Truk sarat muatan ayam terguling di ruas jalan raya Kalangbret, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (21/10/2017) karena kecelakaan tunggal. Jumlah korban tewas tahun lalu mencapai 25.859 jiwa.
Kecelakaan lalu lintas, jamak kita dengar, atau kita lihat sehari-hari. Berita, kabar atau malah

Menurut Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, masalah lalu lintas yang paling tinggi adalah kecelakaan di jalanan. Menurut Tito, angka kecelakaan di Indonesia masih tinggi di antara negara-negara ASEAN.

"Korbannya lebih banyak dari jumlah korban kasus terorisme," kata dia, saat membuka Forum Polantas ASEAN 2017, di Jakarta, Rabu (15/11/2017) seperti dikutip dari Antaranews.com.

Tito mengatakan, enam negara yang paling tinggi angka kecelakaan lalu-lintasnya adalah Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Laos. Brunei Darussalam dan Singapura memiliki jalur lalu-lintas paling baik dan angka kecelakaan terendah di ASEAN.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan, menurut data Polri, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 30 ribu per tahun.

Tanpa memandang remeh kasus dan korban terorisme, jumlah korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas memang berlipat jika dibandingkan.

Menurut data Institute for Economic and Peace, sejak 2002 hingga 2014, ada 226 aksi terorisme. Korban tewas mencapai 466 jiwa dan 1.302 orang luka-luka serta 392 bangunan rusak.

"Dibandingkan kejahatan terorisme, kriminal lain-lain, (selisihnya) jauh," kata Royke seperti dinukil dari detikcom.

Royke mengatakan isu lalu lintas, seperti kecelakaan, menjadi isu yang kurang diperhatikan. Perkiraan Royke, hal tersebut terjadi karena jumlah korban kecelakaan lalu lintas per kasus tidak banyak.

"Jumlahnya (korban tewasnya) kalau dikumpulin per bulan, per tahun besar juga," ucap dia.

Merujuk data dari Polri, jumlah korban tewas tiap tahun di kisaran 25-30 ribu orang. Jika dihitung dengan korban luka, jumlahnya mencapai ratusan ribu orang per tahun.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan yang dilansir Viva.co.id, jumlah kecelakaan lalu lintas 2016 mencapai 108.374 peristiwa. dan memakan korban setidaknya 25.859 orang meninggal dunia dan 143.852 korban luka-luka. Artinya, setiap hari ada 70 sampai 71 orang tewas di jalanan karena kecelakaan lalu lintas.

Korban kecelakaan terbanyak memang dari kalangan muda. Bahkan, ditilik dari profesi, ternyata bukan pengemudi yang paling banyak celaka di jalan raya. Justru pelajar dan mahasiswa yang paling banyak celaka.

Data Kementerian Perhubungan juga menunjukkan 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia. Yakni terkait kemampuan serta karakter pengemudi.

Sedangkan 30 persen disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan, dan 9 persen disebabkan faktor kendaraan yang tidak laik jalan.

Sedangkan menurut Royke menilai penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah faktor kecepatan. Karena itu, menurutnya, polisi penegakan aturan di jalan harus didukung sarana yang memadai untuk menekan angka kecelakaan.

Hal ini didukung oleh data Polri, yang menunjukkan kecelakaan paling banyak bukanlah tabrakan dua kendaraan atau lebih, tapi kecelakaan tunggal.

Sedangkan kendaraan yang paling banyak celaka adalah sepeda motor.

Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi penyebab tingginya korban kecelakaan pengguna sepeda motor karena tidak menggunakan helm saat berkendara.

"Korbannya biasanya adalah mereka yang berpenghasilan rendah, mereka yang bersepeda motor," katanya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ding-terorisme

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Media diminta setop istilah penyanderaan warga di Papua

- Kesalehan tak menjamin bebas dari perilaku korupsi

- Jadi DPO, tak ada kekebalan buat Novanto