blizzard000Avatar border
TS
blizzard000
Fadli Zon Kecam AS soal Yerusalem, tapi Malah Banjir Nyinyiran Netizen
Kamis, 7 Desember 2017 22:06 WIB



TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengecam pengakuan Amerika Serikat (AS) terkait penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dalam postingan Twitternya pada Kamis (7/12/2017) Fadli Zon menilai kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat provokatif.

"Saya mengecam keras atas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yg mengumumkan pengakuan AS terhadap kota Yerusalem sbg ibu kota Israel.

Saya menilai, kebijakan Trump ini sangat provokatif dan dapat merusak upaya perdamaian yang sedang berjalan antara Palestina-Israel.
Kebijakan Trump yang mengakui Yerusalem sbg Ibu Kota Israel ini sangat provokatif. Hal ini tak hanya akan merusak prospek perdamaian Palestina-Israel, namun juga dapat memicu konflik baru di Timur Tengah," tulisnya.


Alih-alih memberikan apresiasi, netizen justru membanjiri unggahan tersebut dengan nyinyiran.

Netizen ramai-ramai mengatakan bahwa Fadli Zon hanya pura-pura menentang keputusan Trump, dengan mengirimkan foto Fadli Zon dengan Donald Trump.

@ayo2583:
Yg dukung dia waktu kampanye kn ente.

@BNgilan: Sekarang kita perlu untuk menonton kedunguan dari@fadlizon.

@fharelhutajulu: Kan sudah pernah foto bareng, bilangin aja langsung kecamannya.

@DedenSe86187088: Donal trump itu temen nya fadli zon tpi fadli zon pura2 memprotes kebijak kan donal trump.

@yusrilpurba: knapa nggak dilarang, kan situ temennya.

@NurJamil1975:



@AdinPrasada: cie cie yg lg deket sm "ulama" ikut ikuttan mengecam nih yee, dah lupa yah dulu ikut dukung trump.

Fadli Zon mengatakan bahwa keputusan Donald Trump memiliki landasan formal, akan tetapi menurutnya Trump masih punya opsi lain.

"Keputusan Trump memiliki landasan formal dalam UU yg disetujui Kongres AS tahun 1995. Selain memang itu janji kampanyenya, sbg negara yang berperan penting dalam perdamaian Israel-Palestina, Trump masih memiliki opsi lain.

Yaitu dgn menandatangani the waiver penundaan realokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal inilah yg dijalankan oleh Presiden AS sejak tahun 1995.Clinton, Obama, bahkan Bush yg sama-sama dari Partai Republik, mengambil opsi ini," tulisnya.


Fadli Zon menganggap pernyataan tersebut melanggar konsensus internasional.

Ia juga meminta AS memikirkan ulang hal tersebut.

Fadli Zon juga mengapresiasi sikap Jokowi atas pernyataan Donald Trump.

"Di sisi lain, pengumuman Trump ini jelas melanggar konsensus internasional tentang status kota Yerusalem.

Konsensus internasional dlm Resolusi Majelis Umum PBB No.181 tahun 1947, menganggap Yerusalem adlh wilayah yg harusnya berada di bawah kewenangan internasional, dan diberikan status hukum dan politik yang terpisah.

Saya memandang Trump harus memikirkan ulang kebijakannya ini. Hampir seluruh negara-negara besar, termasuk negara yg dekat dgn AS seperti Inggris, Perancis, dan Arab Saudi, meminta agar kebijakan tsbt dipikirkan ulang.

Sebab dengan adanya keputusan sepihak ini, sama saja menghancurkan upaya perdamaian di Yerusalem yang telah dibangun sejak 70 tahun.

Saya mengapresiasi sikap kementerian luar negeri Indonesia yg telah memanggil Dubes AS. Tapi akan lebih baik lagi jika Presiden Jokowi dpt langsung memberikan pernyataan yg lugas. Bahkan dapat menyampaikan langsung kepada Trump.

Indonesia sebagai negara demokrasi muslim terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab lebih untuk menyampaikan sikap penolakan tersebut,"
tulis Fadli Zon.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, Fadli Zon menilai, pernyataan tersebut muncul tiba-tiba dan seperti pengalihan isu.

"Pernyataan itu menurut saya benar-benar pernyataan yang seperti out of the blue, tiba-tiba, muncul dari langit," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Ia menduga, pernyataan Trump tersebut merupakan pengalihan isu dalam negeri seiring banyaknya dorongan masyarakat dari berbagai kalangan yang menginginkan Trump lengser.

Hal itu dampak dari sejumlah kebijakan Trump yang dinilai kontroversial.

"Saya melihat bahwa apa yang disampaikan oleh Trump ini lebih kepada upaya dia untuk mengalihkan isu-isu domestik yang terjadi karena semakin banyak serangan politik di dalam negerinya kemudian mengangkat isu ini sebagai salah satu isu yang mungkin bisa mengalihkan," kata Fadli Zon. (*)

Editor: Tinwarotul Fatonah
Sumber: TribunWow.com

TRIBUNNEWS


Ha-ha-ha! Rasain dibully Netizen! emoticon-Leh Uga
Salah Fadli Zon sendiri sih...kenapa ia dulu mendukung Trumpemoticon-Leh Uga
0
21.5K
186
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan