l4d13putAvatar border
TS
l4d13put
Sebetulnya, Ini Yang Membuat Ahok Terjerembab
Sebetulnya, Ini Yang Membuat Ahok Terjerembab


KAMIS, 20 APRIL 2017

RMOL. Berbagai analisa mencoba mengaitkan kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta dengan kebangkitan sektarianisme. Disebutkan, bahwa kemenangan Anies Baswedan ditopang oleh isu agama.

Analisa seperti itu umumnya disampaikan oleh kalangan yang mendukung Ahok.

Analisa ini bersifat a-historis, dan secara implisit memotong rantai sejarah kepemimpinan Ahok di Jakarta. Seolah-olah Ahok baru berkuasa di Jakarta beberapa bulan lalu, sebelum rangkaian pemilihan gubernur dimulai.

Ahok jelas bukan seorang Muslim, dan Ahok jelas keturunan Tionghoa. Tetapi mengatakan bahwa Ahok kalah karena kedua hal itu, jelas tidak bijaksana.

Bukankah tak sedikit tokoh Tionghoa dan bukan Muslim yang tidak mendukung, bahkan mengecam Ahok dalam banyak kesempatan. Ada nama Lieus Sungkharisma, Kwik Kian Gie dan Zeng Wei Jian alias Kenken.

Ahok kalah karena kelakuannya sendiri. Jauh sebelum dirinya terseret kasus penistaan agama, Ahok sudah memperlihatkan arogansi dan sikap kasar yang berada pada level keterlaluan.

Para pendukungnya menyebut gaya Ahok itu sebagai ketegasan. Tetapi sulit mengatakan, misalnya, sumpah serapah Ahok kepada seorang wanita tua di depan banyak orang bisa disebut sebagai ketegasan. Dan sebagainya.

Ahok kalah karena karakter kasar dan beringasan serta mulutnya yang tak sungkan memaki.

Ahok juga kalah karena kebijakannya membela pengusaha raksasa, dan di saat bersamaan meminggirkan rakyat kecil.

Ahok kalah karena terlihat jelas penguasa memberikan perlindungan khusus kepada dirinya. Dari mulai soal penggusuran dan reklamasi, sampai dalam persidangan kasus penistaan agama yang menjadikannya terdakwa.

Pernyataan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bahwa tuntutan untuk Ahok belum selesai diketik dalam persidangan pekan lalu, adalah salah satu momentum penting dalam cerita kekalahan Ahok. Drama ini memperlihatkan kepada masyarakat secara terang benderang betapa mudahnya hukum dipermainkan demi menyelamatkan Ahok.

Pembagian sembako yang dilakukan kubu Ahok di hari tenang, juga memperlihatkan kepongahan yang luar biasa.

Kalau kita bicara soal SARA dalam pilkada Jakarta, bukankah justru Ahok yang lebih dahulu dan kerap membawa-bawa isu ini. Ahok dan timnya dengan “cerdas” menciptakan opini bahwa siapapun yang tidak mendukung Ahok pastilah karena Ahok adalah Tionghoa dan non-Muslim.

Padahal, Ahok tidak disuka karena sifat kasar dan arogannya tadi.

Sumber Berita

===================================================================
Komen TS

lebih baik legowo aja, terima kekalahan dengan lapang dada. Akui saja kalo Anies-Sandi memang lebih baik dibandingkan Ahok.

Padahal Mahoker udah nebar isu SARA, menyudutkan umat muslim dengan fitnah.. tapi tetep aja warga DKI yang cerdas tidak bisa tertipu dengan kampanye hitam tsb..

Lebih baik Ahok dan timses Ahoker introspeksi diri karena wajar aja kalah, Ahok program kerja ga jelas, timses suka maen SARA..

Untung warga DKI ga bisa kemakan isu SARA yang ditebarkan Timses Ahoker.

wajar aja sih, Ngahok tuh kinerja nol, program gagal semua...

tu yang pilih Nghok udah jelas ga berpendidikan, masih terbelakang, suka jualan SARA, intoleran, anti Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila

Mahoker yang tabah ya.. huhuhuhu



emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh l4d13put 21-04-2017 12:23
0
4.3K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan