Selamat membaca sepenggal kisah hariku dengan bait kata yang ku untai dengan pola kehidupan yang di alami

Di kamar gelap yang penuh debu dan perabot yang berantakan. Memang tak layak huni, aku di kamar hanya untuk menuangkan ide dan membagi perasaanku dengan gitar kesayanganku. Aku hanya mulai jenuh dengan ratusan lirik lagu yang ku buat sendiri dan ku nikmati sendiri pula.
Maka aku menulis disini....


9/2/17
GELISAH
Jauh perjalanan....
Sepenggal lirik band sore dengan judul "pergi tanpa pesan" menemani aku berteduh di sebuah halte pagi yang sedikit lagi siang ini.
Hujan nampaknya jakarta waktu ini.
Halte yang sesak di penuhi oleh ojek online, beraneka ragam ada yang seragam hijau, oranye dll. Aku pun termasuk oleh mereka tapi ku tak memakai atribut yang menjadi ciri khas ojek online.
Dari jam 7 pagi tadi tak ada satupun penumpang yang menghinggapi motorku haha pikiranku melambung menjadi resah...
Penyandang disabilitas pun menawarkan kopi untuk menemani keresahanku. Tapi tak daya uangpun terlalu sayang di keluarkan, lebih baik ku menunggu di halte ini sampai ada penumpang...
Semoga saja ada

4/3/17
PARANOID
Terasa ada suatu yang menekan di kepala...
Serasa hawa kutub selatan menghantui raga...
Lemah dan tak berdaya.

Terlungkup di bawah selimut rajutan ibuku...
Hangat rasanya tubuhku...

Aku tak mau sakit
Aku tak mau terlihat sakit
Aku tau mau terbujur kaku
Aku tak mau mulutku membisu

Ada suara langkah kaki menjajaki seluruh kamarku
Lalu ku buka selimut rajutan buatan ibuku
Dan ternyata hanya halusinasiku
Berharap aku lekas sembuh dan segera menapakan kaki ku.... lagi...

5/3/17
KAWAN TAK AKAN MELAWAN
Semalam tadi, kicauan hati teman sedang gusar...
Berlari-lari, mencari anggur merah hingga ke pasar...
Sedang suntuk, kata temanku yang sedang gusar.


Berdiskusi tentang pahit nya gagal move on, tertawa seraya ku mendegar kicauan kecil nya..
Akan ku temani kau kawan sampai pagi menyabut!!!... Walaupun hanya sekedar toleransi mau tak mau ku tenggak saja mengikuti ritme putaran seorang tangan
barista dadakan.
Sampai dia puas berkicau ...


24/3/17
TERLALU PENAT

Maaf, aku kira aku pagi ini mungkin dapat senyuman bahkan membuat ku ter senyum. Tapi, pagi ini saja aku melihat ibuku menangis. Entahlah apa yg aku rasakan, ucapan selamat pagi yang ku kirim pun tak di balas dengan hangat oleh kekasih. Semoga matahari ini mengahangatkan tubuhku.

28/3/17
KEBIASAAN
Biasa kan pasti terbiasa.
Menulis ini di balik jendela yang tersorot matahari yang membias ke kamar yang biasa saja.
Ego mencuat untuk kepentingan, menindas untuk mengalahkan dan intimidasi untuk menghakimi sendiri.
Aku bukanlah siapa siapa melainkan diri yang terbuang oleh kemajuan jaman.
Diriku di tindas dan bahkan di intimidasi oleh kemunafikan era yang kekinian.
Aku ingin terbiasa....
Ya, terbiasa untuk tidak mempedulikan.