brgukgukAvatar border
TS
brgukguk
Biarkan Jakarta Menjadi Sarang Korupsi Kembali, Pak!


Dengar cerita, konon memang salah satu calon sudah begitu yakin akan mencapai target mereka, sampai-sampai foto berpakaian dinas pun sudah beredar. Jadi teringat cerita seorang teman baik, yang kebetulan berpendirian politik berbeda, menurutnya barisan pengusaha-pengusaha sudah mendukung calon tersebut, tentunya dengan titipan-titipan berbagai regulasi dan proyek yang menguntungkan bisnis-bisnis mereka. Dia sampaikan juga, jangan khawatir, program-program yang sudah berjalan sekarang tidak akan berhenti, hanya saja jalannya mungkin agak melambat, karena akan mendahulukan proyek-proyek kepentingan pengusaha-pengusaha tersebut. Dan titipan-titipan partai dengan berbagai kepentingan mereka tentunya.

Entah benar atau tidak kabar tersebut. Tapi dengan berbagai resistance yang terus-menerus ada, rasanya ya hampir pasti begitulah adanya. Obviously, selama ini berbagai kepentingan partai dan para pengusaha-pengusaha yang puluhan tahun terbiasa memanipulasi regulasi dan sebagainya terganggu. Upeti dan amplop semakin sulit. Jadi cerita di atas kemungkinan besar benar adanya.

Dan setelah menyaksikan Mata Najwa malam ini, jujur, meski saya mendukung Pak Ahok BTP, saya jadi berharap, better tidak usah jadi Gubernur lagi lah Pak. Warga Jakarta ini mayoritas kelewatan egoisnya. Gak bisa atau mungkin gak mampu memakai nalarnya. Apalagi mengapresiasi dan berterima kasih. Mereka lebih terbiasa memaksakan kehendak. Fitnah dan hoax sepertinya menjadi kebiasaan buat mereka. Dulu saya masih selalu berpikir positif, tapi makin kesini rasanya makin absurd. Semakin saya tidak paham poa berpikir para mayoritas yang selalu merasa paling baik dan paling suci.

Belum lagi para pengusaha-pengusahanya yang lagi-lagi, kelewatan egois dan jahatnya. Obviously, buat mereka pembangunan dan penataan Jakarta ini tidak penting bagi mereka. Yang utama adalah kelangsungan bisnis-bisnis mereka. Mau macet, banjir, dan lain sebagainya, peduli apa, yang penting kelangsungan memanipulasi system untuk kepentingan bisnis tidak terganggu. Begitulah tradisi yang sudah berjalan puluhan tahun.

Sudahlah Pak BTP, buat apa kerja mati-matian untuk kota yang warganya tak tahu terima kasih ini. Untuk apa berusaha menata kota yang hampir lebih dari 40% warganya kelewat egois dan hanya bisa mementingkan kemauannya sendiri ini. Mulai dari yang bigot kelas bawah, sampai para pengusaha-pengusahanya melulu memikirkan kepentingan-kepentingan mereka sendiri-sendiri. Biarkan saja mereka meneruskan lagi tradisi memanipulasi. Yang penting mereka puas, figur pilihannya seagama. Yang penting mereka puas, figur pilihannya mudah diajak kompromi. Yang penting mereka puas, kebiasaan mereka memaksakan kehendak dan kemauan, dengan fitnah dan hoax yang tanpa henti itu akhirnya tercapai.

Sudahlah Pak BTP, saya yakin Anda tulus bekerja, tapi kami, mayoritas warga Jakarta ini ternyata tidak punya kemampuan menghargai ketulusan orang lain. Mungkin karena memang sebagian besar dari kita tidak ada yang tulus. Semuanya terbiasa pamrih.
Diubah oleh KASKUS.HQ 23-02-2017 09:33
0
1.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan