Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump telah menyuarakan berulang kali akan melarang seluruh imigran muslim dari negara-negara Islam untuk memasuki wilayahnya. Termasuk dari negara Irak.

Namun, hal itu tak serta merta benar. Seperti dilansir aboutislam.net, seorang pria muslim yang tergabung di dalam pasukan Korps Marinir Amerika Serikat justru mendapatkan pembelaan dari Departemen Pertahanan AS.

Melalui akun twitter @DeptofDefense, pemerintahah AS menyatakan jika pengecualian akan diberikan kepada pria muslim asal Irak yang bernama Ali J Mohammed. "Dari pengungsi untuk #Marine. @USMC cpl Ali J. Mohammed akan yang membawa pertarungan ke ambang pintu jika ada yang mengusir keluarganya," tulis akun tersebut.

Departemen Pertahanan juga mengirimkan link ke website dan profil Kopral Ali J. Mohammed kepada pemerintahan Amerika Serikat. Mohamed menggambarkan bagaimana dia dan keluarganya melarikan diri Baghdad setelah menerima berbagai ancaman dari ekstrimis untuk peran mereka dalam mendukung AS.

"Saya harus menghadapi banyak tantangan untuk datang ke Amerika," Muhammad mengatakan dalam profil para Marinir.

"Mencoba untuk belajar bahasa Inggris dan bekerja untuk membantu mendukung keluarga saya sambil pergi ke sekolah tinggi adalah sulit."

Muslim membentuk 1% populasi 322 juta di Amerika, menurut Pew Research center. Berita mengenai Muslim Ban dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa, mengutip pembantu Kongres yang mengatakan bahwa Trump diharapkan untuk menandatangani executive order yang membatasi imigrasi untuk pengungsi dan beberapa pemegang visa dari Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman.

Sumber