Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cubithidungAvatar border
TS
cubithidung
[Ask] Cara Mengenalkan Kekasih Janda ke Orang Tua
Mungkin masalah seperti ini pernah beberapa kali muncul di H2H. Tapi setiap permasalahan meski serupa memiliki latar belakang yang berbeda, dan gw pun memutuskan untuk mencari pendapat di sini. Oleh karena itu, gw jelasin latar belakangnya dulu ya, singkat padat jelas aja.

A. Tentang Gw

Anak laki2 sulung semata wayang, lajang, merantau, usia di akhir kepala 2, siap kimpoi.

B. Tentang Dia

Janda cerai, usia masih kepala 2 (lebih muda bbrp tahun), tanpa anak karena KB di awal perkimpoian yg dulu, cerai setelah bbrp bulan perkimpoian dengan alasan KDRT (gw udh cek n ricek background, liat, dan baca putusan cerainya langsung karena kepo, dan confirmed!), imannya bagus, cantik, sopan, sayang bgt sama keluarga, restu keluarga adalah segalanya, masih agak trauma.

C. Tentang Gw dan Dia

Di sini yang mungkin agak sedikit beda sama kasus2 serupa. Dia jujur tentang status dan hal2 lainnya ke gw sejak awal gw nyatain rasa nyaman gw ke dia. Ditengah kegalauan, logika gw tetep jalan dan gw mulai kepoin dst dst, sampe gw ketemu putusan pengadilan atas perceraiannya dan semua cerita dia dengan putusan pengadilannya klop: KDRT. Kegagalan di perkimpoian yang dulu bukan sepenuhnya kesalahan dia, tapi memang dia jatuh ke tangan yang salah.

Kemudian gw memantapkan hati untuk terus menjalani hubungan ini dengan yakin ke arah yang lebih serius, karena menurut gw dia adalah orang yang tepat bwt gw. Gw juga udah memutuskan untuk menerima semua masa lalunya, mencintai dia sebagai wanita tanpa melihat statusnya.

Gw juga udah pernah bicara dengan ortunya, mendapatkan respon yang baik dan direstui apabila memang berjodoh.

Masing2 gw dan dia udah saling tau kelebihan dan kekurangan masing2 dan saling menerima.

Jadi tentang apa yang kami jalani, perasaan masing2, dan masa lalu dia bagi gw udah gak ada masalah (jadi jangan tanya 'ente sendiri yakin apa nggak' ya gan, udah clear di sini, gw udh yakin).

D. Tentang Permasalahannya

Karena masalah jarak, ortu gw belum pernah ketemu secara langsung tapi udah sering denger cerita2 gw ttg dia (selain masalah status) dan dapet respon yang baik.

Dalam waktu dekat gw ingin mengenalkan dia ke ortu dan gw yakin juga akan dapet respon yang baik, mengingat dia pada dasarnya adalah seorang wanita yang baik, cantik, sopan, dan agamanya bagus.

Rencana gw ingin ortu mengenal dia sebagai wanita terlebih dahulu sebelum ortu mengetahui statusnya, dengan tujuan agar ortu dapat menilai dia secara objektif tanpa memandang status. Tapi, kesempatan ini akan datang cuma 1x karena ortu harus pulang ke kampung lagi.

Dia juga belum siap untuk buka2an tentang statusnya ke ortu gw di pertemuan pertama nanti, tapi di sisi lain dia khawatir dianggap tidak jujur dari awal.

Dia takut menyakiti ortu gw dan dia menyatakan akan mundur apabila ortu gw tidak bisa menerima dia setelah tau statusnya, karena bagi dia restu ortu gw adalah segalanya.

E. Tentang Ortu Gw

Ortu gw sayang dan protektif bgt, karena gw anak laki2 pertama dan satu2nya. Gw masih sering dianggap 'belum dewasa' dan manja, kadang2 ortu jg menganggap gw 'ngambekan' dan keras kepala. Mereka keras dan gw dididik dengan keras dan tegas, tapi ketegasan itu tidak selalu dapat digunakan terhadap mereka (intinya, "nurut nak klo orang tua ngomong".)

Gw pernah terlibat diskusi tentang 'keperawanan calon istri' dengan mereka yang pada pokoknya diskusi tersebut berujung pada kesimpulan "asalkan suami bisa menerima keadaan istri yang dulunya pernah berbuat 'kesalahan' (tidak perawan lagi), tdk ada masalah, tergantung hati masing2, asal jangan diungkit." tapi diskusi tersebut tidak secara spesifik membicarakan status janda dan dia.

Ortu gw sangat concerned dengan apa yang akan dikatakan oleh keluarga2 lainnya, seperti gosip, gunjingan, asumsi, dan sejenisnya ("nanti apa kata orang?" atau "jangan2 dipelet ya kamu?").

Setelah ortu tau nanti, pasti gw disuruh untuk cari yang lain. Untuk yang ini gw gak mau, tapi gw juga gak mau durhaka. Gw ingin win-win solution.

F. Kesimpulan Kami Tentang Permasalahan Ini

Gerbang duniawi terakhir yang harus kami lalui agar dapat membangun rumah tangga dengan bahagia adalah restu dari ortu gw, tanpa durhaka, tanpa menyakiti, dan tanpa menutup-nutupi. Cuma tinggal ini aja. Sisanya kehendak Tuhan.

Sekali lagi soal perasaan masing2, soal masa lalu dia, bagi kami berdua sudah tidak ada masalah.

Atas uraian-uraian di atas, izinkanlah gw minta saran agan2 sekalian:

1. Bagaimana pendekatan yang sebaiknya dilakukan dalam mengenalkan dia pada pertemuan pertama nanti untuk menimbulkan kesan baik? Mengingat kesempatan mengenalkan ini cuma datang 1x dan selanjutnya akan butuh waktu lama untuk dapat bertemu lagi.

2. Bagaimana dan kapan sebaiknya memberitahu ortu tentang status dia, tanpa membuat ortu menganggap dia 'tidak jujur' atau 'menutupi'? Karena ke gw, dia sama sekali tdk menutupi apapun dan jujur apa adanya. Gw pun ingin ortu gw bisa menerima dia sebagaimana gw menerima dia: [sebagai seorang wanita untuk dijadikan teman hidup].

3. Bagaimana cara menunjukkan kepada ortu bahwa gw 100% yakin dan bisa bertanggung jawab dengan pilihan dan keputusan gw tanpa harus merasa atau dianggap durhaka? Gw pengen win-win solution, saling menerima.

4. Bagaimana cara yang baik untuk meyakinkan ortu agar tidak perlu concerned sama pendapat orang2 terutama keluarga2 lainnya yang sama sekali tidak tau 'the full story'?

5. Bagaimana cara menenangkan dia agar tidak perlu khawatir dianggap tidak jujur dari awal? Karena memang sekali lagi gw pengen ortu gw kenal dia lebih jauh terlebih dahulu tanpa melihat status.

Terima Kasih sebelumnya. emoticon-Smilie
Diubah oleh cubithidung 28-01-2016 22:20
0
16.7K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan