Kisah suami istri yang menarik untuk kita simak ini adalah salah satu contoh untuk ente semua yang ingin berpetualang dengan cara antimainstream, mengapa tidak? Diketahui Hakam Mabruri (35) dan sang istri Rofingatul Islamiah (35) ini mengayuh sepeda tandem dari Malang hingga Mesir lo

Awal perjalanan dimulai dari Malang, Jawa Timur, 17 Desember 2016 silam dan tiba di Mesir pada Selasa, 17 Oktober 2017. Butuh waktu sekitar 304 hari atau 10 Bulan dengan mengayuh sepeda tandem tersebut

Perjalanan panjang yang dimulai dari kota Malang tersebut didasari dengan semangat berpetualang dan juga keinginan sang suami Hakam Mabruri yang ingin menunjukan kepada dunia tentang Islam indonesia yang moderat dan membawai kedamaian.


Bagi Hakam, perjalanan kali ini bukanlah kali pertama baginya, namun perjalanan kali ini adalah pertama kalinya ia mengajak sang Istri. Sedangkan bagi sang istri perjalanan ini adalah bentuk pengabdian dia dalam mendampingi Suami tercinta, sekaligus guna memperkuat sikap tawakal mereka sebagai keluarga kepada Allah SWT.



Bagi Hakam dan istri, salah satu kendala terbesar mereka selama perjalanan adalah perbedaan bahasa yang notabene sebagai media komunikasi dengan penduduk-penduduk lokal, khususnya ketika mereka melewati kota-kota kecil yang penduduknya jarang sekali bisa berhasa Inggris, apalagi menurut ia (Hakam), ia mengaku bahwa kemampuan berbahasa Inggrisnya terbatas, sekitar "50-50" ungkapnya.

Di KBRI Kairo, mereka bercerita salah satu pengalaman uniknya ketika harus beradu argumen dengan polisi perbatasan Myianmar karena tidak diperbolehkan memasuki wilayah Myanmar lewat jalur darat melalui Thailand. Hakam baru memahami peraturan bahwa harus memiliki visa jika ingin masuk wilayah Myanmar lewat jalur darat setelah menelepon KBRI Bangkok. Setelah beberapa penjelasan dari KBRI Bangkok, naas mereka berdua dengan terpaksa harus kembali mengayuh sepeda sejauh sekitar 560km ke Bangkok untuk mengurus visa.
Meski ada kendala pada bahasa, keduanya menyebut masalah itu bisa diatasi dengan "bahasa hati". "Saya yakin semua manusia punya perasaan dan hati untuk mengerti semuanya" ujar Hakam Mabruri

Dengan berbekal Bahasa hati dan Bahasa Inggris yg seadanya, Hakam bersama Istri diterima dengan baik oleh banyak penduduk setempat yang ditemuinya selama perjalanan menuju Mesir. Mereka menerima banyak bantuan selama perjalanan dari penduduk lokal dalam bentuk penginapan gratis maupun Makanan.


Pada Minggu (29/10) pagi, Hakam Mabruri dan istri menyempatkan diri mampir ke KBRI Kairo dan bertemu dengan Dubes RI, Helmy Fauzy, dan seluruh staf KBRI Kairo yang sedang melakukan kegiatan rutin olahraga bersama setiap hari minggu.

Hakam Mabruri dan sang Istri pada kunjungan tersebut juga di minta untuk berbagi pengalaman selama perjalanan sejak dari Indonesia. Hakam dan Istri mengatakan bahwa mereka berencana akan mengelilingi Mesir selama 2 minggu ke depan sambil menunggu proses visa Arab Saudi.



Bagi Dubes Helmy Fauzy, ini merupakan pengalaman pertama menerima warga Indonesia yang bersepeda keliling dunia apalagi dengan sepeda tandem suami-istri.
“Kegiatan seperti ini sangat positif dengan membawa nama Indonesia sebagai salah bentuk diplomasi yang dapat dilakukan oleh warga Indonesia” ujar Dubes Helmy Fauzy.
“KBRI Kairo akan memberikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan selama Hakam Mabruri dan istri berada di Mesir,” tambahnya.