BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kenaikan harga pangan, karena bencana atau permainan

Pembeli memilih telur ayam di salah satu agen telur, di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Selasa (19/12/2017).
Jelang liburan Natal dan tahun baru, harga pangan mulai bergejolak. Dua komoditas yang harganya naik adalah cabai rawit besar dan telur ayam.

Direktur Tindak Pidana Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Agung Setya menjelaskan, menurut pantauan Satgas Pangan, ada perbedaan harga yang signifikan pada komoditas cabai rawit.

"Di pasar Induk Kramat Jati harga cabai rawit besar beberapa hari ini sekitar Rp22 ribu per kilogram (kg). Sedangkan di pasar lainnya, termasuk ritel harganya mencapai Rp36 ribu per kg," kata Agung, Rabu (20/12) seperti dikutip dari Republika.

Kondisi ini tak seharusnya terjadi. Sebab, stok cabai rawit besar di Indonesia mencukupi kebutuhan masyarakat.

Menurut data dari Kementerian Pertanian, total produksi cabai rawit besar pada November mencapai 102 ribu ton. Pada Desember, produksinya sebesar 106 ribu ton. Sedangkan rata-rata kebutuhan konsumsi masyarakat cabai rawit besar 93 ribu ton per bulan.

"Dengan demikian harga cabai rawit besar tentu harus stabil di seluruh pasar, apabila stok cabai rawit besar mencukupi bahkan berlebih, harga di seluruh pasar harusnya bisa relatif sama," ujarnya.

Agung menambahkan, Satgas Pangan saat ini sedang mengidentifikasi ulah spekulan atau pemburu rente yang bermain di pasar. Salah satu daerah yang tengah diselidiki adalah Jawa Timur.

Di provinsi ini harga cabai sampai Rp55 ribu per kg. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, di Jawa Timur harga normal cabai antara Rp20 ribu-Rp25 ribu per kg.

"Karena di sana seperti Blitar dan sekitarnya adalah penghasil cabai merah," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017) seperti dikutip dari Liputan6.com.

Menurut situs Harga Pangan, harga cabai rata-rata nasional dua pekan lalu mencapai Rp33.050 per kg. Pada Rabu (20/12/2017) mencapai Rp36.400. Harga terendah ada di Sulawesi Barat, senilai Rp16.900 per kg. Tertinggi di Maluku Utara, sebesar Rp61.250 per kg.

Harga telur ayam, juga naik. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menduga ada yang memanfaatkan momentum libur panjang untuk meraup keuntungan..

"Sebenarnya produksinya surplus tapi mungkin ada yang memanfaatkan momentum ini," ujar dia seperti dipetik dari FinanceDetik, Senin (18/12/207). Maka dia meminta Satgas Pangan menyelidiki hal ini.

Harga telur ayam rata-rata nasional di Harga Pangan dua pekan lalu senilai Rp23.600 per kg. Kemarin, Rabu (20/12/2017) harganya Rp25.600 per kg. Paling murah di Sumatra Utara seharga Rp18.800 per kg, dan termahal di Papua seharga Rp37.500.

Menurut Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia Jawa Timur, Hidayat, kapasitas produksi telur nasional justru tengah berkurang 5-10 persen. Penyebabnya, kata Hidayat, karena ayam-ayam petelur diserang virus H9N2.

"Perkiraan menyerang ayam-ayam muda ada penurunan 30-40 persen. Secara kumulatif turun 5-10 persen," kata Hidayat.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, jelang akhir tahun, ada beberapa komoditas yang konsumsinya melonjak 10 persen dari hari biasanya. Salah satunya telur ayam.

Menurutnya, pemerintah kudu mewaspadai pasokan bahan pangan maupun jalur distribusinya.

"Ini kan ada cuaca buruk ada beberapa daerah yang banjir ini dikhawatirkan wilayah-wilayah ini justru menjadi wilayah-wilayah yang diharapkan pemerintah untuk menyuplai beberapa komoditas," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (20/12/2017).

Operasi pasar sudah tak efektif meredam harga. Pemerintah perlu memetakan wilayah produksi, agar jika terjadi kekurangan di satu wilayah, bisa dibantu pasokan dari wilayah lain.

"Harus ada pemetaan dan pemetaan tidak boleh dilakukan sekarang, pemetaan itu harus dilakukan jauh-jauh hari sehingga kita tahu titik mana yang kita ambil untuk menghindari harga tinggi," ujarnya.

Namun Satgas Pangan akan tetap menindak jika ada yang bermain di balik kenaikan harga pangan. Setyo memastikan bakal menegakkan hukum jika pelaku usaha terbukti mendongkrak harga pangan demi mengejar keuntungan.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...atau-permainan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Pembangunan proyek strategis masih jauh dari target

- Pekerja lulusan SD di tengah Wajib Belajar

- Rencana perayaan natal di Monas batal

anasabila
nona212
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
7.3K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan