini mulai banyak kita temukan Bank sampah di tiap tiap kelurahan. Bank sampah bukan hanya sekedar penampungan sampah, namun juga tempat pengolahan sampah organic, penyortiran dan pemanfaatan (Reuse). Selain membuat lingkungan lebih bersih dan sehat, ternyata Bank sampah juga turut meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebagian sampah sampah plastic akan dijual ke produsen plastic atau kemasan.


Kesimpulan

  • Ternak dan pertanian sebagai penyumbang Gas Metana dan Nitrogen terbesar kini menjadi perhatian dunia, persoalan ini harus dicermati secara bijak mengingat industri peternakan dan pertanian juga memberi dampak sosial yang sangat luas.

  • Gaya hidup dan pola makan manusia turut berperan dalam perubahan iklim, Bumi tidak memperbaiki dirinya sendiri, maka harus manusia harus tergerak.

  • Upaya upaya menekan emisi Gas rumah kaca khususnya Metana dan Nitrogen Oksida harus menyeluruh dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah sebagai regulator, Ilmuwan, pengusaha, aktivis lingkungan juga konsumen.

  • Mengurangi konsumsi daging merah dan disubstitusi dengan sumber pangan lainnya merupakan solusi yang bijaksana.



Semoga Bumi kita menjadi lebih baik... emoticon-I Love Indonesia


Mohon koreksinya jika ada kesalahan dan dipersilahkan bagi yang mau menambahkan... emoticon-Maaf Aganwati emoticon-Maaf Agan


Referensi:
Diubah oleh cocacola 28-12-2017 12:09
0
2.4K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan