Selasa, 30 Mei 2017 | 06:55 WIB
IRSYAN HASYIM | SSN



TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menetapkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab sebagai tersangka dalam kasus pornografi. Pengacara Rizieq, Kapitra Ampera, menyatakan kliennya akan pulang setelah Ramadan. Kepulangan Rizieq itu menandai adanya revolusi putih. “Kami mulai perang dengan hukum. Kami gunakan instrumen hukum secara konstitusional,” kata Kapitra saat konfrensi pers di Masjid Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 29 Mei 2017.

Menurut Kapitra, revolusi identik dengan penggulingan pemerintahan. Namun bukan revolusi itu yang dia maksud. Sebab dalam Islam pemerintahan yang sah dan dipilih oleh masyarakat dilarang untuk digulingkan. "Kami menerapkan Islam secara kaffah,"ujar Kapitra.

Penerapan hukum Islam, kata Kapitra, jangan setengah-setengah. Apalagi berdasarkan teologi, penggulingan pemerintahan hukumnya haram. “Kami akan sabar sampai dua tahun lagi,” katanya. "Peralihan kekuasan yang dipilih elegan dan konstitusional yakni tidak memilih lagi pada pemilihan presiden."

Penetapan Rizieq sebagai tersangka terkait percakapan mesum yang diduga antara dirinya dan Firza Husein. Polisi sudah lebih dulu menetapkan Firza sebagai tersangka. Bahkan berkas pemeriksaan Firza telah dikirim ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Link Berita : https://metro.tempo.co/read/news/201...etelah-ramadan



KAK Pitra tadi pagi Gak telet #SAHURAN Kan . . . .