Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xenorangersAvatar border
TS
xenorangers
Kisah Buruh Tani Lulusan SMA Yg Sukses Jadi Milyader Berkat Facebook

Saya mengenal anak muda yang bersahaja ini dari Facebook. Namanya Zain Fikri. Ia hanya lulusan SMA dari sebuah sekolah yang tidak favorit di Kabupaten Grobogan (Purwodadi) – sebuah kota yang tidak gemerlap layaknya kota Jakarta atau Bandung.

Semasa SMA, ia suka membantu ayahnya yang buruh tani di sawah nun jauh di Grobogan sana.

Profil Zain di Facebook juga agak unik : tanpa malu ia menyebut dirinya mantan buruh tani, mantan tukang pacul di sawah.

Lalu, bagaimana ia bisa menghasilkan 1M per tahun dari Facebook Marketing?

Zain Fikri memang dibesarkan dari keluarga yang tidak berada. Ayahnya hanya buruh tani kecil di sawah, dan saat kecil makan 3 kali sehari adalah sebuah kemewahan.

Selepas SMA, Zain sempat bekerja sebagai sales keliling jualan konveksi. Namun dagangannya kurang laku.

Ia lalu mencoba jualan siomay dengan gerobak, jalan keliling kampung sambil membunyikan mangkoknya. Ia menyusuri jalanan sambil mendorong gerobaknya, di tengah sengatan matahari yang terik.

Namun ia kembali gagal dan tidak menemui hasil yang cukup. Akhirnya, ia banting stir melamar kerja sebagai penjaga warnet di Kota Purwodadi.

Ia diterima kerja sebagai penjaga warnet yang lokasinya 50 KM dari rumahnya di pinggiran kota. Tiap hari ia pulang pergi, dengan sepeda motor tua miliknya, demi gaji yang tak seberapa. Sebulan ia hanya digaji Rp 700 ribu.

Tiap hari, di sepanjang perjalanan yang jauh dan melelahkan saat berangkat dan pulang kerja, ia suka melamun : apakah ia harus menghabiskan hidupnya menjadi penjaga warnet dengan gaji hanya 700 ribu per bulan?

Di setiap perjalanan kerja di sepanjang pinggiran wilayah Grobogan, ditemani hamparan sawah di kanan kirinya – tempat ia pernah menjadi tukang pacul, ia merenung : apakah ia masih punya hak untuk menjadi orang yang lebih makmur.

Renungan itu selalu membayang di kepalanya, ditengah desing suara motor tua-nya yang terseok-seok.

Di saat menjaga warnet itulah, ia lalu mengisi waktu senggangnya dengan bermain Facebook. Ia berpikir, apakah bisa ia mendapatkan income tambahan dari Facebook ini?

Begitulah, ia lalu banyak membaca artikel tentang Facebook dan cara menghasilkan income dari Facebook.

Dari proses pembelajaran otodidak itu, ia paham prinsip kunci dalam Facebook Marketing : sebelum berpikir menghasilkan uang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah rutin sharing status yang bergizi dan bermanfaat. Pelan-pelan kamu akan mendapatkan follower atau friends yang loyal dan suka dengan statusmu.

Begitulah, ia mempraktekkan prinsip kunci itu dengan tekun. Ia selalu update status tentang perjuangan hidup dan pengembangan diri dengan rutin. Dua hingga tiga kali sehari.

Ia sendiri bilang, ia sebenarnya tidak begitu pandai menulis. Namun ia paksa untuk melakukannya dengan tekun. Ala bisa karena terbiasa, begitu kata pepatah. Dengan praktek secara konstan tanpa kenal lelah, pelan-pelan skills menulis Zain bisa tumbuh.

Ya, skills hanya bisa tumbuh dengan dipraktekkan. Bukan hanya dibaca dan dianalisa, dan dilamunkan.

Pelan-pelan Zain akhirnya bisa menjaring banyak followers yang suka dengan statusnya. Ia lalu ajak pula followers-nya di FB untuk add pin BBM dia, demi mendapatkan broadcast yang bergizi secara rutin.

Sungguh itulah esensi kunci sukses “Relationship and Facebook Marketing” yang banyak diajarkan bloger-bloger luar negeri. Dan mengejutkan : mantan tukang pacul dari Grobogan ini dengan tekun telah mempraktekkan ajaran yang amat powerful itu.

Melalui update status secara rutin dan broadcast BBM secara berkala semacam itu, sejatinya Zain Fikri sedang membangun “kolam” atau audience yang siap membeli apapun yang kelak akan ia jual. Prinsip soft selling yang sangat cerdas.

Begitulah, setelah mendapatkan banyak followers dan kontak di BBM dia, Zain Fikri merilis produk yang kiranya laku dijual. Produk yang ia jual adalah : buku yang ia tulis bersama rekannya, dan aneka kaos dengan slogan motivasi.

Tema buku yang ia tulis antara lain tentang Facbeook Marketing, dan ia sajikan dengan bahasa yang praktis nan membumi. Ia lalu jual buku ini secara direct (tidak melalui toko buku) melalui followersnya yang menjadi reseller.

Karena sudah punya basis audience yang luas (yang ia raih melalui update status Facebook yang rutin dan bergizi); maka ia mampu mejual buku-bukunya dengan laris.

Saat ini, bersama team reseller-nya (yang ia bina melalui Facebook Group), Zain Fikri mampu menjual sekitar 2000 eksemplar buku per bulannya. Setelah dipotong biaya produksi dan komisi reseller, ia mampu mendapatkan profit bersih sekitar Rp 50 ribu per bukunya.

Artinya ia bisa meraih profit bersih Rp 100 juta per bulan, atau Rp 1,2M per tahunnya.

Sebuah angka yang amat mencengangkan untuk anak muda mantan TUKANG PACUL, hanya lulusan SMA TIDAK Favorit, dari sebuah wilayah udik bernama GROBOGAN.

Ada 3 pelajaran hidup yang layak kita kenang dari kisah Zain Fikri ini.

Life Lesson # 1 : Setiap Orang, Siapapun Dia, Bisa Mengubah Nasibnya
Ya, perubahan nasib ternyata memang tidak mengenal kelas sosial, latar pendidikan, atau domisili dimana Anda tinggal.

Zain Fikri hanyalah mantan tukang pacul lulusan SMA, bukan lulusan S1. Ia juga tinggal di kota kecil di Grobogan sana. Dan ia berasal dari keluargan buruh tani yang sangat tidak mampu.

Toh itu semua tak membuat ia gentar dalam perjuangan mengubah nasibnya.

Karena itu agak aneh jika sejumlah orang enggan mengubah nasib dengan alasan : wah mas, saya cuma lulusan SMA. Atau saya gaptek mas. Atau saya kurang mampu dan ndak punya modal mas. Atau saya hanya tinggal di desa. Atau saya nggak paham ilmunya mas.

1001 alasan memang akan selalu muncul dari orang-orang yang tidak punya bakat untuk menjadi kaya.

Terus saja Anda mengeluarkan 1001 alasan biar hidupmu terus berkubang dalam kenestapaan.

Life Lesson # 2 : Gigih Mengubah Nasib dengan Praktek dan Action Tak Kenal Lelah
Zain hanyalah lulusan SMA tak favorit di Grobogan. Ia bukan lulusan S1 dari kampus megah di kota Jakarta, Jogja, Bandung atau Surabaya.

Namun ia mampu meraih income yang masif karena gigih mempraktekkan skills yang ia pelajari. Ia tekun latihan dan action, menulis 2 – 3 status bergizi tiap hari tanpa henti, tanpa kenal menyerah. Sebab ia percaya, proses yang dilakukan dengan konsisten, akan memberikan hasil yang menggetarkan.

Karena rajin latihan dan terus praktek dengan gigih, Zain yang cuma lulusan SMA bahkan bisa menulis buku. Sementara ribuan lulusan S1 hanya bisa jadi pengangguran.

Zain mungkin berbeda dengan para generasi milenial ngehek, yang punya hape keren, namun cuma bisa haha hihi di media social atau whatsApp, tapi penghasilannya pas-pasan.

Zain yang cuma lulusan SMA dan tukang pacul ini mungkin juga berbeda dengan kebanyakan anak muda lulusan S1 yang hanya sibuk melamun bagaimana caranya menjadi kaya, namun tak pernah action dengan gigih dan konsisten. Yang kalau action, hanya hangat-hangat tai ayam.

Maka wajar jika ironi pahit seperti ini terjadi : ada anak lulusan SMA namun penghasilan miliaran, sementara ribuan lulusan S1 dan S2 bekerja dengan penghasilan pas-pasan.

Atau penghasilannya tidak pernah cukup untuk DP beli rumah (cukupnya hanya untuk nyicil sepeda motor Vario). emoticon-Frown emoticon-Frown

Life Lesson # 3 : Prinsip Facebook Maketing
Kunci sukses Zain sejatinya adalah prinsip dasar yang banyak diajarkan dalam ilmu Facebook Marketing : gunakan Facevook untuk membangun interaksi dan engagement dengan audience yang luas, sebelum jualan.

Dulu di awal main FB, Zain selalu rutin update status yang bergizi tiap hari 2 hingga 3 kali tanpa henti. Cara yang sederhana namun powerful, dan jika dipraktekkan dengan tekun akan mampu menjaring followers yang loyal.

Begitulah, saat followers sudah banyak dan kenal dengan Zain, maka ia baru berjualan (dalam hal ini adalah jualan buku).

Ibaratnya : ia menanam benih melalui status-status yang bergizi. Dan setelah berbulan-bulan ia lakukan dengan konsisten, ia kemudian tinggal memanen hasilnya.

Lalu ia terus mengulangi proses itu secara konsisten. Repeat and always improve. Maka hasilnya amat maknyuss : penghasilan hingga 1,2 M per tahun.

DEMIKIANLAH, tiga life lessons yang bisa dipetik dari kisah mantan tukang pacul lulusan SMA yang tidak favorit, yang mampu menghasilkan 1M lebih dari Facebook Marketing.

Semoga pelajaran itu bisa menginspirasi Anda; dan kelak Anda bisa menjalani prestasi yang sama : meraih rezeki yang melimpah dan barokah, demi masa depan hidup yang lebih sumringah. Amin.

http://strategimanajemen.net/2017/07...ook-marketing/

Untuk Menambah Semangat & Wawasan
0
2.6K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan