Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adekgemesAvatar border
TS
adekgemes
Payah! Pendemo Go-Jek Salatiga Ketika diskusi Mencari Solusi Malah Walk Out




Buntut dari penolakan Go-Jek Salatiga sedianya akan dilakukan dialog antara pihak pendemo (angkot) dan pihak Go-Jek Salatiga. Hal tersebut juga berakhir mengecewakan karena pihak yang menolak, paska demo ke kantor Walikota beberapa hari lalu melakukan walk out saat diskusi akan berlangsung.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Tow, ditemukan bahwa sosialisasi manajemen Go-Jek dengan perwakilan Angkot di Salatiga perihal persoalan angkutan umum di kota tersebut tidak menemukan titik temu.

Penyebab utamanya adalah karena Agus Siswanto, Ketua Induk Paguyuban Angkutan Kota Salatiga (Kipas) meninggalkan pertemuan karena ia merasa tidak ada yang perlu dibahas dalam pertemuan tersebut.

Baca:

Larang Gojek Beroperasi, Walikota Salatiga Dipetisi dan Ramai Dicibir Netizen
Lawan Penolak Go-Jek, Warga Salatiga Demo via Facebook
Menurutnya, Go-Jek melakukan tindakan tidak tepat sebab tidak pernah mengajukan izin atau pemberitahuan terlebih dahulu ketika akan memulai beroperasi di Kota Salatiga.

“Kami masih berpegang teguh pada komitmen kami dengan Bapak Walikota Yuliyanto yang melarang beroperasinya Go-Jek di Kota Salatiga,” ungkap Agus Siswanto, sesaat setelah meninggalkan lokasi pertemuan di RM Mina Kencana.

Menurutnya, kehadiran Go-Jek di kota tersebut juga menimbulkan keresahan terhadap angkutan kota, taksi dan ojek konvensional di wilayah tersebut. Ia juga beranggapan bahwa pihak Go-Jek dianggap tidak memiliki itikad baik karena tidak mendatangi semua pihak termasuk Pemkot Salatiga dan kru angkutan kota ketika akan memulai beroperasi.

Tidak ditemukannya titik temu dan tidak tuntasnya pertemuan tersebut juga disesalkan oleh Kepala Dishub Salatiga Ady Suprapto. Pertemuan tersebut bertujuan menacari solusi atas polemik antara Go-Jek dan Ojek Pangkalan.

“Idealnya, harus ada pertemuan lagi antara Go-Jek dan kru angkot maupun ojek pangkalan. Sesuai arahan Walikota, pada dasarnya di Salatiga terbuka untuk Go-Jek. Namun, dengan catatan tidak terjadi gesekan di tengah masyarakat,”tambahnya.

Ady juga menambahkan, sebenarnya tidak ada regulasi pasti tentang perizinan Go-Jek selama tidak menggangu kondusifitas Kota Salatiga. Plt Kepala Dinas Kominfo Salatiga yg juga hadir dalam pertemuan tersebut juga menambahkan bawasanya izin aplikasi itu dari Kementrian Kominfo sehingga dinas setempat tidak bisa menolaknya.

Kepala Go-Jek Regional Jawa Tengah dan DIY, Delly Nugraha menyangkan sikap awak angkot maupun ojek pangkalan yang memutuskan keluar pada saat diadaknnya pertemuan. “Kami akan melakukan sosialisasi dengan pendekatan personal, misalnya kepada ojek pangkalan, kru angkutan dan taksi. Intinya kehadiran kami nanti tetap bisa membuat suasana kondusif.

Menurutnya, kehadiran Go-Jek di Kota Salatiga justru untuk membantu para pekerja sektor informal seperti para ojek pangkalan agar supaya memilki penghasilan lebih baik dan waktu kerja yang lebih efisien.

Delly juga menambahkan bahwasanya dalam perekrutan mitra, manajemen Gojek lebih mengutamakan ojek pangkalan dan taksi lokal untuk bergabung terlebih dahulu.

“Kami memiliki prioritas untuk para ojek pangkalan dan taksi lokal asal telah memenuhi persyaratan yang ada. Bahkan pihak Go-Jek hanya akan menerima mitra dengan KTP lokal. Ini untuk memastikan kaami dengan tepat membantu pemberdayaan masyarakat dan menyerap pengangguran di kota tempat kami berada,” tegasnya.

(Tow)


Spoiler for tsum:


Hmmm dikasih sosialisasi malah walkout, maunya apa? emoticon-Cape deeehh
0
2.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan