Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Rivalitas Alves-Lichtsteiner Akan Kembali Tersaji
Ada sedikit kejanggalan ketika Juventus berhasil mendatangkan Dani Alves dari Barcelona dengan status bebas transfer pada bursa musim panas lalu. Pemain asal Brazil ini digadang-gadang akan meningkatkan performa lini serang mereka dari sisi sayap kanan, sektor yang diharapkan bisa membantu Juventus meraih titel Champions League musim ini. Kedatangan Alves juga dimaknai sebagai buah kecerdikan Beppe Marotta yang terkenal jeli mendatangkan pemain dengan status bebas transfer ke Turin.

Tapi di balik itu semua, ada masalah kecil yang menyertai: Juventus masih memiliki Stephan Lichtsteiner, bek tangguh asal Swiss yang selama 5 musim mengawal dinasti kejayaan Juventus sebagai fullback kanan dalam skema 3-5-2. Dengan rekam jejak yang sama baiknya, ‘persaingan’ kedua pemain ini akhirnya memunculkan percik kontroversi di dalam internal klub.



Sejak awal musim, Dani Alves langsung mendapatkan posisi starter dengan cukup mudah. Sementara di lain sisi, Lichtsteiner—yang hampir bergabung dengan Inter Milan pasca kedatangan Alves—harus rela menjadi penghangat bangku cadangan dan hanya mendapatkan menit bermain sebagai pemain pengganti. Parahnya lagi, Lichsteiner bahkan tidak disertakan ke dalam 23 pemain yang dibawa Juventus untuk menghadapi babak fase grup Champions League pada awal musim. Allegri memang tidak sepenuhnya membekukan mantan penggawa Lazio tersebut, karena ia masih menjadi pilihan pertama ketika Juve tampil di Coppa Italia dan hampir selalu masuk sebagai pemain pengganti di beberapa laga Serie-A. Kesempatan bermain Swiss Express juga makin bertambah ketika Dani Alves mengalami cedera parah pada November lalu, sehingga membuat Juventus praktis hanya memiliki satu opsi fullback di sisi kanan. Tak ingin menyianyiakan kesempatan yang datang, Lichsteiner kemudian membayar kepercayaan Allegri dengan performa yang cukup mengesankan, persis seperti yang ia tampilkan pada musim-musim sebelumnya. Ia bahkan kembali disertakan pada skuat Juventus untuk menghadapi fase gugur Champions League yang akan dimulai 22 Februari nanti.

Namun mulai saat ini, Lichtsteiner akan kembali bersaing dengan Dani Alves yang telah pulih dari cedera. Tampil sebagai pemain pengganti saat melawan Inter dan Crotone, kembalinya Alves ini praktis akan menghadirkan alternatif skema untuk formasi anyar Allegri. Pada sesi jumpa pers beberapa waktu lalu, Allegri bahkan berani menyatakan bahwa kehadiran Alves ke dalam skuat Juventus akan menjadi kunci dalam perjalanan klub beberapa pekan mendatang. Pernyataan Allegri ini cukup masuk akal, karena ada dimensi permainan Alves yang muskil dihadirkan oleh pemain lain di Juventus saat ini.

Mari sedikit membandingkan performa Alves dengan sang ‘rival’, Stephan Lichtsteiner. Menjadi opsi utama Bianconeri selama 5 musim terakhir, Lichtsteiner berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu bek kanan tersolid di Eropa berkat performa yang cukup mengesankan. Tapi jika Anda konsisten menyaksikan performanya dari waktu ke waktu, Anda akan memahami bahwa Lichtsteiner punya kelemahan yang cukup kentara dalam hal membangun serangan. Ia piawai dalam menyediakan dukungan serangan dan melakukan overlap, tapi penyelesaian akhir yang ia miliki tidak pernah benar-benar mengesankan. Dalam 3 musim terakhir, ia hanya menyediakan 14 assists untuk rekan-rekannya. Bahkan sejak hijrah dari Lazio, ia tidak pernah memiliki rataan umpan lambung lebih dari sekali, dan distribusi bola ke dalam kotak penalti yang ia lakukan seringkali terkesan tidak efektif.



