Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tumbaleAvatar border
TS
tumbale
KH Ma’ruf Amin, KH Said Aqil, KH Solahudin Wahid Sudah Mengarahkan Warga
Pilkada DKI sebentar lagi memasuki tahap akhir. 2 pasangan calon semakin gencar mencari dukungan ke basis-basis pemilih muslim yang merupakan mayoritas warga Jakarta. Tak terkecuali warga Nahdiyin.
Jelang pemungutan suara, Ahok-Djarot mengunjungi kantor pusat PBNU. Dengan tampilan barunya Djarot sekarang berpeci mirip Anies- Sandi. Kalau pak Basuki alias Ahok jangan ditanya, walaupun ia tak berpeci tapi mendapat gelar santri. Memang aneh di Negeri ini, kok ada santri ga di sunati.
Jauh hari sebelumnya tepatnya 14 maret 2017 pasangan nomor urut 3 Anis-Sandi sudah berkunjung ke PBNU. Maka jangan heran jika ada yang bilang cagub nomor 2 hanya mengikuti langkah Anies-Sandi.
Flashback ke belakang sebelum adanya kunjungan-kunjungan ke PBNU, Ahok sudah ada masalah dengan Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin. Ahok menyerang KH Ma’ruf Amin yang notabene sebagai pemimpin tertinggi warga Nahdiyin dan juga pemimpin tertinggi di MUI. http://www.republika.co.id/berita/ju...an-91-tahun-nu
Setelah kejadian antara KH Ma’ruf Amin dengan Ahok, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) yang berada di Jawa Timur (Basis terbesar NU) ikut merespon. Mengutip dari republika.co.id Gus Sholah mengatakan “ Mungkin Warga NU yang memilih Hok harus mikir”. Lebih jauh Gus Sholah menilai Ahok bukan pemimpin yang baik. http://www.republika.co.id/berita/na...ok-harus-mikir
Dari kejadian diatas, warga NU yang mau mentadaburi kejadian tersebut tentu akan mudah memahami. Dua Kyai besar NU sudah tidak ridha dengan kepemimpinan Ahok di Jakarta. Mengapa? Karena Kedua Kyai besar ini jernih melihat keadaan, sehingga bisa ambil sikap yang tepat.
Banyaknya ketidak adilan, seringnya penggusuran, tidak adanya keberpihakan kepada rakyat kecil tentu menjadi alasan tersendiri. Ditambah lagi dengan peringai dan ucapan Ahok yang kasar tentu menjadi poin tambahan lainnya.
Seyogyanya warga NU bisa membaca situasi ini. Jika masih ada yang gagal iqro, coba bandingkan pertemuan antara Ketua PBNU KH Said Aqil dengan Ahok-Djarot dan pertemuan KH Said Aqil dengan Anies-Sandi.
Pertemuan KH Said Aqil dengan Ahok Djarot
Terjadi pada tanggal 10 april 2017 di kantor pusat PBNU. Tidak banyak yang di bicaran, malah untuk membuka pembicaraan sampai-sampai Ahok harus menjanjikan masjid KH Hasyim Asy’ari yang akan di bangun. Sekali lagi akan.
Bagus memang karena akan diadakan pembangunan. Tapi melihat Ahok sebagai petahana yang hamper selesai masa jabatanya perlu dipertanyakan mengapa baru sekarang akan membangun masjid? Padahal DKI punya anggaran lebih dari 70 T.


Pertemuan KH Said Aqil dengan Anies-Sandi
Anies-Sandi bisa dikatakan lebih tau tata karma dan sopan santun dari Ahok. Jauh hari sebelum pencoblosan sebagai anak muda maka berkunjung mencari restu orang tua. Ini lah yang dilakukan Anies-Sandi. Suasana pertemuanpun lebih cair dari pada pertemuan Ahok dengan Kyai Said. Bahkan Kyai Said mengatakan bahwa pertemuannya dengan Anies bukan pertemuan yang pertama. Ketika Anies menjadi rektor Universitas Paramadina sudah ada pertemuan. https://news.detik.com/berita/d-3446...k-samakan-visi
Semua tahu keduanya adalah tokoh intelektual muslim. Setelah menjadi mentri Anies ternyata masih menjalin silaturahmi dengan Kyai Said. Hal ini Kyai Said sampaikan dalam pertemuannya bersama Anies
Selanjutnya ada pertemuan tentu ada pembicaraan dan ada pesan.
Pesan kepada Ahok-Djarot : PBNU bukan partai politik. Jadi Nggak boleh dukung. Saya bukan Parpol. Mendoakan boleh. Demikian pesan Kyai Said sebagaimana ditulis di detik.com
https://news.detik.com/berita/d-3470...urahmi-ke-pbnu
Pesan Kepada Anies-Sandi : PBNU nggak bisa mendukung. NU bukan partai politik. Akan tetapi, dengan silaturahmi, kita sudah ada silatul amal. Ada hubungan, menyamakan persepsi, menyamakan visi-misi yang pas. Demikian pesan Kyai Said seperti dimuat detik.com
https://news.detik.com/berita/d-3446...k-samakan-visi
Dari 2 pesan diatas saja sangat gamblang terlihat sangat jelas, kemana arah Kyai Said memberi petunjuk kepada warga Nahdiyin. Ada kata silaturahmi, ada kata silatul amal, ada kata menyamakan visi-misi yang disampaikan ke pasangan Anies-Sandi. Beda dengan Ahok-Djarot yang sangat singkat. Bahkan menekankan seolah-olah sudah lah ga usah cari dukungan dari warga NU, jangan menipu warga NU. Demikian yang saya tadaburi dari sikap Kyai Said.
Jadi sudah fix, sangat jelas 3 Kyai Besar NU mulai dari Rais Aam KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil, sampai KH Salahuddin Wahid sudah memberikan petunjuk untuk memilih Anies-Sandi di Pilkada DKI. Tinggal warga NU nya saja, akankah sami’na wa atho’na dengan para Kyai? Ataukah sami’na wa ‘asoyna sebagaimana sebagian oknum GP Ansor yang mendukung seorang terdakwa penista agama. Kita tunggu kecerdasan warga NU
0
6K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan