JAKARTA, KOMPAS.com - Di dunia nyata, artis peran Gal Gadot juga layak disebut "wonder woman". Ibu satu anak ini pernah ditempa di kamp militer.

Selulus SMA, tepatnya pada 2004, tahun yang sama ketika ia memenangkan penghargaan Miss Israel, Gadot terdaftar sebagai tentara di pasukan pertahanan Israel.

Di negara asalnya sana, setiap anak muda yang sudah berusia lebih dari 18 tahun, harus mengikuti program wajib militer selama dua tahun. Gadot tak mengelak. Ia mengikuti program wajib militer itu sebagai combat trainer.

Sebagai informasi, Israel diketahui sebagai satu dari tiga negara yang tak pandang jenis kelamin dalam menyertakan warganya untuk ikut wajib militer. Pria dan wanita bisa bergabung.

Hasilnya, Gadot mengaku merasakan manfaat dari wajib militer itu. Katanya, "Kamu diberi waktu dua-tiga tahun, dan itu bukan mengurusi dirimu (tapi negara). Kamu belajar disiplin dan respek."

Pengalamannya itu pula yang membuatnya terdaftardalam pemeran film Fast and Furious sebagai Giselle.

"Menurutku, alasan utama sutradara Justin Lin menyukaiku adalah karena aku pernah di militer dan dia butuh pengetahuanku tentang senjata," kata wanita kelahiran 1985 ini.

Latihan Jadi Wonder Woman Lebih Berat

Menariknya, bagi Gadot, latihan untuk memerankan sosok Wonder Woman dirasakannya lebih berat daripada latihan selama wajib militer dulu.

Gadot sempat menceritakan menu latihannya demi film ini.

"Aku berlatih menembak selama enam bulan dan setiap harinya latihan enam jam. Aku latihan fisik tiap hari selama dua jam, dua jam latihan koreakrafi bertarung, dan satu jam setengah latihan berkuda. Ini sangat berat. Lebih berat ini (daripada latihan wajib militer)," katanya.
Sumber