Masalah inilah yang diharapkan bisa diselesaikan oleh kedatangan Dani Alves. Ia adalah aktor utama yang berperan dalam kesuksesan tiga trofi Champions League Barcelona dalam 8 tahun terakhir, sekaligus 6 kali tercatat ke dalam susunan FIFPRO World XI selama bermain untuk Blaugrana. Dari perspektif serangan, Alves jelas menjadi versi upgrade untuk Lichtsteiner. Ia memiliki rataan 2,45 umpan kunci untuk Juventus di Serie-A dan Champions League, sekaligus rataan 2,35 umpan lambung per laga—angka yang bahkan terlalu jauh dengan rataan milik Lichtsteiner. Di Eropa, gaya bermain yang dimiliki Alves ini akan sangat menentukan kiprah Juventus, apalagi didukung oleh kehadiran predator kotak penalti seperti Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic. Sejak tiba di Turin, ia juga terlihat memiliki konektivitas yang sangat baik dengan Paulo Dybala di sisi kanan. Kerjasama Dani Alves dengan seorang pemain kreatif Argentina yang terbangun apik tentu terasa seperti de javu, karena sebelumnya ia melakukan hal itu dengan baik bersama Lionel Messi pada era kejayaan El Barca. Servis yang disuguhkan Alves jelas bisa menjadi pembeda yang cukup kentara untuk Juventus ketika tampil di kompetisi dengan sistem gugur seperti Champions League.

Satu hal yang harus diperhatikan Alves, jelas kontribusinya untuk lini pertahanan. Sejak awal karirnya di Barcelona, terlebih pada sistem tiki-taka ekstrem yang membuatnya menjadi pemain dengan karakter ofensif, Alves tidak pernah memiliki tanggung jawab ekstra untuk membantu lini pertahanan. Tiba di Juventus, tim yang tenar dengan ketangguhan lini belakang mereka dari waktu ke waktu, Alves jelas harus melakukan proses adaptasi tanpa harus menghilangkan gaya bermain ofensif yang diharapkan membantu tim di kompetisi Eropa. Ia berulangkali mendapat kritik karena tidak memberikan kontribusi nyata untuk rekan-rekannya di lini belakang, atau bahkan mengacaukan sistem pertahanan yang sudah disusun rapi oleh pemain lain. Anda tentu masih belum lupa, betapa kacaunya permainan Brazil pada semifinal Piala Dunia 2014 melawan Jerman, karena Dani Alves tampil selayaknya pemain amatir di sisi kanan pertahanan mereka. Ia sejatinya selalu tampil dengan kualitas tandem yang mumpuni di belakang, tapi kesalahan individu yang ia lakukan kerapkali mengacaukan skema pertahanan yang ujung-ujungnya merugikan nasib timnya sendiri.

Pada akhirnya, Allegri harus jeli membaca karakter Alves jelang bentrok laga-laga penting. Ia adalah pemain dengan karakter menyerang yang agresif, sekaligus akan meningkatkan kualitas penetrasi tim dari sisi sayap kanan. Dengan skema anyar 4-2-3-1 yang lebih mengutamakan gaya bermain menyerang, Alves jelas akan menjadi suntikan yang sangat berharga untuk Juventus. Meski pada saat bersamaan, kehadiran pria 33 tahun ini juga diperkirakan akan meninggalkan celah yang cukup terbuka untuk lini pertahanan Juventus. Dalam hal ini, Lichtsteiner jelas lebih unggul karena ia terbukti cukup solid dan memiliki ikatan yang kuat dengan trio Barzagli-Bonucci-Chiellini plus Gigi Buffon, kolektif pertahanan yang membantu Juventus menjadi salah satu tim terkokoh di Eropa dalam 5 musim terakhir.

Juventus memang harus memilih untuk meningkatkan aspek menyerang atau menjaga kesolidan lini belakang mereka. Berdasarkan pengalaman di Eropa, Juventus lebih sering terjungkal karena tidak benar-benar menyelesaikan laga ketika memiliki kesempatan dan tampil cukup mendominasi. Simak kembali performa mereka di babak I saat melawat ke markas Bayern Munchen, dan Anda akan menyimpulkan bahwa saat itu mereka sangat berpotensi untuk unggul lebih dari 2 gol semata. Pada momen-momen tertentu, Juventus memang harus meninggalkan karakter konservatif khas tim Italia, karena solid di lini belakang saja tidak akan cukup untuk mengantarkan mereka angkat trofi di Eropa. Tapi bukan berarti mereka juga harus meninggalkan karakter defensif itu, karena mengingat ungkapan klasik di sepakbola: gaya bermain menyerang mungkin akan memenangi laga, tapi kualitas bertahan akan mengantarkan Anda memenangi kompetisi. Elaborasi Alves dan Lichtsteiner jelas akan dibutuhkan Juventus pada kondisi yang berbeda, tapi mengingat kebutuhan tim yang haus akan hasrat angkat trofi di Eropa, yang mana hasil akhirnya sangat ditentukan oleh performa tim dalam skala menit per menit, sepertinya Alves akan jauh lebih berperan untuk Si Nyonya Tua sampai sisa musim ini.

Supported by:





www.kaskus.co.id
0
2.9K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan