Kim Jong-hyun alias Jonghyun, salah satu anggota grup musik Korea SHINee.
Dunia musik pop Korea (K-pop) sedang berduka.

Kemarin, Senin (18/12/2017), penyanyi Jonghyun, satu dari lima personel boyband ternama SHINee, meninggal dunia dalam usia 27 tahun. Ia diduga bunuh diri.

Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri oleh kakak perempuannya di apartemen kontrakannya di kawasan Cheongdam-dong, bagian selatan Seoul, Korea Selatan.

Mengutip Korea Herald, polisi setempat mengungkapkan bahwa mereka menerima telepon dari kakak perempuan Jonghyun pada Senin (18/12), pukul 16.42 waktu setempat, Senin (18/12).

Saat itu, kakak dari lelaki bernama lengkap Kim Jong-hyun ini menelepon polisi dan mengatakan bahwa adiknya tak sadarkan diri, diduga mencoba bunuh diri.

"Saya rasa ia telah mencoba bunuh diri," kata polisi meniru ucapan sang kakak ketika melaporkan kejadian tersebut.

Bukan tanpa alasan kakak perempuan Jonghyun mencetuskan soal kemungkinan bunuh diri tersebut. Pasalnya, sesaat sebelum ditemukan tak sadarkan diri, Jonghyun sempat mengirimkan pesan kepadanya yang menggambarkan keputusasaan.

"Ini terlalu berat. Tolong relakan saya. Beri tahu semua orang jika saya telah menjalani semuanya dengan baik. Ini adalah perpisahan terakhir saya," demikian bunyi pesan tersebut seperti ditulis The Sun.

Saat itulah sang kakak bergegas menuju kediaman pesohor yang juga aktif membela kaum LGBT ini untuk mengecek keadaannya. Ia ditemukan telah pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, Konkuk University Hospital.

Pertolongan sempat dilakukan, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal di rumah sakit.

Dugaan bahwa kematian pria kelahiran Seoul, 8 April 1990, tersebut diperkuat dengan ditemukannya briket batu bara yang tengah dipanggang di penggorengan dalam apartemen tersebut.

Gas beracun karbon monoksida yang dikeluarkan dari hasil pembakaran briket tersebut diduga kuat sebagai penyebab kematian Jonghyun. Demikian menurut keterangan penyidik seperti dikutip Yonhap.

Penyebab kematian baru dinyatakan sebagai "dugaan" karena pihak keluarga Jonghyun menolak dilakukan otopsi pada jenazah dan menyatakan telah ikhlas menerima kepergiannya.

Belum diketahui apa alasan sang artis mengakhiri hidupnya dalam usia muda.

Kabar kematian Jonghyun sontak mengundang duka, terutama di kalangan penggemar K-pop di seluruh dunia.

SHINee, boyband yang dibentuk SM Entertainment pada 2008 dengan Jonghyun sebagai vokalis utama, adalah salah satu boyband K-pop terpopuler di dunia. Onew, Key, Minho, dan Taemin adalah empat anggota lainnya.

Hingga awal 2017, telah 11 album rekaman yang mereka rilis--terakhir bertajuk Five yang dirilis 27 Januari 2017--dan terjual jutaan kopi di seluruh dunia, belum termasuk unduhan digital.

Tak heran jika media sosial--terutama Twitter dengan tagar #jonghyun--dibanjiri ucapan duka ketika kabar kematian Jonghyun diumumkan oleh SM Entertainment.

"Jonghyun adalah artis terbaik yang mencintai musik lebih dari yang lain, menikmati panggung, dan suka berkomunikasi dengan penggemar melalui musiknya. Kami akan selalu mengenangmu," tulis SM Entertainment dalam unggahan di akun Facebooknya.


Penampilan terakhir sang penyanyi terjadi pada 9-10 Desember di Seoul, dalam konser solo bertajuk "Inspired".

Tahun lalu, tepatnya 12 November 2016, Jonghyun dan SHINee konser di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Tingkat bunuh diri ke-4 tertinggi di dunia

Korea Selatan termasuk negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, menempati peringkat keempat dalam survey yang dilakukan WHO ke 183 negara.

Bunuh diri juga menjadi penyebab kematian no. 4 di masyarakat Korsel. Mengutip Barkeley Political Review di Korsel rata-rata terjadi 40 kasus bunuh diri setiap hari.

Kehidupan dengan kompetisi dan tingkat stres yang tinggi menjadi penyebab utama bunuh diri di negara tersebut. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel menyatakan 90 persen kasus bunuh diri sepanjang 2016 terjadi karena depresi dan kegelisahan yang menyebabkan stres.

Menurut data NCBI, pelaku kasus bunuh diri di Korea selatan sebagian besar adalah para lelaki, anak muda, jomlo atau bercerai, dan mereka yang yang memiliki pendidikan tinggi tanpa pekerjaan.

Bagi para pelaku seni di dunia hiburan, khususnya di Korea Selatan, kasus bunuh diri kerap terjadi akibat stres yang dialami para pelaku. Bisa jadi hal tersebut erat hubungannya dengan tekanan yang mereka alami sebagai seorang figur publik, sekaligus mesin uang bagi label dan manajemen tempat mereka bernaung.

Kegiatan para pesohor Korea Selatan biasanya memang diatur secara ketat oleh label dan agen untuk memenuhi standar tertentu demi kariernya.

Situs Nerdygaga.com memaparkan sebagian kasus bunuh diri yang dilakukan oleh para pesohor Korsel pada masa jaya mereka.

Gas beracun dari briket batu bara (charcoal briwuettes-suicide), yang diduga digunakan Jonghyun, menjadi salah satu alat bunuh diri yang banyak digunakan di Korea.

Mitos yang beredar, bunuh diri dengan menggunakan metode ini terbilang tak terasa sakit. Padahal pada prosesnya, seseorang yang menghirup karbon monoksida tersebut akan perlahan tercekat akibat kekurangan oksigen. Efeknya kira-kira sama dengan kematian yang disebabkan oleh cekikan.

Namun, mitos ini terlanjur menyebar. Di Korea Selatan, pada 2006 tercatat ada sekitar 34 kasus kematian akibat karbon monoksida. Angka ini lantas melonjak naik menjadi 267 pada 2008 dan 1125 pada 2012.

Saat ini jenazah Jonghyun telah disemayamkan di rumah duka Asan Medical Centre, Seoul, Korea Selatan.

Deretan pesohor seperti BTS, EXO, NCT, hingga girlband Girl's Generation (SNSD) dan penyanyi BoA turut melayat ke rumah duka. Sementara itu keempat rekannya sesama anggota grup SHINee dipastikan akan menjadi pengiring jenazah saat pemakamannya, 21 Desember 2017.
A post shared by indahh (@elisabethindah253) on Dec 19, 2017 at 1:22am PST



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-korea-selatan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Polemik ular kobra

- Mengejar target penerimaan pajak 2017

- Menafsir gelagat Jokowi di Munaslub Golkar