HOT THREAD KE 68
*06 November 2017*

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.



Musik menjadi salah satu instrumen yang bisa membuat kita menjadi tenang. Selain menenangkan, musik juga bisa membuat kita menjadi semangat. Dan masih banyak lagi manfaat lain yang membuat banyak orang punya kesenangan atau hobi untuk mendengarkan musik.

Untuk bisa mendengarkan musik di zaman now, tidaklah sesusah di zaman old. Tinggal streaming di aplikasi musik, kita bisa mendengarkan lagu sesuai dengan mood kita, bahkan udah tersedia playlistnya. Kalau di zaman old, salah satu cara biar bisa up to date musik ya musti pantengin radio. Dan ngomong - ngomong masalah radio, tentu nggak lengkap kalau enggak ngomongin penyiarnya. Sama seperti musik, penyiar radio jaman dulu (baca : periode tahun 2000 an) berbeda dengan penyiar radio di jaman sekarang.




Penyiar radio tuh misterius.


Dengerin suaranya tiap hari tapi nggak tau wajah dan rupanya seperti apa. Misterius kan? Itulah yang terjadi dengan penyiar radio di jaman dulu. Ya kalau stasiun radionya deket rumah, bisa main ke sono trus kenalan. Kalau kita tinggalnya jauh apalagi berbeda kota dengan kantor stasiun radionya, ya cuman bisa membayangkan aja kayak apa sih bentuk komuknya.



Sekalinya ketemu, suara sama wajah nggak sesuai.


Kadang saking ngefans - nya sama penyiar radio favorit, nggak jarang loh ada yang sampe bela - belain dateng ke kantor stasiun radio cuman buat ketemu sang idola. Dari rumah, sang fans udah punya ekspektasi lebih. Di pikirannya, dari suaranya yang merdu dan empuk, pasti nih penyiar cantik deh. Nyampe kantor stasiun radio, lah kok...? Ternyata badannya segede gaban.



Penyiar radio jadi profesi favorit.


Karena di zaman old hiburan yang bisa dengan mudah di dapet ya cuman radio. Belum ada gadget canggih seperti zaman now yang bisa ngegame sampai denger musik cukup di smartphone. Dulu mah hiburan yang bisa di bawa ke mana - mana cuman radio aja. Dari seringnya denger radio, jadilah orang beranggapan jadi penyiar radio tuh enak. Kerjanya cuman modal suara doang, duduk - duduk di ruang ber -AC dan bisa nge-play lagu sesuai selera dia. Apalagi kalau ada lagu baru, stasiun radio pasti dapet yang pertama dari pihak label sehingga penyiar radio pun bisa jadi yang pertama menjajal album anyar dari sang artis/band.



Bisa ketemu artis.


Ini juga salah satu keuntungan kalau jadi penyiar radio. Bagi kita - kita yang cuman jadi pendengarnya, kadang suka iri deh. Kalau ada artis atau band yang menggelar konser di berbagai kota, biasanya tuh artis bakal mampir buat promo di salah satu radio di kota yang ia singgahi. Enak bener ya jadi penyiar radio, bisa langsung ketemu sama artis ibukota, minta tanda tangan, ngajak foto bareng bahkan ngobrol dan dapetin album yang biasanya belum banyak di pasaran.



Beda dengan zaman now.


Seiring dengan pamor radio yang menurun, keinginan orang untuk jadi penyiar radio pun juga ikut meredup. Selain itu, penyiar radio di zaman now sudah tidak se misterius dulu. Biarpun tidak bisa bertemu secara langsung tapi sekarang masih bisa ngintip profil dan komuknya di sosmed.
Apalagi sekarang udah ada aplikasi live streaming, jadi pada saat mereka siaran, kita bisa liat apa yang terjadi di studio juga.



Aku yang dulu bukanlah yang sekarang. Mungkin quote itu cocok di sematkan untuk profesi seorang announcer atau lebih di kenal dengan penyiar radio. Dulu yang misterius, dulu yang jadi profesi yang di favoritkan tapi seiring berkembangnya teknologi semua itu kini telah berubah.









Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Pengamatan dan opini pribadi TS