dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Umat Islam Tolak Purwakarta Dijadikan Kota Berhala
Umat Islam Tolak Purwakarta Dijadikan Kota Berhala

Oleh:

Tempo.co

14 Juli 2011 18:42 WIB



Deretan patung mini yang menggambarkan saat shalat berjamaah pada acara Islamic Art Auction di Jakarta (12/9).(Tempo/Zulkarnain)

TEMPO Interaktif, Purwakarta - Ratusan santri dan umat Islam di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menolak kota mereka dijadikan kota 'berhala' yang digagas Bupati Dedi Mulyadi. Penolakan dilakukan dengan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor bupati di Jalan Gandanegara 25.

Para santri yang dimotori tokoh Forum Ulama Indonesia Purwakarta, Abdullah AS Joban dan Ridwan Syah Alam itu bergerak dari pasar Rebo. Ada yang jalan kaki, ada juga yang naik sepeda motor. Sepanjang perjalanan para pengunjuk rasa meneriakan yel-yel dan hujatan terhadap Dedi yang menurut mereka sedang berkhayal untuk menjadikan Purwakarta sebagai 'Kota Kerajaan'.

Salah satu poster yang diusung demonstran, tertulis kalimat, "Bupati stop berkhayal, nanti bisa kena azab."

Kami ingin bertanya pada Bupati Dedi, kenapa berani-bernainya menjadikan kota santri menjadi kota patung," kata Joban. "Dedi telah melukai hati umat Islam Purwakarta."

Menurut Joban, membangun patung di mana-mana merupakan tindakan musyrik. "Sewaktu Dedi membangun gapura dimana-mana kami diam, tapi, ketika patung dibangun dimana-mana, maka kami harus turun jalan," kata Ridwan, salah seorang peserta demonstrasi.

Menurut Joban, Bupati Dedi sudah melakukan langkah-langkah kontroversial dan kontraproduktif sepanjang kariernya. Sejak jadi wakil bupati hingga sekarang menjadi bupati, perilakunya tak berubah. "Dia sudah berani menyamakan Al Qur'an dengan seruling, dan kini membuat banyak patung, padahal itu perbuatan musyrik," kata Joban.

Dedi Mulyadi menampik semua tudingan itu. Dia mengaku tak berniat menjadikan Purwakarta menjadi kota berhala dengan banyaknya patung dibangun. "Saya ingin Purwakarta memiliki karakter dan ciri khas supaya lebih dikenal luas masyarakat luar," kata Dedi.

Aksi unjuk rasa ratusan santri tersebut mendapat pengawalan ketat dari personil kepolisian Polres Purwakarta. Mereka tak berhasil masuk halaman kantor bupati. Alhasil, bertemu Bupati Dedi pun juga tak berhasil. Polisi mengamankan kantor bupati dengan memnblokade pintu gerbang.

NANANG SUTISNA


Read more at https://nasional.tempo.co/read/34663...Y8wu7DqPmjY.99

0
4.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan