Hai semuanya, izinkan gw ya buat thread khusus curhatan hati gw? Sebenarnya gw agak kesel, karena ini thread gw ke dua kalinya gw buat, dimana sebelumnya gw udah nulis panjang – panjang berderet kebawah dan tiba tiba komputer gw konslet. Dan tiba – tiba ngerestart sendiri. Jadi mau gak mau gw tulis lagi –dari tulisan kosong. Ya, mau gimana lagi? Kan udah konsekuensi gw mau curhat disini, daripada unek unek gw gak tersalurkan gw jadi uring uringan. Kan gak baik juga? heheh

Well, daripada gw takut koslet lagi saat gw nulis panjang, sekarang gw save tiap paragraf, biar aman jauh darimasalah yang gw gak inginkan.
Jadi begini, gw adalah seorang pria dewasa yang sudah dibilang sudah cukup matang untuk melakukan pernikahan. Nah, masalahnya gw ini belum ada perempuan yang gw harapkan untuk menjadi pendamping hidup. Walaupun gw udah punya perempuan perempuan yang nemenin hari – hari gw, perempuan tersebut tidak hanya satu, bisa ada dua atau tiga perempuan. Mereka selalu ada disaat gw butuhkan. Dan begitu sebaliknya gw ada selalu dia membutuhkan gw.
Gw menjalankan hubungan dengan wanita – wanita itu tidak lebih sebagai HTS. Bisa dibilang statusnya ade dan kakakaan, tidak ada perasaan lebih dan tidak ada yang kita rencanakan kedepan, kecuali menjalani hari hari seperti biasanya layaknya temen. Bagi gw, melakukan hubungan HTS lebih enak, daripada melakukan hubungan status, yang akhirnya menjadi dilemma ketika ada masalah dan menjauhkan segala yang tidak kita inginkan. Yaitu perpisahan untuk selamanya. Jadi gw membuat mereka (perempuan – perempuan) tersebut layaknya teman, tetapi selalu dapat menjadi tempat yang teduh untuh bersandar. Mungkin, gw bisa dibilang player? Tapi biarlah itu menjadi status orang orang yang seperti gw. Karena gw sendiri melakukan itu dengan enjoy. Dan mereka pun tak terpaksa melakukan hal itu. Jadi seandaainya diantara kita sudah menjalin hubungan dengan pria / perempuan lain, tidak ada masalah. Toh kita kan hanya teman. Bukan ada hal yang harus di baperin, atau bagaimanalah seorang yang dilema ditinggal kekasih.

Nah masalahnya, beberapa hari lalu...
Gw di kontak oleh first love, dia kontak gw dari FB setelah dua bulan gw ucapkan “happy birthday” via Facebook. Sontak, dengan hati yang sumringah gw seneng banget bisa di bales sama dia. Lalu tanpa malu – malu dia minta id Line gw. Dan gw berilah, kemudian dia add.

Namun sebelumnya, buat kalian pada tahu, kenapa gw bisa katakan dia first love gw ? Karena gw sendiri, sudah merasakan cinta tumbuh subur dalam hati gw sudah semenjak dari TK – SD karena dia. Jadi perempuan ini, yan beda satu tahun dari umur gw. Awal kenal dari kenangan masa lalu ibu gw, dan ibunya menjalin pertemanan sangat dekat. Ibu gw dan ibunya, adalah salah satu karyawan maskapai pernerbangan besar masa jaman Orba.

Ketika itu, gw masih kecil gw sering di ajak untuk jalan – jalan bersama ibu gw, dan sampai akhirnya gw di ajak ke acara besar peringatan ulang tahun maskapai perbangan besar itu. Tepatnya di puncak, kebun teh, acara itu dimeriahi dengan perlombaan dan orang tua yang membawa anak – anaknya untuk memeriahkan acara. Ibu gw, mengenalkan kepada temennya (ibunya dia) dan kemudian kepada anaknya. Ternyata waktu gw melakukan permainan suatu perlombaan, gw sama dia selalu di sandingkan berdua, dan akhirnya gw sama dia selalu akrab dan kemana mana jalan berdua. Tanpa menghiraukan orang tua kita bedua. Hahaha

Gw inget betul, gw sering bawa gadis kecil jalan berdua, dan peggangan tangan bareng sambil jalan. Gw lihat wajahnya begitu manis, dan cantik seperti gadis gadis putri Jawa yang mempesona namun perempuan ini lebih nampak imut. Nah, begitu ibunya, nyariin anaknya kemana. Gw selalu di jewer dan ngomelin gw “bilang jangan ajarin yang bandel” tetapi, setelah gw terpisah dia balik ke ibunya, gw selalu mindik mindik dari belakang keramaian orang, dan perempuan itu balik lagi ke gw, dan gandengan lagi. Kemudian sampai akhirnya gw minta naik kuda, dan peluk dia darik belakang.

Setelah semua itu jadi ketauan dari ibu gw berdua, gw akhirnya di bolehin oleh ibu – ibu kita. Malah sempat ibu gw mengabadikan foto kita berdua, yang nampak lucu – lucu pada saat itu. Gw pakai topi warna hitam, dengan baju ke maskapai yang ke gombrangan, dan dia juga pakai baju maskapai yang sama, namun dengan baju lebih maksimal cocoknya.

Dari hubungan awal pertama kali itulah, gw sama ibu gw dan ibunya, selalu membawa anaknya masing – masing untuk bermain bersama, setiap setahun dua kali – diluar acara ultah maskapai maupun wisata private berdua bareng keluarga, seperti di Ancol maupun taman bina ria.

Namun pecah, hubungan gw sama dia, setelah maskapai jaman orba itu collapse dan acara ultahan tidak di gelar lagi SAMA SEKALI! Jadi mau gak mau, gw berpisah sama dia, dan terakhir gw ingat, gw jalan bareng sama dia di Dufan, dimana ada wahana 3D pakai kacamata khusus untuk menonton sebuah pertunjukan aksi robocop yang heroik. Gw bener – bener, ketakutan karena kursinya goyangnya secara konstan dan menakutkan ketika adegan itu menabrak sebuah mobil yang terbakar, tapi begitu gw liat di disebalah, malah ketawa tawa dan tanpa menunjukkan muka yang ketakutan. Hahaha gw jadi malu sendiri, begitu parnonya kalau ingat kejadian itu.

Tapi, para pembaca masih ada kan di layar? Biarin gw balik lagi ya ke point dimana chat gw sama dia tersambung dari Fb ke Line... (Maklum, otak gw, terbiasa bekerja dengan kata – kata tulisan seperti ini, karena yang gw pikirkan adalah perasaan gw berada ada di hati dan jari jemari gw). Gw bukan penulis hebat, tapi gw pengen belajar. Dan gw masih ingin ada keinginan untuk melakukan hal riset besar di dekat dekat ini.

Tariik, napas yaa.. Jangan cape dengerin curhatan gw, kan gw udah bilang gw mau curhat...

Jadi pas kita, bersaling sapa di line, gw sama dia saling excited dan saling mengingat masa lalu tentang gw dan dia, dia tanpa malu – malu, ngomongin masalah keluarganya, masalah badannya yang makin gendut dan kebiasaanya yang suka tidur cepet. Di hari pertama gw chat, sama dia, gw chat pada jam 11 malam – dimana dia terbangun tiba – tiba. Gw gak ingin ganggu dia.

Tapi tiba – tiba dia kirimin gw, foto ibunya yang sudah almarhum, gw liat ibunya begitu cantik memakai hijab. Wajahnya sangat muda dan penuh keibuan. Dia bilang, dia sama ibunya baru saja pakai hijab pada tahun 2013.
Gw sangat appreciate atas dasar kesadaran itu, dia bilang ayahnya sangat over protective dan sangat memperhatikan kesehatan anaknya.. satu satunya. Maklum saja, bapaknya adalah seorang polisi yang sudah menjabat puluh tahun, dan sekitar empat tahun lagi baru pensiun. Bapaknya bukan polisi jalanan yang kerjaan rapihin lalu lintas, melainkan lebih ke arah klinisnya untuk meneliti kesehatan para polisi. Lebih tepatnya medis.

...

Pada malam itu, gw gak sambung lebih lanjut pada obrolannya, karena gw gak mau ganggu istirahat dia. Baru sehari dua hari chat, subuh subuh kemaren dia bales chat line gw setelah semalem jam 10 tidak dibales. Dan dia tanya “kerja dimana? “Tetapi, setelah gw bales jam 8 pagi, kelar gw masuk ke kantor. Dia gak bales lagi. Bahkan di read aja gak sampai hari ini.
Padahal, gw sangat mengharapkan dia bales, gw pengen mengulang kisah masa – masa cinta pertama gw, mungkin gw mikir kalo gw sama dia jadi, gw beruntung banget kali ya. Bisa nikah sama cinta pertama. Dimana gw pernah peggangan tangan bersama, naik kuda bareng, makan bareng di tenda kemah, liat binatang di kebun binatang, jalan jalan ke dufan. Dll sampai gw gak bisa itung berapa banyak moment indah sama dia, sampai sekarang pun. Gw masih simpan foto gw sama dia bocah selalu peggangan tangan dan naik kuda.
Ahh, gw terlalu banyak hayal, apa dia gak suka gw ya ?

curhat 22:44, 27 Juli 2017.